Idul Fitri telah menjadi salah satu musim liburan paling ditunggu oleh orang Indonesia. Idul Fitri juga lebih meriah dengan tradisi mudik.
Saat mudik, jutaan orang melakukan perjalanan ke kota asal mereka untuk merayakan Idul Fitri bersama keluarga. Tidak heran jika tiket kereta api, pesawat dan transportasi umum selama periode ini selalu terjual habis.
Tradisi mudik utamanya dilakukan oleh banyak orang untuk berkumpul dengan keluarga dan kerabat dekat. Bagi kamu yang menghabiskan hari-hari dengan sibuk bekerja jauh dari orang tercinta, Idul Fitri merupakan momen yang tepat untuk menghabiskan waktu bersama keluarga.
Jika tidak punya kampung halaman untuk kembali, ajak keluarga untuk pergi berlibur ke suatu tempat untuk sekadar menikmati libur panjang selama Idul Fitri. Selama perayaan Idul Fitri, Aryaduta Jakarta menyediakan paket khusus bagi yang belum memiliki waktu untuk kembali ke kampung halaman.
Paket Kamar selama Idul Fitri dimulai dari harga Rp 840.000 nett/kamar/malam sudah termasuk sarapan untuk dua orang di JP Bistro, gratis binatu pakaian setiap hari, dan diskon 25% untuk makanan di JP Bistro.
Pengunjung dapat memesan Paket Idul Fitri hingga 16 Juni 2019. Segera lakukan pemesanan dengan memanfaatkan promo ini di situs www.aryaduta.com.
Selain promo Lebaran, Aryaduta Jakarta menawarkan Paket Bihalal Halal untuk menjaga dan memulihkan hubungan yang harmonis antara keluarga, teman, dan kolega. Paket ini bisa dipesan mulai 10 hingga 30 Juni 2019 dengan harga Rp 300.000 nett/orang.
Ajak keluarga, teman, dan rekan bisnis merayakan Idul Fitri di Aryaduta Jakarta. Hubungi nomor telepon 021 2352 1234 atau email info.jakarta@aryaduta.com untuk informasi lebih lengkap atau melakukan pemesanan.
Mudik ke Yoyakarta, Main ke Masjid Perak Kotagede
Kawasan Kotagede di Yogyakarta terkenal akan kerajinan peraknya. Di sana juga ada Masjid Perak yang bisa jadi rekomendasi bagi para pemudik.
Dari depan gang terlihat bangunan berwarna putih dengan tulisan berwarna perak besar, Masjid Perak Kotagede. Letak masjid ini di Jalan Mandakaran no 51, Kampung Trunojayan, Kelurahan Prenggan, Kecamatan Kotagede, Yogyakarta.
Berbeda dengan masjid yang umumnya terletak di pinggir jalan sehingga mudah terlihat, Masjid Perak ini agak masuk ke dalam gang. Saat kita melewati gang baru nampak bangunannya berada agak ke dalam.
Penasaran dengan namanya, kenapa dinamakan Masjid Perak? Selain karena masjid dibangun pada saat industri perak di kawasan ini sedang dalam masa kejayaan, dana pembangunan masjid juga berasal dari sumbangan para pengusaha perak.
Nama perak juga berasal dari kata Firoq yang berarti pemisah. Ya Masjid Perak dijadikan lambang kebebasan dan pemisahan umat dari kekotoran dan kebekuan berpikir pada masa lampau.
Masjid ini juga merupakan salah satu masjid tertua di kawasan Kotagede yang dibangun pada tahun 1938-1939. Mulai digunakan pada tahun 1940 dan sempat direnovasi total akibat gempa bumi pada tahun 2006 karena mengalami kerusakan cukup parah.
Ruang utama masjid berupa bujursangkar dengan luas 100m2 dengan atap berbentuk joglo yang memiliki 4 tiang penyangga berbentuk bulat dengan tembok yang membatasi serambi bagian utara dan selatan. Serambi masjid beratap limasan dengan jendela besar di bagian barat baik di sebelah kiri maupun kanan.
Mimbar di masjid ini sudah ada sejak masjid pertama kali berdiri, bahkan lebih awal dari adanya masjid ini. Karena sebelumnya mimbar ini adalah kepunyaan masjid gede Mataram yang terletak tak jauh dari Masjid Perak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar