Mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mendatangi Lapangan Banteng untuk pertama kalinya seusai revitalisasi. Dia memberikan pujian.
Momen itu diabadikan lewat vlog Ahok yang diunggah di akun YouTube 'Panggil Saya BTP', Selasa (9/7). Sambil melihat-lihat wajah baru Lapangan Banteng, Ahok diajak berfoto dan menyalami warga di sana.
"Lihat Lapangan Banteng, sambil sudah lama nggak bawa mobil. Sama Nicho (Nicholas Sean, putra sulung Ahok)," kata Ahok di awal vlog-nya.
Ahok pun mengungkapkan kekagumannya akan Lapangan Banteng hasil revitalisasi. Dia menyebut revitalisasi ini terwujud lewat biaya kompensasi koefisien lantai bangunan (KLB).
"Sudah bagus. Dulu ini pakai biaya kompensasi dari pengembang, KLB itu," ujarnya.
Ahok begitu memuji Lapangan Banteng. Dia menyebut, lapangannya luas dan segala fasilitas tersedia seperti sarana olahraga. Tentu, bisa jadi destinasi wisata.
"Luar negeri itu lapangan-lapangan itu, taman-taman itu banyak. Bayangin (kita-red) ada Monas ada ini (Lapangan Banteng) ya," tutur Ahok.
Bahkan, Ahok menyebut bule yang datang ke Jakarta bisa berwisata di Lapangan Banteng. Yang dulunya kumuh, kini sudah kinclong nan indah.
"Orang bule ke Jakarta ya, kita ini nggak malu lho. Mereka mau nongkrong gitu ya, yang penting mereka merasa aman," ungkap Ahok.
"Suasananya aman, dulu serem Lapangan Banteng takut ada apa-apa. Orang nggak tau ini patung apa, ini dulu kumuh kan sehingga patungnya tidak muncul," lanjutnya.
Ahok pun bercerita sedikit soal Patung Pembebasan Irian Barat. Menurutnya, ada semangat NKRI dan harus dipelajari oleh generasi muda.
"Ada semangat NKRI. Tidak ada sejengkal tanah kita diambil orang, kita lawan. Loe ambil, gue sikat. Itu kira-kira," tegasnya.
Dalam website pariwisata Jakarta, Patung Pembebasan Irian Barat dibangun untuk mengenang para pejuang Trikora dan masyarakat Irian Barat yang memilih menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI) setelah lepas bebas dari penjajahan Belanda. Karena wilayah Irian Barat dipertahankan Belanda sejak Konferensi Meja Bundar (1949) dan Belanda mengulur ulur waktu, sampai Bung karno membentuk Komando Trikora. Kata Irian singkatan dari Ikut Republik Indonesia Anti Nederland.
Patung tersebut secara resmi diperingati pada tanggal 17 Agustus 1963, pada hari kemerdekaan ke-18 negara tersebut dan setahun setelah mulai dibangun. Sampai sekarang, monumen tersebut berada di bawah tanggung jawab layanan taman Jakarta.
Kamu sudah pernah datang ke sini belum?
Dubes Masafumi Ishii Katakan Jepang Butuh SDM Indonesia
Hubungan diplomatik Indonesia dan Jepang sudah berjalan mencapai 60 tahun. Hal ini berdampak positif ke dua negara, salah satunya di sektor Sumber Daya Manusia.
Ke Jepang jangan hanya berwisata, ternyata, meniti karir pun menjadi sesuatu hal yang menjanjikan di sana. Sumber daya manusia dari Indonesia, dianggap dapat menyelamatkan Jepang di kemudian hari.
Hal ini pun dibenarkan oleh Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Masafumi Ishii. Diplomat yang sudah aktif sejak 2017 ini mengatakan bahwa salah satu bidang yang sangat dibutuhkan Jepang terhadap Indonesia adalah bidang ekonomi, khususnya tenaga kerja atau Sumber Daya Manusia.
"Kita bisa mempererat hubungan kedua negara di berbagai bidang. Pertama-tama di bidang ekonomi, Khususnya dalam bidang SDM. Saya rasa bidang SDM merupakan tantangan terbesar bagi Indonesia pada masa yang akan datang," ujarnya saat ditemui detikcom di Kedutaan Besar Jepang, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Ishii menambahkan, bahwa Jepang pun sudah siap untuk menerima tenaga kerja asal Indonesia. Bisa dibilang, Indonesia pun juga merupakan salah satu negara prioritas dalam segi wisatawan. Hal ini dibuktikan dengan kenaikan kunjungan wisatawan Indonesia ke Jepang yang terus naik hingga 20 persen per tahun.
Selain itu, Ishii menilai bahwa Jepang akan banyak terbantu oleh Indonesia. Faktornya karena populasi warga Jepang terus menua, sehingga generasi penerusnya belum disiapkan dengan baik dengan sumber daya yang ada. Dengan masuknya tenaga Indonesia, dinilai akan membantu Jepang di masa depan.
"Jepang sudah siap menawarkan kesempatan bagi Indonesia untuk training SDM. Sementara itu Jepang populasinya menua dan berkurang maka Jepang memerlukan tenaga kerja yang terampil, Dalam arti seperti itu Jepang akan banyak dibantu oleh Indonesia," tambah dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar