Senin, 03 Mei 2021

4 Tips Mencegah Kembung dan Sakit Perut Selepas Bukber

 Berbuka puasa menjadi momen yang paling dinanti-nantikan selama bulan Ramadhan. Hanya saja, sering kali makanan yang disajikan saat berbuka puasa merupakan makanan tinggi lemak yang justru bisa menyebabkan masalah pencernaan.

Sejumlah masalah pencernaan, seperti kembung dan sembelit, justru malah membuat tubuh menjadi lemas walaupun tubuh sudah mendapatkan kembali energinya usai makan saat berbuka puasa.


Menurut ahli gizi klinis, Yasmine Marouche, dari Lite N Appetite, masalah pencernaan yang kerap terjadi setelah berbuka sebenarnya bisa ditangani dengan cara memilih pola makanan yang lebih sehat, yakni dengan menentukan jenis makanan serta menyediakannya dalam porsi yang tidak berlebihan.


Dikutip dari laman Doha News, berikut 4 cara yang bisa dilakukan untuk menghindari masalah pencernaan seperti kembung dan sembelit setelah berbuka puasa.


1. Jangan makan berlebihan

Ketika kamu langsung mengisi perut kosong dengan banyak makanan, maka perut akan mengalami tekanan. Hal ini nantinya bisa meningkatkan asam lambung yang bisa menyebabkan maag.


Selain itu, enzim yang mencerna makanan masih berjumlah terbatas saat berbuka puasa, dengan demikian makan berlebih bisa menyebabkan lambung menjadi lambat untuk mencerna makanan.


2. Makan dengan perlahan

Sakit perut usai berbuka puasa juga bisa dicegah dengan cara menghindari makan terburu-buru. Sebaliknya, kamu bisa mengonsumsi makanan berbuka dengan mengunyahnya secara perlahan.


"Karena otak tidak bisa langsung menyadari ketika perut kenyang, jadi Anda kemungkinan lebih berisiko makan lebih banyak yang dibutuhkan oleh tubuh jika makan terburu-buru," kata Marouche.

3. Batasi konsumsi makanan tinggi lemak, garam, dan makanan pedas

Makanan tinggi garam kerap kali menyebabkan kembung lantaran lebih sulit untuk dicerna. Alih-alih mengonsumsi makanan berlemak untuk berbuka, sebaiknya pilih jenis makanan yang lebih sehat.

"Saat Anda mengonsumsi makanan tinggi garam, tubuh akan membutuhkan lebih banyak cairan. Hal itu akan membuat perut terasa kembung," jelasnya.


Makanan pedas juga sebaiknya dihindari karena bisa melepaskan lebih banyak asam, sehingga berisiko menyebabkan iritasi, kembung, dan ketidaknyamanan pada lambung. Selain itu, menghindari makanan pedas juga bisa mencegah terjadinya maag usai berbuka puasa.


4. Jangan lupa minum air putih

Saat berbuka, banyak orang yang justru langsung kalap menyantap menu berbuka dan mengabaikan pentingnya air putih untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang. Selain bisa menyebabkan dehidrasi, kekurangan cairan bisa menyebabkan proses dalam pencernaan menjadi lebih lambat.

https://indomovie28.net/movies/jukdo-surfing-diary/


Eka Hospital Luncurkan Pusat Perawatan Bayi Prematur


 Menjalani proses kehamilan serta persalinan yang menyenangkan adalah impian setiap perempuan. Hal ini bisa tercipta dengan adanya pendampingan dokter spesialis yang berpengalaman melalui pemeriksaan fetomaternal untuk mendeteksi secara dini tentang kesehatan janin, risiko keguguran, hingga potensi melahirkan bayi prematur.

Memenuhi kebutuhan masyarakat akan layanan yang komprehensif, Eka Hospital meluncurkan Pusat Perawatan Bayi Prematur yang diberi nama Tangisan Pertama. Tangisan Pertama adalah layanan yang didukung oleh Dokter Spesialis Obsgyn Konsultan Fetomaternal & Spesialis Anak Konsultan Neonatalogi untuk menjaga janin di dalam kandungan ibu dan tetap terjaga sampai proses melahirkan seorang bayi agar bisa memiliki tangisan pertama.


Pusat Perawatan Bayi Prematur tersedia di seluruh Eka Hospital (Bekasi, BSD, Cibubur, dan Pekanbaru) serta dilengkapi dengan fasilitas NICU (Neonatal Intensive Care Unit) dan PICU (Pediatric Intensive Care Unit). Unit ini diperuntukkan bagi bayi lahir prematur dan bayi dengan penyakit/kelainan.

Perawatan NICU disupervisi oleh Dokter Spesialis Anak Konsultan Neonatologi serta dilengkapi alat bantu nafas teknologi tinggi (HFO).


dr. Eric Gultom, Sp.A(K) selaku Dokter Spesialis dan Konsultan Anak Eka Hospital mengungkapkan NICU adalah ruang perawatan intensif untuk bayi baru lahir hingga maksimum kurang lebih 28 hari yang membutuhkan perawatan khusus karena penyakit atau kondisi yang dideritanya salah satu contohnya adalah bayi lahir prematur.

https://indomovie28.net/movies/line-of-duty/

Catat! Ini Perbandingan Dosis Tiga Vaksin COVID-19 yang Digunakan di Indonesia

 Pada Jumat (30/4/2021) lalu, sebanyak 484.400 dosis vaksin Sinopharm dan 6 juta vaksin Sinovac tiba di Indonesia. Vaksin besutan Beijing Bio-Institute Biological Products Co, salah satu unit Sinopharm atau China National Biotech Group (CNBG) ini diproduksi dengan platform inactivated virus atau virus yang telah dimatikan.

Di Indonesia, vaksin ini didaftarkan dan didistribusikan oleh PT Kimia Farma Tbk dengan nama SARS-CoV-2 VACCINE (VERO CELL), INACTIVATED, dan akan dipakai untuk vaksinasi gotong royong. Vaksin Sinopharm ini menjadi vaksin ketiga yang telah mendapatkan izin penggunaan darurat (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), setelah Sinovac dan AstraZeneca.


Seperti Sinovac dan AstraZeneca, pemberian vaksin Sinopharm untuk program vaksinasi juga telah diatur dosis dan intervalnya. Berikut perbandingan jumlah dosis dan rentang waktu pemberian dosis 1 dan 2 dari vaksin Sinopharm, AstraZeneca, dan Sinovac.


1. Vaksin Sinovac

Berdasarkan petunjuk teknis (juknis) pelaksanaan vaksinasi dalam penanggulangan pandemi COVID-19 dari Kementerian Kesehatan, vaksin Sinovac diberikan sebanyak dua kali. Dosis yang diberikan dalam satu kali suntik sebesar 0,5 ml.


Selain itu, dalam juknis disebutkan bahwa dosis 1 dan 2 vaksin ini diberikan dalam rentan penyuntikan selama 14 hari. Namun, masa interval ini berubah menjadi 28 hari sejak pertengahan Maret lalu.


2. Vaksin AstraZeneca

Vaksin AstraZeneca juga sudah mulai diberikan dalam program vaksinasi COVID-19. Menurut juknis Kemenkes, jarak penyuntikan untuk dosis 1 dan 2 ini selama 28 hari, dengan dosis sebesar 0,5 ml.


Namun, juru bicara vaksinasi COVID-19 dr Reisa Broto Asmoro menegaskan adanya perubahan masa interval untuk vaksin tersebut. dr Reisa mengatakan masa interval untuk vaksin AstraZeneca ditetapkan selama 12 minggu.


"Untuk AstraZeneca hasil kerja sama COVAX facility jaraknya adalah 12 minggu," jelas dr Reisa dalam YouTube Sekretariat Presiden RI, Selasa (13/4/2021).


3. Vaksin Sinopharm

Vaksin Sinopharm akan difokuskan untuk digunakan dalam program vaksinasi mandiri atau gotong royong. Sesuai dengan juknis yang ada, vaksin ini akan diberikan sebanyak 2 kali dengan interval 21-28 hari dengan jumlah dosis sebanyak 0,5 ml per dosis.

https://indomovie28.net/movies/harry-potter-and-the-goblet-of-fire/


4 Tips Mencegah Kembung dan Sakit Perut Selepas Bukber


 Berbuka puasa menjadi momen yang paling dinanti-nantikan selama bulan Ramadhan. Hanya saja, sering kali makanan yang disajikan saat berbuka puasa merupakan makanan tinggi lemak yang justru bisa menyebabkan masalah pencernaan.

Sejumlah masalah pencernaan, seperti kembung dan sembelit, justru malah membuat tubuh menjadi lemas walaupun tubuh sudah mendapatkan kembali energinya usai makan saat berbuka puasa.


Menurut ahli gizi klinis, Yasmine Marouche, dari Lite N Appetite, masalah pencernaan yang kerap terjadi setelah berbuka sebenarnya bisa ditangani dengan cara memilih pola makanan yang lebih sehat, yakni dengan menentukan jenis makanan serta menyediakannya dalam porsi yang tidak berlebihan.


Dikutip dari laman Doha News, berikut 4 cara yang bisa dilakukan untuk menghindari masalah pencernaan seperti kembung dan sembelit setelah berbuka puasa.


1. Jangan makan berlebihan

Ketika kamu langsung mengisi perut kosong dengan banyak makanan, maka perut akan mengalami tekanan. Hal ini nantinya bisa meningkatkan asam lambung yang bisa menyebabkan maag.


Selain itu, enzim yang mencerna makanan masih berjumlah terbatas saat berbuka puasa, dengan demikian makan berlebih bisa menyebabkan lambung menjadi lambat untuk mencerna makanan.


2. Makan dengan perlahan

Sakit perut usai berbuka puasa juga bisa dicegah dengan cara menghindari makan terburu-buru. Sebaliknya, kamu bisa mengonsumsi makanan berbuka dengan mengunyahnya secara perlahan.


"Karena otak tidak bisa langsung menyadari ketika perut kenyang, jadi Anda kemungkinan lebih berisiko makan lebih banyak yang dibutuhkan oleh tubuh jika makan terburu-buru," kata Marouche.

https://indomovie28.net/movies/in-the-line-of-duty-6-forbidden-arsenal/