Rabu, 01 Januari 2020

Travel Agent Inggris Stop Jual Paket Wisata Terkait Eksploitasi Hewan

 Sebuah online travel agent di Inggris berhenti menjual paket liburan ke destinasi yang dianggap mengekspolitasi hewan. Pro dan kontra pun muncul.

Sebuah online travel agent, British Airways Holidays yang menjadi anak perusahaan maskapai Bristish Airways mengumumkan kabar terbaru, diintip detikcom dari Fox News, Selasa (13/8/2019). British Airways Holidays tak lagi menjual paket wisata ke SeaWorld.

Online travel agent ini bekerja sama dengan badan amal satwa liar, Born Free. Kerja sama ini bertujuan untuk mendukung perlindungan satwa liar di habitat aslinya.

"Pelanggan kami memberitahukan kekhawatirannya tentang pertunjukkan hewan yang sudah ketinggalan zaman. Kerja sama dengan Born Free berujuan untuk memberikan informasi soal hotel dan obyek wisata dengan strategi baru," ujar Claire Bentley, direktur pelaksana British Airways Holidays

Keputusan ini dilaporkan akan mempengaruhi jumlah kunjungan di SeaWorld. Keputusan ini disayangkan oleh pihak SeaWorld.

Menurut CEO SeaWorld Gus Antrocha, British Airways Holidays termakan dengan foto dan narasi tentang penganiayaan lumba-lumba di SeaWorld Orlando, Amerika Serikat. Foto-foto tersebut diambil oleh PETA dan Kementerian Pertanian AS.

Langkah yang diambil oleh British Airways Holidays terinspirasi dari Virgin Holidays, sebuah anak perusahaan maskaspai Virgins Australia Airlines. Virgin Holidays sudah lebih dulu melakukan langkah ini terkait dengan perlindungan satwa liar seperti lumba-lumba dan paus.

Nama Kampung Unik di Papua: Khawatir Sore

Sungguh bukan bercanda. Ada satu kampung unik di Papua yang bernama Kwatisore. Itu merupakan singkatan dari kata khawatir sore, bagaimana ceritanya?

Bahasa menjadi hal yang menarik di Papua. Tahukah kamu kalau kebanyakan bahasa sehari-hari di Papua, merupakan dua kata yang disingkat jadi satu. Sapu misalnya, bukan sapu untuk alat untuk membersihkan ruangan yang kita kenal.

"Sapu itu singkatan dari saya punya. Ada juga Sagi artinya saya pergi, lalu kopi mana? Artinya bukan bertanya kopinya ada di mana tapi artinya kamu (ko) pergi kemana?," terang Hari Suroto, peneliti dari Balai Arkeologi Papua kepada detikcom, Selasa (13/8/2019).

Bahkan, beberapa kampung di Papua ada yang bernama Kwatisore. Suatu kampung di Distrik yaur, Kabupaten Nabire dan persis di Teluk Cenderawasih.

"Nama kampung ini berasal dari dua kata yaitu khawatir dan sore, disingkat jadi Kwatisore," terang Hari.

Usut punya usut, rupanya di kampung tersebut sering terjadi hujan besar di sore hari. Maka itu bagi para nelayan dan yang berkebun di sana, akan kembali pulang ke rumah sebelum sore hari datang.

"Mereka akan menghindari beraktivitas sore hari di luar rumah atau bepergian pada sore hari, karena adanya hujan besar," kata Hari.

"Tapi ya sekarang mereka sudah terbiasa dengan hal tersebut. Buat pengunjung, banyak yang tidak tahu kalau Kwatisore itu ada ceritanya," lanjutnya sambil tersenyum.

Menurut Hari, terdapat sekitar 819 penduduk di Kampung Kwatisore. Mereka bermata pencaharian sebagai nelayan dan berkebun. Namun selain nama kampungnya yang unik, perairan di Kwatisore juga menarik karena adalah habitatnya whale shark alias hiu paus!

Wisatawan bisa menyelam dan melihat hiu paus dari dekat. Hiu pausnya berenang bebas di lautan, serta sungguh bersahabat dengan manusia. Apalagi, bagi penduduk kampung Kwatisore, anak-anak kecil di sana sering berenang bersamanya.

"Bagi masyarakat Kwatisore, ikan hiu paus adalah ikan adat yang tidak boleh dibunuh atau dimakan," tegas Hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar