Senin, 07 Juni 2021

COVID Kudus Terkini, Keterisian Tempat Tidur Naik Drastis-Banyak Nakes Terpapar

 Lonjakan kasus COVID-19 pasca libur Lebaran mulai terlihat di beberapa wilayah, salah satunya di Kudus. Hal ini ditandai dengan adanya kenaikan bed occupancy rate (BOR) atau keterisian tempat tidur untuk pasien Corona.

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin dalam beberapa kesempatan menyinggung puncak Corona akan terjadi sekitar akhir Juni atau awal Juli mendatang.


Budi menyebut sudah mempersiapkan kondisi terburuk jika terjadi lonjakan kasus Corona jika seluruh pasien harus masuk rumah sakit, di antaranya menyiapkan 72 ribu tempat tidur isolasi.


"Alhamdulillah kita masih memiliki cadangan tempat tidur isolasi yang cukup," kata Budi usai rapat bersama yang disiarkan Sekretariat Presiden, Senin (7/6/2021).


Soroti kenaikan kasus Corona di Kudus

Budi juga memaparkan kenaikan BOR di Kudus, Jawa Tengah. Dalam kurun waktu 1,5 minggu, keterisian tempat tidur di rumah sakit wilayah Kudus meningkat drastis.


Kenaikan yang tinggi di Kudus ditengarai karena wilayah tersebut memang adalah daerah ziarah.


"Khususnya Kudus yang sebelumnya rumah sakitnya hanya terisi sekitar 40-an, kemudian dalam satu setengah minggu terakhir naik cukup tinggi sampai sekitar 350-an," paparnya.


Selain itu, terkait COVID Kudus terkini, tercatat 358 nakes terpapar COVID-19 di Kudus. Angka ini cukup mengejutkan lantaran tenaga kesehatan juga sudah divaksin COVID.


Ada dugaan pemicunya karena varian baru Corona, tetapi belum ada hasil whole genome sequencing (WGS) sejauh ini yang menunjukkan adanya varian baru Corona.


"Alhamdulillah di Kudus, ada 300-an lebih yang terpapar karena sudah divaksin semua, alhamdulillah kondisi mereka masih baik," ungkapnya.

https://kamumovie28.com/movies/frankenstein-general-hospital/


Malaysia Yakin Capai Herd Immunity COVID-19 Desember 2021


Sejak awal Juni 2021, Malaysia memutuskan untuk memberlakukan lockdown selama dua pekan untuk mengendalikan pandemi COVID-19. Pemerintah Malaysia juga menargetkan mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity pada Desember 2021.

Untuk mencapainya, Menteri Kesehatan Adham Baba mengatakan pemerintah sudah memesan vaksin COVID-19 untuk 109 persen populasinya. Vaksin yang telah diberikan EUA oleh Malaysia adalah Pfizer, Sinovac, dan AstraZeneca.


Dikutip dari Straits Times, beberapa langkah yang dilakukan adalah penambahan lebih banyak pusat penyaluran vaksin (PPV) dan pengenalan jenis PPV baru, seperti drive-through hingga unit vaksinasi keliling.


"Sejak program dimulai tahun ini, 3,2 juta dosis vaksin telah dibagikan. Kami saat ini berada di fase kedua dari program vaksinasi nasional... memvaksinasi orang tua dan mereka yang memiliki penyakit penyerta, dengan fase tiga diharapkan bisa dimulai pada akhir Juni, melibatkan mereka (peserta vaksinasi) yang mendaftar pada Januari, Februari, dan Maret," jelas Adham Baba yang dikutip dari Straits Times, Senin (7/6/2021).


"Masalah utama kami saat ini adalah kapasitas SDM untuk mengawasi alur program vaksinasi di setiap PPV, mulai dari proses pendaftaran hingga observasi setelah menerima vaksinasi hingga crowd control. Jika semua itu sudah ada, kami akan bisa menggenjotnya meningkatkan upaya vaksin kami, dan dengan pasokan ketiga vaksin secara berkelanjutan, kami akan bisa mencapai target," lanjutnya.


"Kami sudah memesan vaksin yang cukup untuk 109 pasien populasi yang memenuhi syarat vaksinasi sebagai persiapan. Ini dilakukan setelah menghitung jumlah orang di atas 18 tahun dan yang layak menerima vaksin. Jika kami bisa mendapatkan vaksin yang dikirimkan, sebelum Desember kita bisa mencapai kekebalan kelompok (herd immunity)," pungkas Adham Baba.

https://kamumovie28.com/movies/hide-and-go-shriek/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar