Minggu, 06 Desember 2020

Dampak Merger Grab dan Gojek, Pengamat: Driver yang Dirugikan

 Pengamat dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno membeberkan dampak yang terjadi apabila rencana merger Gojek dan Grab jadi dilakukan. Djoko menekankan dampak bakal sangat terasa buat para driver angkutan online.

Dia menjelaskan selama ini banyak driver yang memiliki dua akun dalam beroperasi, baik akun Gojek dan Grab.


Hal itu dilakukan untuk bisa mendapatkan benefit lebih banyak dan memudahkan mencari penumpang. Kalau merger dilakukan, kemungkinan hal itu tidak bisa didapatkan lagi.


"Memang driver yang paling dirugikan. Ini kan banyak driver pakai dua akun ya, salah satunya biar lebih mudah dapat order. Nah kalau disatuin ya mereka rugi, pendapatannya bisa menurun karena makin susah cari order," kata Djoko kepada detikcom, Minggu (6/12/2020).


Djoko menilai meskipun dua perusahaan bergabung, nasib driver angkutan online akan tetap sama saja. Pasalnya selama ini driver angkutan online statusnya masih mitra, dan kebanyakan membuat kedudukan driver lemah.


Maka dari itu apabila tidak ada perubahan pada sistem kerja itu driver justru akan semakin dirugikan apabila merger Gojek dan Grab dilakukan.


"Saya nggak jamin kalau bergabung bisa kasih kesejahteraan buat driver. Itu kan tetap aja bosnya, apalagi selama ini masih kemitraan juga ya sama aja, nggak akan berubah sistemnya. Itu kan kayak perbudakan modern," ujar Djoko.


Yang diuntungkan jelas hanya perusahaan karena bisa menyatukan kekuatan. Untuk konsumen, menurutnya selama diberikan tarif murah, tidak akan menjadi masalah.


"Memang ini untungkan bisnis mereka aja kalau merger. Kalau dari pengguna ya asal dikasih murah ya senang-senang aja, nggak akan jadi masalah," kata Djoko.


Di sisi lain Djoko meminta pemerintah agar membuat aturan dan pengawasan lebih jelas dari operasional Gojek dan Grab, ataupun perusahaan transportasi online lainnya.


Pasalnya saat ini yang mengatur dan mengawasi hanya Kementerian Perhubungan saja, itu pun cuma operasionalnya di jalan.


"Susah memang mereka ini kan liar, pemerintah nggak bisa kendalikan, ada aturan yang dibikin Kemenhub juga sering dilanggar. Seharusnya lebih ketat, ini juga kan bicara aplikasi, Kemenkominfo juga nggak pernah turun mengurus masalah-masalahnya," kata Djoko.

https://cinemamovie28.com/movies/the-monkey-king-the-legend-begins/


Kok Ada yang Rela Keluar Uang Gede Buat Beli 'Bangke' Vespa?


 Apa yang anda pikirkan setelah mendengar kata vespa? antik, unik, nostalgia, mogok. Kata-kata itu secara tidak langsung yang berhasil mempertahankan keberadaan motor asal Italia itu di tanah air hingga sekarang. Komunitas atau para pecinta vespa banyak tersebar di Indonesia.

Bahkan, tidak jarang orang yang sudah jatuh hati dengan vespa berani merogoh kocek besar untuk memiliki motor buatan Rinaldo Piaggio ini.


Pemerhati marketing, Yuswohady mengungkapkan karakteristik vespa menjadi nilai tersendiri dibandingkan dengan kendaraan roda dua pada umumnya. Lalu, bentuknya yang unik serta produksinya yang terbatas membuat harga jual vespa lebih mahal dibandingkan dengan motor pada umumnya.


"Jadi vespa ini punya karakteristik yang marketnya bukan produk massal, dari awal bentuknya unik, jadi lebih mengandalkan model classic-nya, tidak mengikuti kebutuhan pasar seperti produk Jepang yang pasar oriented, modelnya ganti terus tapi identitasnya kurang karena mengikuti maunya pasar," kata dia saat berbincang dengan detikcom, Kamis (3/12/2020).


Vespa, menurut Yuswohady tetap menjaga identitasnya dengan berani tampil beda dan tidak terlalu mengikuti perkembangan zaman. Hal ini jelas berbeda dengan kendaraan yang diproduksi oleh Jepang.

https://cinemamovie28.com/movies/captain-america-civil-war/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar