Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) menjadi salah satu jaminan kesehatan di Indonesia yang menanggung berbagai macam penyakit. Manfaat JKN-KIS pun telah dirasakan oleh banyak orang, salah satunya Sulistyowati, warga Kecamatan Rambipuji, Kabupaten Jember, Jawa Timur.
Sejak empat bulan lalu, perempuan berusia 45 tahun itu didiagnosa mengalami gangguan jantung setelah melakukan general check up untuk keperluan ibadah haji.
"Saya harus rutin kontrol setiap bulan ke dokter karena ada masalah dengan jantung, namun tidak sepeserpun uang yang keluar karena saya memiliki Kartu BPJS Kesehatan dan menjadi peserta program JKN," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (23/12/2020).
Dia merasa nyaman dengan pelayanan yang diberikan pihak rumah sakit khususnya di bagian poli jantung. Terlebih, semua obat yang diterimanya tanpa harus membayar karena memanfaatkan program JKN-KIS tersebut.
"Alhamdulillah saya tidak perlu memikirkan biaya pengobatan dengan memiliki kartu BPJS Kesehatan karena ada teman juga yang mengalami gangguan jantung harus kontrol setiap bulan ke dokter dengan mengeluarkan biaya sekitar Rp 1 juta," ungkapnya.
Diketahui, Sulistyowati merupakan salah satu peserta iuran bukan penerima upah atau PBPU mandiri kelas 2 sejak lama, namun kini turun kelas menjadi peserta mandiri kelas 3 karena berbagai faktor. Salah satunya pandemi yang membuat pendapatan keluarganya menurun.
Kendati demikian, ia tetap berupaya untuk tetap rutin membayar iuran. Hal ini lantaran dirinya menyadari pentingnya memastikan kartu yang dimiliki tetap aktif untuk kelancaran berobat.
"Diupayakan terus rutin bayar iuran. Saya rutin setiap bulan rawat jalan terus berobat sampai sekarang, pelayanannya luar biasa sekali. Saya merasa nyaman berobat dengan memanfaatkan Program JKN-KIS," jelasnya,
Ia berharap Program JKN-KIS ke depannya selalu ada untuk memberikan manfaat pelayanan kesehatan kepada masyarakat karena program tersebut sangat dibutuhkan, apalagi di situasi pandemi COVID-19.
"Saya ucapkan terima kasih kepada BPJS Kesehatan. Program yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan itu harus terus hadir untuk menjamin kondisi kesehatan seluruh masyarakat," pungkasnya.
https://cinemamovie28.com/movies/drag-me-to-hell/
Kisah Theo Pengidap Thalasemia, Ibarat Hidup Bergantung pada JKN-KIS
Mengidap penyakit yang tak bisa sembuh menjadi permasalahan pelik bagi sang penderita. Tak hanya memerlukan perawatan berkelanjutan, biaya pengobatan yang harus disiapkan pun tak terhingga jumlahnya. Hal ini dialami Theo Ivan Widianto (24), yang didiagnosa menderita Thalasemia sejak berusia dua tahun.
Awalnya, Theo didiagnosa anemia ketika ia mengalami panas demam terus menerus saat masih kecil. Namun, panas dan demamnya tak kunjung mereda meski sudah dilakukan transfusi darah.
"Dari situ kemudian dilakukan cek darah lengkap. Baru ketahuan bahwa saya menderita Thalasemia. Sejak saat itu lah orang tua saya terus melakukan berbagai cara untuk kesembuhan saya," ungkap Theo dalam keterangan tertulis, Rabu (23/12/2020).
Thalasemia merupakan salah satu penyakit keturunan berupa kelainan darah. Seseorang bisa mengidap penyakit ini jika salah satu atau kedua orang tuanya mengidap thalasemia. Faktor ras dan etnis tertentu juga meningkatkan risiko penyakit thalasemia.
"Informasi yang kami terima saat itu, penyakit ini terjadi akibat kelainan pada faktor genetika, tetapi penyebab pasti mutasi gen ini bisa terjadi belum diketahui. Pada awalnya orang tua saya mengobati saya di Rumah Sakit (RS) swasta dengan biaya yang tidak sedikit. Bahkan untuk biaya, orang tua saya menjual aset dan barang-barang yang dimiliki keluarga karena pengobatan thalasemia cukup mahal," ujar Theo.
Besarnya biaya pengobatan di RS Swasta membuat Theo beralih ke RS Dr. Soetomo yang biayanya relatif lebih rendah. Meski begitu, penyakit yang diidap Theo tetap memerlukan biaya yang besar. Di rumah sakit ini, Theo pun mendapat informasi mengenai Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).
"Baru sekitar tahun 2014 atau 2015, dokter yang merawat saya di RS Soetomo menyarankan untuk mendaftar sebagai peserta program JKN-KIS dari pemerintah. Agar pengobatan saya dapat dijamin penuh, karena penyakit ini akan bersama saya terus sepanjang hidup," terang Theo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar