Kalau biasanya kastil dibuat di atas perbukitan tinggi, Slovenia lain ceritanya. Adanya di dalam mulut gua!
Inilah kastil Predjama yang terletak di 6230 Predjama, Slovenia. Kastil ini berada 11 kilometer dari Kota Postojna. Kastil Predjama sudah ada sejak masa Renaissance dengan nama Jerman 'Luegg', yang dulunya dibangun dengan gothic.
Dikumpulkan detikcom dari berbagai sumber, Jumat (16/5/2019) kastil ini bertengger di tebing seluas 400 meter dengan tinggi 123 meter. Dibangun persis di pintu masuk gua, seperti nyungsep!
Bahkan, saking uniknya, Kastil Predjama dinobatkan sebagai kastil gua terbesar oleh Guiness World Record. Bayangkan saja, kastil dengan bangunan 4 lantai berada di mulut sebuah gua.
Dulunya, kastil ini dignakan sebagai benteng bagi bangsawan selama bertahun-tahun. Maka dari itu, lokasinya unik dan banyak jalan pintas di sejumlah kastil. Meskipun, lokasinya bahkan tidak memungkinkan.
Kastil ini dikenal sebagai tempat ksatria Erasmus of Lug (Erazem dalam bahasa Slovenia) yang menjadi penguasa kastil pada abad ke-15. Dia adalah perampok terkenal yang terpaksa melarikan diri ketika dia membunuh komandan tentara kekaisaran. Kastil menjadi tempat perlindungannya. Dari sana, ia menggunakan lorong-lorong tersembunyi untuk mendapatkan persediaan dan melanjutkan perampokannya.
Lokasi kastil juga berada satu area di Park Postojnska Jama. Di dalam taman nasional, juga ada sejumlah atraksi lain seperti taman rekreasi, gua, bahkan hotel untuk diinapi.
Traveler tidak hanya bisa berkeliling kastil, tetapi juga mengeksplor keindahan gua bahkan menginap di Hotel Jama dengan pemandangan yang cantik!
Meski letaknya di mulut gua, kesan romantis bisa didapatkan di sini. Tidak jarang, banyak tamu yang menyewa kastil untuk menjadikannya sebagai lokasi menghaturkan janji sehidup semati alias pernikahan.
Traveler pun juga bisa ikut tur keliling kastil yang memiliki pemandu khusus. Traveler bukan saja diajak belajar sejarah, tetapi merasakan langsung bagaimana rasanya hidup di abad pertengahan.
Untuk dapat masuk ke sini, traveler akan dikenakan biaya senilai EUR 24,9 atau setara dengan Rp 405 ribu. Bagaimana, tertarik ke sini?
Kemenpar Beri Bimbingan Teknis ke Desa Wisata Danau Toba
Sejumlah desa di sekitar Danau Toba akan mendapatkan bekal dari Kementerian Pariwisata, tepatnya melalui 'Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengembangan Homestay dan Desa Wisata'. Harapannya, Danau Toba semakin kaya dengan amenitas dan atraksi, sehingga wisatawan akan lebih berdatangan.
Bimtek digelar terpisah di dua kabupaten, yaitu Toba Samosir dan Humbang Hasundutan. Kegiatan ini akan diawali dari 2 desa di Toba Samosir, Jumat (17/5). Sesi pertama digelar di Huta Lumban Binanga, Desa Djangga Dolok, Lumban Julu, pukul 09.00-11.00 WIB.
Pada hari yang sama, Bimtek juga digelar di Desa Parhitean, Pintu Pohan Meranti. Di sini, Bimtek dilakukan pukul 14.00-16.00 WIB.
Sedangkan Sabtu (18/5), giliran 2 desa di Humbang Hasundutan yang mendapat pembekalan. Diawali dari Desa Nagasaribu, Lintongni Huta, pukul 09.00-11.00 WIB. Rangkaian Bimtek pun ditutup di Huta Sitangkubang, Siponjot Silaban, Lintongni Huta.
Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Kementerian Pariwisata Dadang Rizki Ratman, menilai Kawasan Danau Toba memiliki potensi besar.
"Potensi besar dimiliki Kawasan Danau Toba. Destinasi ini terus tumbuh positif. Keberadaan Bimtek Pengembangan Homestay dan Desa Wisata akan semakin menguatkan posisi Danau Toba. Sebab, ada banyak sekali transformasi pengetahuan. Di situ juga terbuka untuk pengembangan ide dan gagasan," ungkap Dadang dalam keterangan tertulis, Kamis (16/5/2019).
Menurutnya Bimtek bertujuan menaikkan kualitas Desa Wisata. Sebab, kemampuan dan wawasan sumber daya manusianya terus ditingkatkan. Selain fisik Desa Wisata, pelayanan terhadap wisatawan pun akan semakin bagus.
"Dengan begitu, wisatawan akan terkesan. Selain kembali lagi, wisatawan juga akan merekomendasikannya kepada publik," terang Dadang lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar