Hubungan diplomatik Indonesia dan Jepang sudah berjalan mencapai 60 tahun. Hal ini berdampak positif ke dua negara, salah satunya di sektor Sumber Daya Manusia.
Ke Jepang jangan hanya berwisata, ternyata, meniti karir pun menjadi sesuatu hal yang menjanjikan di sana. Sumber daya manusia dari Indonesia, dianggap dapat menyelamatkan Jepang di kemudian hari.
Hal ini pun dibenarkan oleh Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Masafumi Ishii. Diplomat yang sudah aktif sejak 2017 ini mengatakan bahwa salah satu bidang yang sangat dibutuhkan Jepang terhadap Indonesia adalah bidang ekonomi, khususnya tenaga kerja atau Sumber Daya Manusia.
"Kita bisa mempererat hubungan kedua negara di berbagai bidang. Pertama-tama di bidang ekonomi, Khususnya dalam bidang SDM. Saya rasa bidang SDM merupakan tantangan terbesar bagi Indonesia pada masa yang akan datang," ujarnya saat ditemui detikcom di Kedutaan Besar Jepang, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Ishii menambahkan, bahwa Jepang pun sudah siap untuk menerima tenaga kerja asal Indonesia. Bisa dibilang, Indonesia pun juga merupakan salah satu negara prioritas dalam segi wisatawan. Hal ini dibuktikan dengan kenaikan kunjungan wisatawan Indonesia ke Jepang yang terus naik hingga 20 persen per tahun.
Selain itu, Ishii menilai bahwa Jepang akan banyak terbantu oleh Indonesia. Faktornya karena populasi warga Jepang terus menua, sehingga generasi penerusnya belum disiapkan dengan baik dengan sumber daya yang ada. Dengan masuknya tenaga Indonesia, dinilai akan membantu Jepang di masa depan.
"Jepang sudah siap menawarkan kesempatan bagi Indonesia untuk training SDM. Sementara itu Jepang populasinya menua dan berkurang maka Jepang memerlukan tenaga kerja yang terampil, Dalam arti seperti itu Jepang akan banyak dibantu oleh Indonesia," tambah dia.
Menurut Ishii, ia pun kagum akan ketertarikan Indonesia terhadap negaranya. Salah satu contohnya, minat belajar bahasa Jepang.
"Dan sebagai informasi, orang yang belajar bahasa Jepang di Indonesia itu kedua terbesar sedunia," ujar dia.
Dengan program kerja yang memiliki jargon 'kerja bersama, maju bersama', Ishii ingin hubungan Indonesia dan Jepang bukan saja sebatas diplomatik. Tetapi juga dapat bermanfaat bagi kedua negara baik saat ini maupun di masa yang akan datang.
"(kerja bersama, maju bersama) Hal itu merupakan fondasi untuk mempererat hubungan kedua negara," paparnya.
Konser Musik Crossborder, Tipe-X Bakal Hibur Warga NTT dan Timor Leste
Konser Musik Crossborder Kefamenanu 2019 bakal lebih energik dengan adanya band ska papan atas Indonesia, Tipe-X. Konser Musik Crossborder Kefamenanu 2019 ini akan digelar pada 9-10 Agustus 2019 di Lapangan Oenamu, Kefamenanu, Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur. Tepatnya berada di depan Kantor Bupati TTU.
Event ini terbuka bagi umum. Publik Timor Leste (Tiles) juga bisa bergabung. Aksesnya melalui pintu PLBN Wini dan PLBN Mota'ain.
"Kami menyambut penyelenggaraan Konser Musik Crossborder Kefamenanu 2019. Event tersebut selalu digelar menarik. Apalagi, artis dan band yang ditampilkan luar biasa. Untuk tahun ini ada Tipe-X dan semua sudah tahu kapasitasnya. Mari bergoyang ska bersama. Masyarakat Tiles silakan berkunjung ke Kefamenanu," ungkap Bupati TTU Raymundus Sau Fernandes, dalam keterangannya, Rabu (10/7/2019).
Menurut Raymundus, Tipe-X dikenal sebagai raja ska di Indonesia. Band ini sudah eksis sejak 1995. Fansnya tersebar pada tiap daerah. Tipe-X digawangi 6 personel, yaitu Tresno Riadi (Vokal), Micky (Bass), Yoss (Gitar), Arie Hardjo (Drum), Billy (Gitar), dan Anto (Trombone).
Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar Muh. Ricky Fauziyani mengatakan, event ini bakal digelar lebih meriah.
"Konser Musik Crossborder Kefamenanu 2019 adalah event besar. Konten penyusunnya juga luar biasa. Kehadiran Tipe-X di perbatasan tentu membuat suasana makin hangat. Musiknya energik dan dinamis. Kehadiran Tipe-X menjadi momentum untuk merajut kebersamaan di perbatasan. Kami mengundang warga Timor Leste untuk bergabung," terang Ricky.
Tipe-X memiliki lagu hits, seperti Genit, Angan, Salam Rindu, Sakit Hati, atau Mawar Hitam. Tipe-X sudah menghasilkan 7 album dan popularitasnya langsung melejit begitu album perdana Ska Phobia dirilis pada 1999. Album ini menampilkan 10 lagu dengan hits Genit dan Angan.
Album Ska Phobia diperkuat dengan 2 video klip untuk lagu Genit dan Angan. Hasilnya, album perdana ini menghasilkan award 2 Platinum. Sebab, album ini terjual 380 ribu copy.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar