Bali terkenal dengan banyaknya pura yang indah nan megah. Lumajang juga punya, Pura Mandara Giri Semeru Agung namanya.
Melanjutkan cerita solo traveling saya di Jawa Timur, setelah dari dari kawah Ijen dan Taman Nasional Baluran saya melanjutkan perjalanan ke Lumajang, dengan mengedarai kereta api ke Malang, lanjut naik Bus. Sebelumnya saya sudah menghubungi teman media sosial Instagram Abdi Rahman untuk menemani berkeliling Lumajang.
Malam hari saya sampai di Lumajang, kemudian Abdi menjemput saya di terminal bus dan menuju Rumahnya. Malam itu kami menysun rencana destinasi yang akan kami kunjungi besok pagi. Keesokan harinya, kami sudah siap untuk mengeksplore Lumajang. Tujuan utama yg ingin saya kunjungi adalah Pura Mandara Giri Semeru Agung.
Sekilas tentang Pura Mandara Giri Semeru Agung, merupakan salah satu tempat suci umat Hindu yg terletak di Desa Senduro Kecamatan Senduro, berjarak sekitar 20 km atau 20 menit perjalanan dari pusat kota. Pura ini merupakan pura yang paling dituakan oleh masyarakat Hindu. Hampir setiap hari banyak yg datang untuk melakukan ibadah di pura ini. Tidak hanya dari pulau jawa, umat hindu dari berbagai daerah di luar pulau jawa juga sering ke sini.
Latar belakang pemilihan lokasi pura ini di kaki Gunung Semeru berkaitan dengan mite pemindahan puncak Gunung Mahamèru dari India ke Jawa dengan maksud agar Pulau Jawa tidak jungkat-jungkit, sebagaimana dikisahkan dalam naskah Tantu Panggêlaran. Dengan demikian Gunung Semeru dianggap suci oleh masyarakat Jawa sejak dahulu.
Selain umat hindu, pura ini juga ramai dikunjungi oleh wisatawan domestk dan mancanegara, Bangunan pura dengan arsitektur khas pura-pura di Bali menjadikan daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Saat saya ke sini, saya menyempatkan untuk bersembahyang di dalam pura, sedangkan Abdi menunggu di pelataran luar pura. Suasana pura sangat tenang, angin sejuk daerah pegunungan membuat saya dan Abdi betah berlama-lama di sini. Selesai saya sembahyang, dan melihat-lihat kemegahan bangunan pura bagian dalam, tidak mau melewatkan kesempatan saya dan Abdi mengabadikan beberapa moment sebelum melanjutkan destinasi lain.
Meskipun letak pura berada di kawasan non Hindu, tapi terlihat jelas kerukunan umat beragama. Sahabat traveler yg ingin berkunjung ke Pura Mandara Giri Semeru Agung selain Hindu bisa dating/ masuk sampai ke pelataran luar, tapi ingat harus jaga kesopanan dalam berpakaian, tingkah laku.
Kembaran Masjid Taj Mahal yang Kontroversial
Taj Mahal sudah terkenal sebagai salah satu situs warisan dunia UNESCO. Komplek makam ini juga punya masjid yang kembar yang kontroversial.
Keindahan Taj Mahal di India sudah tersohor dan begitu populer. Makam dari istri Shah Jehan ini dibuat dengan sangat cantik dan luar biasa indah.
Tapi kali ini, detikcom tidak mengajak traveler untuk melihat Taj Mahal. Tapi dua bangunan kembar di sisi Taj Mahal.
Dihimpun detikcom dari berbagai sumber, Jumat (17/5/2019) komplek Taj Mahal terbagi menjadi 5 elemen, sebut saja gerbang utama, masjid, taman, makam, dan Jawab.
Di kedua sisi makam terdapat bangunan kembar yang menambah keindahan Taj Mahal. Bangunan di sisi barat adalah Masjid Taj Mahal. Sedangkan di sisi timur adalah Masjid Jawab, kembarannya.
Alasan utama dibuatnya Masjid Jawab adalah melengkapi keindahan estetik dari Taj Mahal. Kalau hanya masjid di sebelah barat maka Taj Mahal akan terlihat timpang.
Seperti namanya, Masjid Jawab adalah Jawaban dari doa jamaah yang berdoa. Kalau Masjid Taj Mahal berada di barat, maka jawaban dari doa akan muncul dari timur. Seperti itulah kira-kira tafsiran keberadaan Masjid Jawab.
Jawab juga memiliki beberapa nama lain seperti Rest House, Guest House, dan Assembly Hall. Namun yang paling sering digunakan adalah Jawab.
Selain letaknya, apa yang membedakan Masjid Taj Mahal dengan Jawab?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar