Satgas Penanganan COVID-19 mengungkapkan data perkembangan angka kesembuhan COVID-19 mingguan di Indonesia. Jika dibandingkan dengan pekan sebelumnya, kenaikan kasus kesembuhan minggu ini mencapai 15,1 persen.
"Terjadi kenaikan 15,1 persen dibandingkan minggu sebelumnya. Namun, kita perlu tahu minggu yang lalu angka kesembuhannya adalah 35,8 persen. Jadi ini terjadi penurunan kesembuhan dibanding minggu yang lalu," kata Juru bicara Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito dalam konferensi pers di YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (29/9/2020).
Lebih lanjut, Prof Wiku menyebut beberapa provinsi di Indonesia yang mengalami kenaikan tingkat kesembuhan COVID-19 terbanyak selama sepekan terakhir, diantaranya Jawa Barat, Riau, Banten, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan.
Hingga Selasa (29/9/2020) kemarin, total kasus COVID-19 di Indonesia sudah mencapai 282.724 kasus. Sementara total pasien sembuh sudah sebanyak 210.437 dan 10.601 lainnya meninggal dunia.
Berikut detail 5 provinsi dengan kenaikan kesembuhan COVID-19 tertinggi selama sepekan terakhir.
Jawa Barat naik 767 kasus kesembuhan, dari 2.205 menjadi 2.972
Riau naik 625 kasus kesembuhan, dari 553 menjadi 1.178
Banten naik 573 kasus kesembuhan, dari 223 menjadi 796
Jawa Tengah naik dari 483 kasus kesembuhan, dari 1.904 menjadi 2.387
Sulawesi Selatan naik 379 kasus kesembuhan, dari 412 menjadi 791
Sementara, persentase kesembuhan yang tertinggi di 5 provinsi yaitu:
Maluku Utara naik 87,84 persen
Kepulauan Bangka Belitung naik 86,35 persen
Gorontalo naik 86,20 persen
Kalimantan Selatan naik 84,27 persen
Jawa Timur naik 83,81 persen
Seperti yang dijelaskan Prof Wiku, meskipun angka kesembuhan pekan ini meningkat, ternyata jumlahnya lebih kecil dari minggu lalu. Pada Selasa (22/9/2020), angka kasus kesembuhan meningkat sebanyak 35,8 persen.
https://cinemamovie28.com/alpha-and-omega-2-a-howl-iday-adventure/
5 Gejala yang Membedakan COVID-19 dengan Flu Biasa
Saat seseorang terkena flu, biasanya akan muncul gejala-gejala seperti demam, batuk, hingga nyeri pada otot, Tetapi, gejala ini ternyata juga termasuk ke dalam deretan gejala ketika terinfeksi virus Corona, penyebab COVID-19.
Beberapa gejala flu dan COVID-19 memang sangat mirip, ada baiknya langsung periksa jika merngalami keraguan. Lebih baik mencegah dan dibilang paranoid, daripada kecolongan bukan?
Dikutip dari Men's Health, beberapa gejala flu musiman yang juga sering ditemukan pada COVID-19:
Sakit tenggorokan
Sakit kepala
Batuk
Sakit otot
Bersin
Suhu meningkat (flu bisa menyebabkan suhu tubuh menjadi 38 derajat Celcius atau lebih)
Tekanan di telinga dan wajah
Kesulitan tidur
Sementara itu, jika seseorang terinfeksi virus Corona gejala-gejala di atas juga diikuti dengan:
Temperatur tubuh yang tinggi
Batuk terus menerus
Kehilangan atau perubahan pada indra penciuman dan perasa
Dari deretan gejala tersebut, ada 5 pembeda yang biasanya bisa diidentifikasi. Tapi ingat, lebih baik periksa untuk memastikan, daripada sok tahu lalu akhirnya malah menularkan.
1. Bersin
Bersin seringkali dikaitkan dengan penyakit pilek dan flu biasa. Terlebih bersin sendiri bukan termasuk ke dalam gejala virus Corona.
Namun, jika kamu bersin yang disertai demam, batuk, dan kehilangan kemampuan penciuman atau perasa, akan lebih baik untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut seperti tes COVID-19.
2. Sesak napas
Salah satu gejala dari virus Corona adalah sesak napas. Gejala ini cukup mencolok karena lebih umum terjadi pada pasien Corona.
Hal ini karena sesak napas bukan menjadi gejala umum dari flu ataupun flu musiman. Jika sesak napas ini disertai dengan gejala lain yang mengarah ke COVID-19, sebaiknya perlu mengisolasi diri.
3. Jangka waktu munculnya gejala
Menurut Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC), pasien COVID-19 umumnya akan mengalami waktu yang lebih lama sampai muncul gejala, dibandingkan dengan flu biasa. Umumnya seseorang yang mengalami flu biasa hanya mengembangkan gejala 1-4 hari setelah terinfeksi.
Sementara pada pasien COVID-19, gejala-gejala yang dirasakan bisa muncul 5 hari setelah seseorang terinfeksi. Waktu paling cepatnya bisa 2 hari bahkan 14 hari setelah orang itu terinfeksi virus Corona.
4. Hidung berair
Saat seseorang flu, gejala khas yang biasanya muncul adalah hidung berair atau pilek. Pilek ini juga tidak termasuk ke dalam deretan gejala saat terinfeksi virus Corona. Tetapi, jika pilek ini disertai dengan gejala khas COVID-19, harus dipastikan dengan menjalani tesnya.
5. Kehilangan kemampuan mencium bau
Pada Agustus lalu, peneliti di Eropa menemukan bahwa hilangnya kemampuan penciuman hanya terjadi pada pasien COVID-19 dan berbeda dengan yang dirasakan saat flu biasa atau influenza.
Pasien COVID-19 umumnya mengalami kehilangan kemampuan mencium bau secara tiba-tiba dan parah. Bahkan mereka tidak bisa membedakan antara rasa pahit atau manis.