Sabtu, 11 Januari 2020

6 Fakta Suku Dayak: Gadis Cantik Hingga Tato

 Suku Dayak merupakan salah satu etnis yang berada di Pulau Kalimantan. Nah, penasaran seperti apa fakta-fakta suku ini? Yuk simak.

Suku Dayak disebut-sebut berasal dari daratan China. Mereka merupakan anggota kerajaan yang mengalami kekalahan dan mencari tempat aman hingga sampai di Pulau Kalimantan.

Berikut fakta-fakta suku Dayak yang dirangkum dari berbagai sumber:

1. Rumah Adat

Rumah adat suku Dayak dikenal dengan nama rumah Betang. Arsitektur rumah adat tersebut hampir sama seperti rumah panggung, yang memiliki ketinggian hampir 5 meter dari permukaan tanah.

2. Gadis

Gadis suku Dayak terkenal akan kecantikannya. Bahkan, beberapa memiliki paras seperti orang Tionghoa.

3. Ciri Khas

Ciri khas suku Dayak adalah tato di tubuh yang juga disebut tutang. Tato milik suku Dayak memiliki makna yang erat dengan kejadian dan tujuan hidup sehingga tak dibuat sembarangan.

4. Budaya

Kebudaayan suku Dayak kental akan tari-tarian. Ada tiga tarian yang biasa dilakukan yakni tari hudoq, leleng, dan kancet papatai.

Ketiga tarian itu memiliki tujuan berbeda-beda, misalnya setelah menanam padi yakni tari hudoq.

5. Agama

Agama yang dianut suku Dayak pada dasarnya Kaharingan yang merupakan agama para leluhurnya. Namun kini, agama tersebut hanya dianut oleh kurang lebih 10% masyarakat suku Dayak. Sisanya, menganut agama Kristen.

6. Bahasa

Pemilik pakaian adat sapai sadaq ini biasa menggunakan bahasa sehari-hari mereka saat berkomunikasi, yakni bahasa Austronesia.

Turis di China Bisa Cek Kebersihan Hotel Pakai QR Scan

Umumnya teknologi QR Scan dipakai untuk identifikasi produk atau brand. Di China, traveler lakah bisa pakai QR Scan untuk cek kebersihan di hotel.

Dikumpulkan detikcom dari berbagai sumber, Kamis (18/7/2019), teknologi terkini itu pun tengah diperkenalkan oleh sebuah laundry di Wuhan, ibukota provinsi Hubei seperti diberitakan media China Daily.

Sedikit berbeda, laundry berbahasa Mandarin itu memasukkan chip khusus ke dalam handuk dan bed cover hotel yang mereka cuci. Secara teknis, chip itu tahan air dan panas serta dapat merekam waktu pencucian.

Tamu hotel pun dapat mengakses informasi tersebut lewat teknologi QR Scan. Cukup dengan menggunakan fitur tersebut ke bed cover hingga handuk hotel secara langsung.

Di Xian, Provinsi Shanxi, sekitar 50 hotel juga telah menempatkan chips khusus dan mencetak kode QR Codes di selimut dan handuk hotel sejak akhir tahun lalu seperti diberitakan program televisi Xi'an City Express.

Lebih luas, sekitar 200 hotel di Beijing juga telah mengimplementasikan chips tersebut ke dalam selimut dan handuk hotel. Hanya saja tanpa QR Codes, karena teknologi itu masih diujicoba.

"Chips di selimur kasur dapat merekam keseluruhan proses pencucian, termasuk sterilisasi dan setrika. Semua otomatis dan dimonitor oleh kamera. Dengan scanning QR Codes, tamu hotel dapat melihat tiap proses operasional," ujar Manager laundry Bluesky Qingke, Pu Jinyong.

Dijelaskan lebih lanjut, chip itu dapat bertahan hingga tiga tahun. Biayanya pun cenderung murah, hanya sekitar 3% dari bujet hotel.

Sedangkan menurut survey yang dibuat oleh media National Business Daily, sekitar 73% dari 438 ribu responden mendukung penerapan teknologi baru tersebut. Mungkin teknologi serupa bisa diaplikasikan di hotel Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar