Senin, 31 Agustus 2020

Corona Tembus 25 Juta, Ini 10 Negara dengan Jumlah Kasus Tertinggi Saat Ini

Total hingga hari ini angka kasus Corona di seluruh dunia telah melampaui 25 juta kasus dengan kematian lebih dari 800 ribu. Ada negara Asia yang paling terdampak pandemi Corona. Negara ini bahkan bahkan melaporkan ribuan kasus per harinya.
India masuk ke dalam daftar 10 negara dengan kasus Corona tertinggi per Senin (31/8/2020). Berikut daftar 10 negara dengan kasus Corona tertinggi, dikutip dari Worldometers Senin (31/8/2020).

1. Amerika Serikat
Positif: 6.172.910
Meninggal: 187.221

2. Brasil
Positif: 3.862.311
Meninggal: 120.896

3. India
Positif: 3.619.169
Meninggal: 64.617

4. Rusia
Positif: 990.326
Meninggal: 17.093

5. Peru
Positif: 647.166
Meninggal: 28.788

6. Afrika Selatan
Positif: 625,056
Meninggal: 14.028

7. Kolombia
Positif: 607.938
Meninggal: 19.364

8. Mexico
Positif: 591.712
Meninggal: 63.819

9. Spanyol
Positif: 455,621
Meninggal: 29,011

10. Chili
Positif: 409.974
Meninggal: 11.244

4 Kesalahan Saat Olahraga di Rumah yang Bikin Perut Susah Sixpacks

Selama pandemi virus Corona COVID-19, pusat-pusat kebugaran banyak yang ditutup. Banyak orang beralih ke olahraga mandiri di rumah masing-masing. Tapi kok sixpacks-nya nggak jadi-jadi ya?
Memang ada banyak kelebihan yang didapat saat berolahraga di pusat kebugaran. Selain peralatan lebih lengkap, bimbingan pelatih juga membuat sesi latihan lebih efektif dan maksimal.

Namun itu bukan berarti olahraga di rumah tidak bisa memberikan hasil yang sama dengan olahraga di gym. Jika hasilnya belum sesuai harapan, maka kemungkinan ada beberapa kesalahan yang dilakukan.

Di antaranya sebagai berikut:

1. Gerakannya itu-itu saja
Gerakan yang repetitif alias berulang akan memicu fatigue atau kelelahan pada kelompok otot tertentu. Sedangkan otot lain yang tidak masuk target pada gerakan tersebut, tidak terlatih sama sekali.

Para pakar menyarankan untuk memvariasikan menu latihan. Misalnya pada hari Senin fokus ke upper body, Selasa lower body, Rabu active rest, lalu Kamis fokus ke kardio.

2. Tidak pemanasan dan peregangan
Di gym, ada rekan atau pelatih yang akan mengingatkan jika seseorang memulai sesi latihan tanpa pemanasan maupun peregangan. Di rumah, hal itu tidak terjadi. Terkadang karena ingin menghemat waktu, olahraga langsung masuk menu utama.

Hasilnya, range of motion alias rentang gerak tidak optimal. Hasil latihan pun akhirnya tidak seperti yang diharapkan. Belum lagi risiko cedera yang menghantui. Jika sampai cedera, maka akan absen latihan untuk pemulihan.

3. Latihan beban sekenanya
Bersama pelatih, menu latihan di gym bisa diprogram secara berkelanjutan. Pada titik tertentu, intensitas latihan perlu ditingkatkan agar tidak terlalu ringan. Baik terlalu ringan maupun terlalu berat sama-sama akan memberikan hasil yang tidak baik.

4. Tergantung mood
Motivasi adalah salah satu faktor yang membuat orang mau berolahraga. Kadang-kadang, mood berpengaruh pada motivasi yang akhirnya membuat latihan jadi tidak konsisten. Salah satu faktor utama yang menggagalkan target latihan adalah tidak konsisten.
https://kamumovie28.com/filosofi-kopi/

Meski Sering di Rumah, Jangan Lupa Banyak Gerak Sesuai Anjuran WHO

 Pandemi masih berlanjut di Indonesia, masyarakat harus memperhatikan kesehatannya agar tidak terpapar virus berbahaya yang bisa terjadi kapan saja dan di mana saja, salah satunya adalah dengan cara rajin berolahraga.
WHO melalui kampanye #HealthyAtHome juga menganjurkan aktivitas olahraga dilakukan di rumah. Adapun dilansir dari situs resmi WHO, untuk durasi olahraga dan aktivitas yang dianjurkan berbeda-beda pada setiap tingkatan usia.

Untuk bayi di bawah 1 tahun yang belum dapat berpindah-pindah (merangkak atau berjalan), dianjurkan bergerak selama 30 menit dengan gerakan-gerakan ringan, misalnya tengkurap, main di lantai, dan sebagainya.

Sementara untuk anak berusia di bawah 5 tahun, setidaknya harus menghabiskan waktu selama 60 menit sehari dengan melakukan berbagai aktivitas fisik dengan intensitas sedang hingga tinggi, seperti berjalan, melompat, menari, berenang, atau bersepeda.

Beda lagi dengan anak usia 5-17 tahun, dianjurkan untuk melakukan aktivitas fisik selama kurang lebih 60 menit meliputi aktivitas untuk memperkuat otot dan tulang, seperti berlari, berputar, melompat, atau melakukan pekerjaan rumah.

Tak harus setiap hari, WHO menganjurkan aktivitas penguatan otot dan tulang dilakukan 3 kali dalam seminggu. Selain itu, melakukan aktivitas fisik lebih dari 60 menit sehari akan membuat anak berusia 5-17 tahun mendapatkan manfaat kesehatan tambahan.

Sedangkan untuk orang dewasa berusia di atas 18 tahun, aktivitas fisik yang dianjurkan setidaknya selama 150 menit dengan intensitas sedang per minggu atau 75 menit dengan intensitas tinggi per minggu. Bila ingin mendapat manfaat tambahan, orang dewasa bisa meningkatkan aktivitas fisiknya menjadi 300 menit per minggu atau yang setara.

Aktivitas dengan intensitas sedang yang dianjurkan WHO untuk orang dewasa meliputi berjalan, menari, berkebun, melakukan pekerjaan rumah, atau membawa/memindahkan beban seberat kurang dari 20 kg. Sedangkan aktivitas dengan intensitas tinggi yang disarankan meliputi berlari, bersepeda, aerobik, dan membawa beban lebih dari 20 kg.

Seluruh rangkaian aktivitas pada kampanye #HealthAtHome ini tentunya dilakukan untuk membuat tubuh tetap bugar sehingga masyarakat bisa bertahan di masa pandemi dan meminimalisir penyebaran virus berbahaya, seperti COVID-19.

Selain itu, upaya lain yang bisa dilakukan agar dapat bertahan di masapandemi adalah mempertimbangkan untuk memiliki polis asuransi kesehatan, seperti asuransi kesehatan dari (MMC) dan Mega International Health Care (MIHC). Dengan memiliki asuransi kesehatan, Anda bisa mengatur keuangan saat sakit maupun menghindari biaya tak terduga bila sewaktu-waktu virus berbahaya menyerang Anda atau keluarga.yang memiliki berbagai produk seperti Mega Medical care

Corona Tembus 25 Juta, Ini 10 Negara dengan Jumlah Kasus Tertinggi Saat Ini

Total hingga hari ini angka kasus Corona di seluruh dunia telah melampaui 25 juta kasus dengan kematian lebih dari 800 ribu. Ada negara Asia yang paling terdampak pandemi Corona. Negara ini bahkan bahkan melaporkan ribuan kasus per harinya.
India masuk ke dalam daftar 10 negara dengan kasus Corona tertinggi per Senin (31/8/2020). Berikut daftar 10 negara dengan kasus Corona tertinggi, dikutip dari Worldometers Senin (31/8/2020).

1. Amerika Serikat
Positif: 6.172.910
Meninggal: 187.221

2. Brasil
Positif: 3.862.311
Meninggal: 120.896

3. India
Positif: 3.619.169
Meninggal: 64.617

4. Rusia
Positif: 990.326
Meninggal: 17.093

5. Peru
Positif: 647.166
Meninggal: 28.788

6. Afrika Selatan
Positif: 625,056
Meninggal: 14.028

7. Kolombia
Positif: 607.938
Meninggal: 19.364

8. Mexico
Positif: 591.712
Meninggal: 63.819

9. Spanyol
Positif: 455,621
Meninggal: 29,011

10. Chili
Positif: 409.974
Meninggal: 11.244