Banyak karyawan memiliki mimpi dan minat untuk membuat sebuah bisnis atau usaha. Namun, banyak juga yang terjebak di zona nyaman pada pekerjaannya dan membuat rencana bisnis tak pernah dilakukan.
Pelatih bisnis sekaligus owner Gratyo Practical Business Coaching Yohanes G. Pauly mengatakan memang ujian terbesar melepas predikat karyawan adalah ketika sudah masuk ke dalam zona nyaman.
Namun ada pepatah tidak ada zona nyaman kalau ingin melakukan kemajuan. Di sisi lain, tidak akan ada kenyamanan dalam sebuah perjuangan untuk maju.
"Jadi gini kalau jadi karyawan memang akan ada zona nyaman. Cuma ada satu kalimat mau saya bagikan, there is no growth in comfort zone, tidak ada zona nyaman di zona pertumbuhan, jelas Pauly dalam sesi d'Mentor detikcom, Selasa (29/12/2020).
"And there is no comfort in growth zone, tidak ada zona kenyamanan di zona pertumbuhan," tambahnya.
Dia menjelaskan maksud dari pepatah tersebut, menurutnya memang kalau ingin berbisnis maka kenyamanan harus dikorbankan.
"Berarti kalau mau jadi entrepreneur jelas nggak nyaman, siap nggak kita mau ke sana. Mesti siap dulu sama ketidaknyamanan itu, tapi di situ ada pertumbuhan" ujar Pauly.
Pauly menambahkan bunyi pepatah lainnya, entrepreneur sebetulnya adalah orang yang mau hidup bertahun-tahun seperti orang banyak yang tidak inginkan.
"Kalimat pertama itu menegaskan kalau kita harus bayar harga dalam perjuangan menjadi entrepreneur. Mulai dari kerja sampai malam, menukar waktu keluarga untuk berbisnis, dan lainnya," jelas Pauly.
https://nonton08.com/movies/bound/
Jubir Timses Mantu Jokowi Jadi Komisaris Anak BUMN
Juru Bicara (Jubir) Tim Pemenangan Bobby Nasution & Aulia Rachman di Pilkada Medan, Sugiat Santoso diangkat menjadi Komisaris Independen PT Prima Multi Terminal. Perusahaan tersebut merupakan anak perusahaan BUMN gabungan Pelindo 1, Waskita Karya dan PT Pembangunan Perumahan.
Sedangkan Bobby Nasution seperti diketahui bersama adalah menantu Presiden Joko Widodo. Bobby bertarung menjadi Wali Kota Medan dan keluar sebagai pemenang.
Saat dihubungi, Sugiat mengakui dirinya telah diangkat dan sudah bekerja sebagai komisaris independen.
"Benar, jadi mulai Desember ini saya langsung bekerja di Kuala Tanjung," kata Sugiat Santoso yang juga menjabat Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Sumut itu kepada CNNIndonesia.com, Selasa (29/12).
Sugiat mengatakan proses pengangkatannya sebagai Komisaris Independen berawal dari usulan Menteri BUMN Erick Thohir.
Kemudian Pelindo 1, Waskita Karya dan PT Pembangunan Perumahan menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS). Hingga kemudian, Sugiat ditetapkan menjadi komisaris independen.
"Pertama usulannya dari Pak Erick Thohir," kata Sugiat.
"Lalu PT Prima itu kan gabungan dari tiga BUMN, Pelindo 1, Waskita Karya, dan PT Pembangunan Perumahan. Lalu RUPS lah mereka kan, ya udah disetujui RUPS," sambungnya.
Terapi Plasma Konvalesen untuk COVID-19 Makin Populer, Ada Komunitasnya Lho
Banyak pesan singkat yang beredar di media sosial untuk mencari donor plasma konvalesen bagi keluarganya yang dirawat karena COVID-19. Melihat situasi ini, seorang dokter di Malang berinisiatif untuk membuat Komunitas Pendonor Plasma Konvalesen bagi pasien COVID-19.
Komunitas ini didirikan oleh dr Ariani M.Kes SpA (K), pada 25 Desember 2020. Saat membentuk komunitas donor plasma ini, dr Ariani mengajak enam relawan lain nya. Terdiri dari empat relawan dan dua dokter muda dari Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.
Sebelum mencetuskan terbentuknya komunitas ini, dr Ariani mengatakan hatinya tergerak saat melihat situasi sulitnya mencari donor plasma konvalesen. Untungnya, ia bekerja di rumah sakit rujukan COVID-19 sehingga memudahkan untuk mencari orang yang sudah sembuh dari virus Corona.
"Karena hati nurani saya tergerak saat saya membaca banyak broadcast tentang orang yang butuh donor plasma karena keluarganya dirawat di rs kena covid, sulitnya mencari pendonor plasma konvalesen, urgentnya kebutuhan donor plasma," ujar dr Ariani saat dihubungi detikcom melalui pesan singkat pada Senin (28/12/2020).
"Dan saya punya kemampuan untuk membantu akses ke para survivor covid yang plasma darahnya bisa didonorkan demi membantu pasien yang sedang berjuang utk sembuh, karena saya bekerja di RS rujukan COVID ada banyak rekan dokter yangg merawat pasien COVID sehingga memudahkan untuk mencari survivor COVID," tambahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar