Sabtu, 13 Maret 2021

Spanduk yang terpasang di lokasi juga menyiratkan demikian.

 Vaksin COVID-19 yang dikembangkan Johnson & Johnson (J&J) telah mendapat izin dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Jumat (12/3/2021). Ini jadi jenis vaksin COVID-19 ketiga yang dimasukkan dalam Emergency Use Listing (EUL) setelah vaksin dari Pfizer dan AstraZeneca.

"Setiap alat baru yang aman dan efektif melawan COVID-19 adalah selangkah lebih dekat dalam mengendalikan pandemi... EUL merupakan lampu hijau bagi vaksin untuk bisa dibeli dan didistribusikan oleh COVAX," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (13/3/2021).


Vaksin COVID-19 J&J disebut memiliki kelebihan karena diberikan dalam bentuk dosis tunggal. Artinya vaksin tidak harus disuntikkan dua kali seperti halnya vaksin Sinovac, Pfizer, maupun AstraZeneca untuk memberikan efek perlindungan yang maksimal.


Penasehat senior WHO, Bruce Aylward, juga mengatakan bahwa vaksin COVID-19 J&J tidak membutuhkan tempat penyimpanan yang terlalu dingin.


"Karena itu vaksin ini bisa jadi lebih cocok untuk negara-negara tertentu yang mengalami dampak parah pandemi," kata Bruce.

https://maymovie98.com/movies/sons-wife/


Rencananya COVAX akan membeli dan mendistribusikan lebih dari 500 juta dosis vaksin COVID-19 J&J.


Simpang Siur Sentra Vaksinasi di Senayan, Lansia Non-DKI Bisa Nggak Sih?


Sejumlah broadcast tentang Sentra Vaksinasi Bersama BUMN viral di layanan berbagi pesan. Informasinya simpang siur, ada yang menyebut bisa untuk lansia Non-DKI Jakarta tapi ada juga yang mengatakan cuma hoax.

Salah satu broadcast yang viral mengatakan demikian:


Vaccine Buat Kerabat 381


Ada kemudahan buat teman² semua mendapatkan Vaccine


Utk masuk ke Istora, dari pintu 1 (sebelah FX Mall).


Vaksin:

Utk usia 60 tahun keatas, semua KTP diterima (batas usia kelahiran termuda yg bisa di vaksin adalah 31 Desember 1962).

(Lansia umum - Gate A)

- perlihatkan KTP

- duduk di antrian dibawah tenda tnp AC (sesuai yg diatur oleh panitia)

- panitia akan mempersilahkan baris demi baris utk masuk keruang berikutnya (dg AC) dg memberikan form utk di isi

- panitia akan mempersilahkan baris terdepan utk maju & registrasi oleh staff didepan komputer

- kemudian akan diarahkan keruang berikutnya utk periksa tekanan darah & pertanyaan ttng penyakit.

- kemudian ke ruangan vaksinasi.

- lalu ke ruang observasi utk memantau reaksi tubuh setelah vaksin selama 30 menit.

- bila tidak ada masalah, kita boleh pulang.


Utk usia dibawah 59 thn hanya utk pegawai BUMN yg sdh membawa surat pengantar dari kantornya.


Di Instagram, akun @sentravaksinasibersama menegaskan Sentra Vaksinasi Bersama hanya melayani lansia, pelayan publik (frontliner) BUMN dan ber-KTP DKI Jakarta. Stempel "HOAX" disematkan dalam unggahan tersebut.


Namun di lapangan, informasi yang disampaikan petugas rupanya tidak seragam. Beberapa menyampaikan bahwa pemilik KTP non-DKI tetap bisa dilayani dengan mengisi formulir di tempat alias go show.


Spanduk yang terpasang di lokasi juga menyiratkan demikian.


"Untuk lansia di atas 59 tahun yang non-DKI Jakarta wajib membawa surat keterangan domisili di wilayah DKI Jakarta," demikian bunyi keterangan dalam spanduk tersebut, seperti dipantau detikcom, Sabtu (13/3/2021) pagi.


Beberapa pengunjung yang ditemui detikcom mengaku berasal dari luar DKI dan mengaku datang ke Sentra Vaksinasi Bersama BUMN karena mendapat informasi dari broadcast yang viral. Salah seorang di antaranya datang dari Bogor, Jawa Barat.

https://maymovie98.com/movies/a-sexy-night-on-jeju-island/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar