Sabtu, 26 Desember 2020

Tes Corona Murah Meriah Ala UGM Kisaran Rp 15-25 Ribu, Segini Akurasinya

 Alat tes COVID-19 yang dirancang oleh Universitas Gadjah Mada (UGM) telah mengantongi izin edar. Ketua tim pengembang GeNose, Prof Kuwat Triyana, mengatakan izin edar telah keluar pada Kamis (24/12/2020) lalu.

Harga tes COVID-19 GeNose ini terbilang jauh lebih murah dari uji Corona manapun. Biaya tes GeNose dipatok Rp 15-25 ribu per tesnya.


"Nantinya biaya tes dengan GeNose C19 cukup murah hanya sekitar Rp15 sampai Rp25 ribu. Hasil tes juga sangat cepat yakni sekitar 2 menit serta tidak memerlukan reagen atau bahan kimia lainnya," ujarnya.


Setelah izin edar diperoleh maka tim akan melakukan penyerahan GeNose C19 hasil produksi massal batch pertama, yang didanai oleh BIN dan Kemenristek/BRIN, untuk didistribusikan.


Bagaimana akurasinya?

Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro beberapa waktu lalu mengungkapkan melalui uji coba tahap pertama di rumah sakit, tes Corona GeNose menunjukkan tingkat akurasi 97 persen.


"Ini adalah suatu inovasi yang luar biasa karena bisa mendeteksi virus COVID-19 secara akurat, di dalam uji validasi tahap pertama di suatu RS di Jogja akurasinya mencapai 97 persen dibandingkan PCR test," kata Bambang dalam konferensi pers virtual tentang Pengembangan Vaksin, Terapi dan Inovasi COVID-19.


GeNose sendiri mendeteksi udara yang dihembuskan pasien COVID-19 ke dalam kantung khusus. Setelah itu, kantung dihubungkan ke GeNose untuk dianalisis oleh Artificial intelligence (AI).


Bambang menuturkan hasil deteksi yang dikeluarkan oleh GeNose konsisten dengan hasil dari deteksi dengan swab PCR.


GeNose disebut mampu mendeteksi keberadaan virus Covid-19 melalui hembusan nafas dalam hitungan dua menit.

https://tendabiru21.net/movies/love-other-drugs/


10 Negara Ini Sudah Laporkan Varian Baru Corona dari Inggris, Mana saja?


Belakangan ini diketahui bahwa varian baru virus Corona dari Inggris telah menyebar ke sejumlah negara. Jenis baru virus Corona ini diketahui lebih berbahaya dan menjadi penyebab lonjakan kasus COVID-19 di Inggris.

Jenis varian baru virus Corona ini diberi nama 'VUI - 202012/01' karena varian pertama yang diselidiki pada bulan Desember. Matt Hancock, Menteri Kesehatan Inggris menyebutkan bahwa varian baru virus Corona ini tumbuh lebih cepat dari varian sebelumnya.


Dikutip dari berbagai sumber, berikut beberapa negara yang melaporkan varian baru Corona yang ditemukan di Inggris.


1. Denmark

Dilansir dari laman Sky News, Technical Lead COVID-19 di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Maria Van Kerkhove mengonfirmasi varian baru virus Corona yang teridentifikasi di Inggris juga telah ditemukan di beberapa negara lainnya.


Dia mengatakan, sembilan kasus positif COVID-19 di Denmark teridentifikasi disebabkan oleh varian baru tersebut.


2. Belanda

Kerkhove menambahkan, beberapa kasus yang disebabkan oleh varian baru itu juga telah ditemukan di Belanda pada Minggu (20/12/2020) lalu.


Pemerintah Belanda telah mengambil sampel kasus virus Corona pada awal bulan ini, dan menemukan bukti varian baru.


3. Jerman

Jerman mengkonfirmasi kasus pertama varian baru virus corona COVID-19 yang berasal dari Inggris pada Kamis (24/12) lalu. Kasus ditemukan dari seorang perempuan yang datang dari London.


"Ini adalah kasus pertama yang diketahui di Jerman. Hari ini varian virus B.1.1.7 terdeteksi di sana," mengutip pernyataan Kementerian Kesehatan negara bagian Baden-Wurttemberg .


4. Afrika Selatan

Di Afrika Selatan, strain yang tampaknya sangat mirip dengan yang berasal dari Inggris telah ditemukan. Tetapi, para ahli di negara itu masih belum yakin apakah itu merupakan strain yang sama.

https://tendabiru21.net/movies/lie-with-me/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar