Tim Millennial Tourism mengunjungi Lembah Napu di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Ini menjadi destinasi ketiga yang mereka kunjungi, dalam rangkaian 'Famtrip Exotic Poso Land'.
Saat menjelajah Lembah Napu pada Jumat (5/7/2019) itu, Ketua Tim Millennial Tourism Gabriella Patricia Mandolang mengatakan, Lembah Napu memiliki pesona alam yang masih alami.
"Lembah Napu sering juga disebut New Zealand of Indonesia. Selain memiliki panorama alam yang indah, lembah ini juga sarat sejarah. Terdapat puluhan patung megalitik yang diperkirakan didirikan pada abad ke-14," ujar Grabriella, dalam keterangannya, Rabu (10/7/2019).
Grabriella menambahkan, daerah Napu berjarak sekitar 2 jam perjalanan darat dari Kota Palu. Di sini terdapat potensi Agro Wisata yang cukup besar. Sebagai dataran tinggi yang cukup subur, tempat ini banyak ditanami buah-buahan dan sayur-sayuran.
Ada juga beberapa kebun jeruk yang luas, sehingga menambah daya tarik dan menggugah minat wisatawan untuk berkunjung. Pemandangan Lembah Napu sangat indah karena terdapat hamparan padang rumput yang luas.
Kepala Dinas Pariwisata Sulawesi Tengah I Nyoman Sariadijaya menjelaskan, Lembah Napu adalah sebuah lembah yang meliputi empat desa. Yaitu Desa Sedoa, Wuasa, Wanga dan Watutau. Semuanya masuk dalam wilayah Kecamatan Lore Utara dan Lore Peore, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.
Nyoman mengatakan, kegiatan Famtrip Exotic Poso Land yang digelar Dispar Sulteng dan Tim Millennial Tourism ini menjadi ajang pengenalan destinasi wisata. Selain perwakilan dari Kemenpar, panitia juga mengundang beberapa influencer lokal. Termasuk melibatkan travel agent dan beberapa jurnallis pariwisata
"Kegiatan ini dilaksanakan dengan mengunjungi destinasi-destinasi pariwisata yang ada di daerah Poso. Salah satunya Lembah Napu," ujar Nyoman.
Sementara itu, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani mengatakan, Sulawesi Tengah menawarkan banyak destinasi. Selain wisata alam, ada juga budaya dan manmade yang bisa dijual pada pelancong atau turis. Hal ini akan menjadi daya tarik yang luar biasa.
"Setelah sempat terpuruk akibat bencana alam gempa bumi dan tsunami, Sulawesi Tengah harus bangkit. Famtrip Exotic Poso Land adalah kegiatan yang positif. Untuk pengembangan pariwisata selanjutnya, idealnya tetap dilakukan secara kolaboratif antara pemerintah, swasta dan masyarakat," ungkapnya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya sangat mengapresiasi kegiatan Famtrip Exotic Poso Land. Menurutnya, jangka panjang dari kegiatan ini sangat bagus. Pasti akan ada kenaikan arus wisatawan ke Sulawesi Tengah.
"Untuk konsep pengembangan pariwisata, Sulawesi Tengah sudah memenuhi unsur 3A. Selain atraksi sebagai daya tarik, Sulteng juga didukung aksesibilitas dan amenitas yang baik. Yang jelas, pengenalan atau promosi adalah hal yang sangat penting dan harus terus dilakukan," terangnya.
Menatap Syahdunya Senja di Pulau Pramuka
Bagi banyak traveler, menyaksikan senja merupakan suatu kenikmatan tersendiri. Pulau Pramuka di Kepulauan Seribu bisa jadi opsi melihat senja nan syahdu.
Keindahan matahari terbenam saat senja di Pulau Pramuka dapat traveler nikmati mulai pukul 17.30 WIB. Jika traveler cukup beruntung dan langit cerah, maka pemandangan matahari yang indah akan menyambut. Di Pulau Pramuka, pemandangan matahari terbenam dapat disaksikan di berbagai tempat yang dekat dengan dermaga utama pulau.
Baik menyaksikannya dari tepi dermaga, dari pantai pasir di antara bakau atau melihatnya dari gazebo pun sama syahdunya. Terdapat beberapa gazebo kayu yang terletak di sepanjang jalanan Pulau Pramuka. Traveler bisa duduk santai, beristirahat, dan menyaksikan pemandangan tanpa dipungut biaya di setiap gazebo.
Menikmati matahari terbenam tidak hanya berbicara mengenai menyaksikan pemandangan matahari dengan langit jingga. Namun, menikmati matahari terbenam dapat dijadikan momen untuk refleksi diri dan mengucap syukur kepada Sang Pencipta bahwa satu hari telah kita lalui dengan baik. Sekaligus sebagai harapan untuk dapat menyaksikan matahari kembali esok hari.
Di Pulau Pramuka, pantai dan tebing-tebing beton di sekelilingnya adalah tempat yang asyik untuk menyaksikan matahari terbenam. Tak jarang juga ada yang melakukan aktivitas memancing sambil menunggu matahari terbenam. Uniknya, di Pulau Pramuka, ada beberapa pedagang keliling yang menjual aneka minuman seperti kopi, teh, dan berbagai minuman hangat lainnya yang bisa melengkapi momen menyaksikan matahari terbenam para traveler di Pulau Pramuka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar