- Timothy Ray Brown diklaim sebagai pria pertama yang 'sembuh' dari infeksi HIV (Human Immunodeficiency Virus). Kini ia menghadapi tantangan baru yakni kemunculkan lagi kanker yang dulu pernah diidapnya.
Dikenal sebagai 'Pasien Berlin' atau the Berlin Patient, Brown ketika itu mendapat transplantasi dari donor yang secara alami kebal terhadap HIV. Bertahun-tahun sesudahnya, tidak tampak tanda-tanda infeksi HIV sehingga dinyatakan sembuh.
Namun dalam sebuah wawancara dengan The Associated Press, Brown mengatakan kanker yang pernah diidapnya muncul lagi tahun lalu dan menyebar luas. Ia kini menjalani perawatan di rumahnya di Palm Springs, California.
Brown adalah warga Amerika Serikat yang bekerja sebagai penerjemah di Berlin pada tahun 1990-an saat ia didiagnosis mengidap HIV. Pada 2006, ia juga didiagnosis mengidap leukemia.
Dr Gero Huetter, pakar kanker darah di University of Berlin, meyakini transplantasi sumsum tulang adalah peluang terbaik untuk Brown untuk mengatasi leukemia. Tapi Dr Huetter penasaran apakah bisa menggunakan donor dengan mutasi gen yang kebal HIV.
Donor semacam itu sangat langka dan transpantasinya sendiri berisiko. Dokter harus menghancurkan sistem imun dengan kemoterapi dan radiasi, lalu mencangkokkan sel donor dengan harapan tumbuh menjadi sistem imun yang baru.
Transpantasi pertama pada 2007 hanya berhasil sebagian. HIV terpantau lenyap, tetapi tidak dengan leukemia. Baru pada transplantasi kedua di 2008, upaya tersebut membuahkan hasil. Sejak saat itu pula, ia tes HIV Brown selalu negatif.
"Dia menjadi semacam duta harapan," kata Tim Hoeffgen, partner Brown, dikutip dari ABC News.
https://indomovie28.net/the-spy-next-door-2/
Iran Bersiap Lockdown Saat Kasus Corona Kembali Melonjak
Iran dilaporkan bersiap untuk menerapkan lockdown saat kasus Corona di negaranya kembali meningkat. Presiden Iran Hassan Rouhani pada hari Sabtu (26/9/20200 memberi wewenang kepada provinsi-provinsi di negara itu untuk memberlakukan lockdown jika diperlukan, demi menekan peningkatan pesat kasus virus Corona COVID-19.
"Kami dipaksa untuk meningkatkan regulasi dan pengawasan, dimulai di ibukota Teheran," kata Rouhani dalam sambutannya yang disiarkan televisi, dikutip dari Reuters, Minggu (27/9/2020).
Terkait dengan apakah penerapan lockdown dipastikan akan diberlakukan, kantor gugus tugas Corona di Iran saat ini tengah membuat rekomendasi. Hal tersebut meliputi rekomendasi terkait pembatasan apakah lockdown akan diberlakukan selama satu minggu.
Lockdown di Iran rencananya dilakukan dengan melakukan pembatasan atau penutupan sekolah, universitas, tempat seminar, masjid, kafe, tempat olahraga dan salon.
"Jika gubernur provinsi menganggap perlu, pusat-pusat ini harus ditutup selama seminggu," kata Rouhani.
"Korban tewas Iran akibat virus Corona meningkat 172 kasus pada hari Sabtu sehingga totalnya menjadi 25.394. Sementara itu, kasus baru COVID-19 yang dikonfirmasi adalah 3.204 sehingga total kasus di Iran tercatat sebanyak 443.086," sebut juru bicara kementerian kesehatan Sima Sadat Lari mengatakan kepada TV pemerintah, dikutip dari Reuters,
Pejabat kesehatan Iran telah menyatakan kekhawatiran atas lonjakan kasus Corona di negaranya. Para pejabat kesehatan Iran juga mendesak untuk mengutamakan protokol kesehatan untuk mengendalikan penyebaran COVID-19.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar