Selasa, 04 Agustus 2020

Viral Saat Corona Banyak Diragukan, Dokter Wisma Atlet Kisahkan Kesehariannya

Seorang dokter dari Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet, Jakarta, viral di media sosial setelah membagikan aktivitasnya saat bersiap hendak bertugas menangani pasien virus Corona COVID-19. Videonya beredar di tengah banyaknya keraguan tentang bahaya COVID-19.
Diketahui, dokter tersebut bernama Ayuni Rianty. Sudah sekitar satu bulan lamanya Ayuni bertugas sebagai dokter umum di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet.

Sebelum bertugas, Ayuni dan para tenaga medis lainnya wajib mempersiapkan diri, dari menggunakan alat pelindung diri (APD) hingga mengecek apakah APD sudah tertutup dengan rapat atau belum.

"(Selama) 15-20 menit pakai APD. Setelah itu ada tim yang membantu lakban," kata Ayuni saat dihubungi detikcom, Senin (3/8/2020).

Selain itu, Ayuni juga menceritakan bahwa ia harus menggunakan popok selama mengenakan APD. Selama bertugas, para tenaga medis tidak diperkenankan untuk membuka APD, sehingga tidak bisa makan, minum, dan bahkan buang air kecil atau besar.

Hal itu pun ia jalani setiap harinya selama bertugas, yakni 8-9 jam per hari.

"Haus dan lapar masih bisa ditahan, tapi kalau buang air kecil walaupun sudah pakai diapers (popok) nggak bisa keluar. Rasanya nggak enak banget," jelasnya.

Meski dengan beban kerja yang berat, Ayuni mengaku merasa bahagia bisa merawat dan mengobati pasien Corona. Sayangnya, banyak orang di luar sana yang meragukan bahaya Corona dan tidak mematuhi protokol kesehatan.

Risma Klaim Surabaya Zona Hijau, Ini Arti Kode Wilayah Infeksi COVID-19

 Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyebut daerahnya telah menjadi zona hijau virus Corona COVID-19. Risma juga mengklaim kondisi Surabaya sudah lebih baik dari sebelumnya dengan melihat tren tingkat kesembuhan pasien COVID-19 terus meningkat.
"Di mana kondisi Surabaya sudah (zona) hijau yang artinya penularannya kita sudah rendah," ucap Risma saat teleconference dengan pedagang serta perwakilan masyarakat yang tinggal di wilayah Kecamatan Gunung Anyar.

Hanya saja setelah ditelusuri dalam paparan data milik Pemprov Jatim yang diunggah di situs infocovid19.jatimprov.go.id, Surabaya masih tampak berwarna merah dengan tingkat risiko tinggi.

Pengkodean zonasi di masa pandemi Corona kerap digunakan untuk mengelompokkan daerah mana saja yang terdampak virus Corona berdasarkan banyaknya infeksi.

Badan nasional penanggulangan bencana (BNBP) sudah memiliki kriteria risiko COVID-19 di daerah berdasarkan warna zonasinya.

Berikut penjelasan terkait warna zona wilayah virus Corona COVID-19:

1. Zona Hijau
Suatu daerah dapat dikatakan zona hijau apabila risiko penyebaran COVID-19 tetap ada, tetapi tidak ada kasus positif. Aktivitas yang dapat dilakukan yaitu belajar mengajar di sekolah, transportasi, bisnis, dan kegiatan keagamaan.

Namun kegiatan tersebut tetap harus memperhatikan standar protokol kesehatan seperti menjaga jarak, memakai masker dan cuci tangan menggunakan sabun.

Seluruh kegiatan di luar rumah dapat dilakukan, kecuali bagi seseorang yang memiliki sakit dengan gejala flu disarankan untuk tetap di rumah. Pengawasan pada zona ini tetap dilakukan secara ketat untuk mencegah timbulnya kasus baru.

Zona hijau bukan berarti aman dari virus Corona, tetapi memiliki risiko penularan yang rendah.

2. Zona Kuning
Suatu daerah dianggap zona kuning apabila penyebaran COVID-19 dapat terkendali dan meski tetap ada kemungkinan transmisi. Pada zona ini, transmisi tetap bisa terjadi namun kluster penyebaran masih terkendali dan tidak bertambah.

Kegiatan yang dapat dilakukan masyarakat adalah trasportasi, industri, bisnis, tempat olahraga, pelayanan masyarakat, dan kegiatan keagamaan dapat dilakukan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
https://kamumovie28.com/price-of-nude/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar