Pelaku pelecehan seksual atau pemerkosaan kerap kali hanya mendapatkan hukuman yang dirasa kurang setimpal dengan perbuatannya. Bahkan di beberapa negara, bisa bebas melenggang, atau hanya dipenjara beberapa tahun saja.
Tapi 'keringanan' itu tak akan berlaku di Nigeria. Belum lama ini pemerintah negara bagian Kaduna State memberlakukan kebijakan yang akan memberatkan para pelaku pemerkosaan.
Gubernur Kaduna State telah meresmikan aturan baru, di mana pelaku pemerkosaan akan dikebiri. Jika korbannya anak di bawah 14 tahun, maka pemerkosa bisa mendpat hukuman mati.
Aturan ini diberlakukan setelah meningkatnya kasus pemerkosaan selama masa pandemi virus Corona. Kemarahan publik terhadap maraknya pemerkosaan memicu pemerintah mengeluarkan kebijakan darurat tersebut.
Laporan statistik menyebutkan bahwa kasus pemerkosaan di Nigeria meningkat drastis beberapa bulan terakhir, terkait dengan diberlakukannya pembatasan sosial, di tengah meluasnya penyebaran COVID-19. Sedikitnya ada hampir 800 kasus kekerasan seksual yang terjadi antara Januari dan Mei, dan terus meningkat sejak April 2020.
Fenomena ini mendorong komunitas pembela perempuan di sana menuntut adanya tindakan lebih tegas terhadap pemerkosa. Seberat-beratnya sampai hukuman mati.
Seperti dikutip dari Daily Mail, Gubernur Kaduna State Nasir Ahmad el-Rufai, mengatakan bahwa hukuman penalti ini harus diberlakukan demi membantu melindungi anak-anak dari predator seks. Pelaku pemerkosaan bisa dikenai hukuman mati jika dia melakukan perbuatan bejat itu pada anak di bawah usia 14 tahun.
Bagi pelaku yang memperkosa wanita di atas 14 tahun, hukumannya mulai dari dikebiri sampai penjara seumur hidup. Peraturan sebelumnya, hukuman maksimal bagi pelaku pemerkosaan wanita dewasa hanya 21 tahun. Sementara jika korbannya anak-anak dihukum seumur hidup. Sementara jika pelaku pemerkosaan adalah wanita, juga akan dihukum kebiri, dengan mengangkat tuba fallopi sehingga tidak bisa hamil.
https://indomovie28.net/the-ring-2/
Kisah Cinta Pria Ceraikan Istri dan Nikahi Ibu Mertua, Tak Dihadiri Keluarga
Clive Bunden dan istrinya Brenda punya kisah cinta yang tak biasa. Sebelum akhirnya menikah, mereka awalnya dipertemukan sebagai menantu dan ibu mertua. Meski sudah menikahi anak perempuan Brenda, Clive jatuh cinta dengan wanita yang lebih tua darinya tersebut setelah menceraikan istri pertama. Walau banyak orang menyangsikan hubungan mereka, keduanya mengaku bahagia.
Clive dan Brenda kini tampak bahagia. Namun 10 tahun lalu, hubungan mereka sempat menimbulkan kericuhan hingga membuat Clive ditahan oleh pihak kepolisian. Setelah hukum mengenai pernikahan diubah di 2017, mereka akhirnya bisa menjadi pasangan suami istri sampai sekarang.
"Orang-orang berpikir kami tidak akan bertahan tapi sekarang kami lebih kuat dari sebelumnya. Kami bersama 24/7 dan ada keajaiban dalam itu," kata Clive dilansir Mirror.
"Clive adalah seorang gentleman dan dia menjagaku. Aku orangnya suka berargumen tapi dia menenangkanku," ungkap wanita 77 tahun tersebut.
Brenda yang 12 tahun lebih tua dari suaminya itu pun menceritakan kesan pertamanya pada Clive. Ketika Clive berhubungan dengan anaknya, Irene, wanita tersebut justru tidak menyukainya. Clive dan Irene menikah pada 1977 dan bercerai delapan tahun setelahnya. Empat tahun kemudian, Clive dan Brenda mulai berkencan diam-diam.
"Kami jatuh cinta. Suatu hari, dia mengajakku minum lalu kami berciuman," kata Brenda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar