Rabu, 16 September 2020

Kisah Anak 9 Tahun Terinfeksi Corona, Berjuang Lawan Gejala Lebih dari 6 Bulan

 Virus Corona tidak memandang usia. Meskipun anak-anak disebut menghadapi risiko kecil terhadap COVID-19, tetapi anak berusia 9 tahun ini terpapar Corona dengan mengidap gejala yang tak kunjung hilang selama berbulan-bulan.
Bahkan ayah dari anak bernama Eli Lipman ini juga tengah berjuang melawan dampak COVID-19. Eli, anak berusia 9 tahun ini mengidap COVID-19 sejak Maret silam.

Di usianya yang masih sangat muda, Eli selalu mengeluh gejala yang kerap dirasakannya. Seperti rasa sakit dan lelah yang muncul tanpa aba-aba, membuat Eli sering kesulitan tidur.

Bahkan, Eli menggambarkan rasa sakit yang ia hadapi seperti sedang 'menabrak dinding' terus menerus. "Tubuhku seperti 'tidak' (bisa tidur)," keluh anak berusia 9 tahun itu.

Sang ayah, Jonathan Lipman, mengatakan dokter pada awalnya mengabaikan Eli dengan gejala COVID-19-nya berkali-kali. Bahkan usai mereka mengalami gejala selama berbulan-bulan dan mengidap demam ringan terus menerus.

"Tidak ada yang benar-benar mempercayai kami bahwa kami masih sakit, dan ketika Anda terus tidak dipercaya, Anda berhenti memercayai diri sendiri," kata Lipman, dikutip dari CNN International.

Lipman masih melawan gejala COVID-19. Dia mengatakan hampir setiap pagi dia bangun dengan rasa sakit yang mirip seperti sedang mematahkan bahunya.

Dia tidak bisa naik tangga tanpa terengah-engah, dan bahkan tidak bisa memasak makan malam untuk keluarganya seperti yang dia sukai, karena dia selalu merasa lemas. Dr. William Li, yang sedang meneliti pasien Corona secara jarak jauh, mengatakan bahwa masih banyak yang harus dipelajari, masalahnya kemungkinan besar melibatkan pembuluh darah.

"Salah satu hal penting adalah tetap berbicara dengan dokter Anda, dan dokter perlu tetap mendengarkan pasien Anda," kata Li.

"Benar-benar ada sesuatu yang terungkap di depan mata kita yang kita butuhkan di depan mata kita yang kita butuhkan untuk benar-benar berkumpul dengan pasien kita dan dengan diri kita sendiri sebagai peneliti dan sebagai dokter untuk mencoba membantu penyembuhan," bebernya.

Satu Lagi Vaksin Corona yang Bakal Didistribusikan Sebelum Akhir 2020

Pfizer menambah satu daftar vaksin Corona yang diprediksi bisa didistribusikan sebelum akhir tahun 2020 di Amerika Serikat. CEO Pfizer Albert Bourla mengatakan hal ini bisa direalisasikan jika vaksin sudah terbukti aman dan efektif.
"Jika FDA menyetujui vaksin ini, perusahaan siap untuk mendistribusikannya sampai ratusan ribu dosis," kata Bourla yang dikutip dari CNBC International, Rabu (16/9/2020).

Para pejabat kesehatan dan pembuat obat di Amerika Serikat sudah mempercepat pengembangan kandidat vaksin dengan berinvestasi dalam penelitian tersebut, meskipun hal ini bisa saja sia-sia jika vaksin yang dihasilkan tidak efektif dan aman. Perusahaan tersebut telah bekerja sama dengan produsen obat dari Jerman, yaitu BioNTech.

Vaksin buatan Pfizer ini mengandung materi genetik yang disebut messenger RNA atau mRNA. Para ilmuwan berharap materi genetik ini bisa membuat sistem kekebalan tubuh melawan virus Corona pada manusia.

Pfizer merupakan satu dari tiga perusahaan yang saat ini sedang dalam pengujian tahap akhir untuk vaksin Corona. Dua perusahaan lainnya yaitu Moderna dan AstraZeneca yang belum lama ini kembali melanjutkan uji cobanya setelah sempat terhenti karena alasan keamanan.

Pada Sabtu (12/9/2020), Pfizer sudah mengajukan proposal ke FDA untuk bisa memperluas uji coba tahap akhirnya dengan bantuan dari 44.000 peserta relawan vaksin. Jumlah ini meningkat secara signifikan dari target sebelumnya, yaitu sebanyak 30.000 peserta.

Selain itu, pada 8 September 2020 sembilan perusahaan obat, termasuk Pfizer juga merilis surat perjanjian yang akan memprioritaskan keselamatan dan menjunjung tinggi 'integritas proses ilmiah', dalam pengembangan vaksin virus Corona.
https://nonton08.com/blood-in-the-water/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar