Jumat, 04 Desember 2020

Perusahaan Ini Ditunjuk Jadi Operator Pelabuhan Muara Berau

 Badan usaha Pelabuhan (BUP) PT Pelabuhan Tiga Bersaudara (PTB) ditunjuk sebagai operator Pelabuhan Muara Berau. Penunjukan itu diberikan langsung oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Hubla) Kementerian Perhubungan melalui perjanjian konsesi selama 25 tahun.

Perjanjian konsesi itu ditandatangani oleh PTB dengan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Samarinda pada Ditjen Hubla Kemenhub.


"Lama konsesinya 25 tahun dengan konsesi fee 5%" ujar Direktur Jenderal Perhubungan Laut Agus H. Purnomo usai menyaksikan penandatanganan perjanjian konsesi tersebut di Jakarta Pusat, Jumat (4/12/2020).


Dengan penandatanganan tersebut PTB yang menjadi operator pelabuhan tersebut bisa melaksanakan pengusahaan pelabuhan pada terminal dan fasilitas yang ada di area konsesi.


Adapun salah satu tujuan dari pemberian hak konsesi ini guna mendukung penetapan Kalimantan Timur sebagai Provinsi Ibu Kota Negara Baru sehingga arus barang dan jasa di Terminal Alih Muat Barang (ship to ship transfer/STS) Muara Berau siap menjadi pelabuhan tujuan impor maupun ekspor. Kemudian, perjanjian kerja sama ini juga diharapkan dapat bermanfaat bagi pertumbuhan perekonomian nasional, khususnya untuk masyarakat sekitar.


"Nanti setelah ini PTB akan melakukan implementasi sebagai penugasan pemerintah dan KSOP dan pemda. Supaya operasional Pelabuhan di Muara Berau bisa berjalan sesuai yang diharapkan," sambungnya.


Melalui konsesi ini juga, dapat membuat pemerintah lebih leluasa mengakses informasi data ekspor beberapa komoditas tertentu terutama data ekspor batubara. Para pelaku usaha pun mendapat kepastian hukum dan waktu terkait aktivitas bongkar muat barang di pelabuhan STS

https://nonton08.com/movies/candy/


Jokowi Lepas Ekspor Produk RI Serentak Senilai Rp 23 T


Presiden Joko Widodo (Jokowi) siang ini secara seremonial melepas ekspor produk Indonesia yang bernilai tambah dan berkelanjutan ke pasar global. Total nilai produk yang dilepas mencapai Rp 23,75 triliun

"Bismillahirrahmanirrohim saya resmikan kegiatan pelepasan ekspor dari negara kita Indonesia yang bernilai tambah dan daya saing ke pasar global pada hari ini," ucap Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Jumat (4/12/2020).


Acara ini berlangsung secara bersamaan secara virtual di 16 provinsi yang dipusatkan di Lamongan, Jawa Timur. Ada sebanyak 133 perusahaan yang terlibat dalam acara pelepasan ekspor produk Indonesia ini.


Dari perusahaan itu terdiri dari 79 perusahaan non UKM dan 54 perusahaan dalam kategori UKM. Total nilai produk yang diekspor mencapai US$ 1,64 miliar atau setara Rp 23,75 triliun.


Produk-produk yang diekspor beragam, mulai dari furniture, otomotif, makanan, hingga produk-produk unik seperti tempat tidur sapi hingga eceng gondok.


"Saya ingatkan agar kegiatan pelepasan ekspor seperti ini tidak hanya seremonial semata, tetapi menjadi momentum yang berkelanjutan menghasilkan nilai ekspor yang terus meningkat," tutupnya.


Direstui PBB untuk Medis, Begini Gurihnya Potensi Bisnis Ganja Dunia


Komisi Obat Narkotika Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) menghapus ganja dari kategori obat berbahaya untuk keperluan medis. Keputusan itu diambil setelah melakukan voting.

Keputusan PBB ini berawal dari rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Perubahan kategori tersebut membuka perluasan penelitian ganja di seluruh dunia.


Ganja sendiri merupakan komoditas yang legal di beberapa negara. Pasarnya diproyeksi terus meningkat dari tahun ke tahun.


Riset Precedence Research seperti dikutip detikcom, Jumat (4/12/2020) mencatat pasar ganja legal senilai US$ 17,5 miliar atau setara Rp 246,75 triliun (kurs Rp 14.100) pada tahun 2019. Pasar ganja tersebut diperkirakan mencapai US$ 65,1 miliar atau setara Rp 917,91 triliun pada tahun 2027.

https://nonton08.com/movies/irreversible/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar