Bulan Ramadhan menjadi momen yang tepat untuk mengadakan kegiatan positif. Nah untuk mengisi kegiatan di Bulan Suci ini, Kabupaten Bandung mengadakan Ramadhan Art & Science Camp 2019.
Perihal kegiatan yang akan digelar pada 25-26 Mei 2019 tersebut, Menteri Pariwisata Arief Yahya memberikan apresiasi. Menurutnya, hal itu sejalan dengan program Pesona Wisata Ramadhan yang dicanangkan Kemenpar.
"Ini bisa saling bersinergi. Kegiatan ini bisa ditawarkan kepada wisatawan Nusantara yang datang ke Bandung Barat. Saya yakin ini menarik," ujar Arief dalam keterangan tertulis, Minggu (12/5/2019).
Acara yang didukung Kementerian Pariwisata (Kemenpar) itu dipusatkan di tiga lokasi, di antaranya Masjid Al-Irsyad Satya, Puspa Iptek Sundial, dan Bale Seni Barli Kota Baru Parahyangan.
"Marhaban yaa Ramadhan. Kita ingin para anak-anak dan remaja di Bandung Barat mengisi Bulan Suci Ramadhan dengan kegiatan pesantren kilat yang edukatif dan pastinya sangat berkesan," ungkap Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna.
Di sisi lain, Kepala Dinas Pariwisata Bandung Barat, Sri Dustirawati menjelaskan, peserta Ramadhan Art & Science Camp 2019 dikhususkan untuk anak berusia 10 hingga 15 tahun. Mereka akan diajak berkegiatan yang asik dan mendidik.
"Kegiatan ini sengaja diarahkan ke anak-anak menjelang remaja yang merupakan generasi penerus bangsa. Tujuannya agar mereka mengisi bulan Ramadhan dengan kegiatan positif namun banyak ilmu yang didapat," ungkap Sri.
Adapun aktifitas dalam kegiatan tersebut antara lain training motivasi islami, Fun Arabic, Workshop sains membuat dan meluncurkan roket air, Joy ride dengan menggunakan truk pemadam kebakaran dan eksplorasi 200 alat peraga sains interaktif di Galeri Puspa Iptek Sundial.
Selain itu, juga ada workshop seni melukis tas dan membuat clay, bermain angklung interaktif, outbound games, kegiatan menanam padi organik di sawah, serta peneropongan planet dan bintang dengan teleskop.
Sri menambahkan, perpaduan kecerdasan IQ, EQ dan SQ diharapkan generasi muda akan siap menghadapi berbagai tantangan dan menangkap peluang di masa mendatang. Selain itu, memaksimalkan potensi yang dimiliki agar bermanfaat kebaikan bagi lingkungan, negara dan bangsa.
"Pada kegiatan ini beberapa hal yg diinginkan adalah bukan hanya hanya mendidik kecerdasan IQ dan EQ generasi penerus bangsa. Tetapi kami juga menginginkan anak-anak menjadi cerdas secara spiritual atau kecerdasan SQ-nya kita tingkatkan," harap Sri.
Untuk mengikuti kegiatan Ramadhan Art & Science Camp 2019 tersebut, peserta harus membayar pendaftaran sebesar Rp 500 ribu per orang. Peserta nantinya akan mendapat fasilitas makan sahur, buka puasa, takjil, alat & bahan seluruh kegiatan, sertifikat, seminar kit, kaos dan nametag peserta, serta peralatan camping.
Bukan Tembok Besar China, Ini Tembok Besar Kroasia
Nun jauh di Kroasia, ada destinasi wisata yang serupa dengan Tembok Besar China. Spot ini bernama The Walls of Ston alias Tembok Besar Ston.
Tembok Besar China rupanya ada juga di Kroasia. Terletak di Dalmatia, sekitar 1 jam perjalanan dari Kota Dubrovnik, berdiri Tembok Besar Ston yang belum banyak traveler tahu.
Dilihat detikcom dari laman resmi Ston Tourism Board, Minggu (12/5/2019), Tembok Besar Ston adalah dinding pertahanan terpanjang kedua di dunia. Panjang tembok ini kurang lebih 5 Km saja.
Jika dibandingkan dengan Tembok Besar China yang duduk di peringkat pertama, sangat jauh perbandingannya. Tembok Besar China sendiri panjangnya mencapai 21.196 km.
The Walls of Ston dibangun untuk melindungi Kota Ston pada abad ke 14. Tembok ini dibangun ketika Ston resmi menjadi bagian dari Republik Dubrovnik, dan digunakan sebagai benteng perlindungan.
Bukan Tembok Besar China, Ini Tembok Besar KroasiaTembok ini dibangun untuk melindungi Kota Ston (iStock)
Panjang asli tembok ini sebenarnya mencapai 7 km. Sementara ketinggiannya bervariasi, dari 5 sampai 10 meter.
Namun sayang beberapa bagian tembok runtuh karena bencana gempa bumi yang melanda Krosia beberapa tahun lalu. Sebuah proyek restorasi pun sedang dilakukan untuk mengembalikan tembok besar ini sama seperti kondisi aslinya.
Traveler pun bisa jalan-jalan di tembok besar ini. Banyak turis yang menyebut destinasi ini sebagai 'European Wall of China'. Setiap tahun di sini diadakan acara Ston Wall Marathon yang hanya diikuti oleh ratusan peserta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar