Kamis, 29 April 2021

Waspada! Gelombang Kedua Pandemi COVID-19 Bisa Terjadi di Indonesia

 Jumlah kematian akibat virus Corona atau COVID-19 dilaporkan telah melampaui angka 3 juta di seluruh dunia pada 16 April 2021. Ini berarti terjadi peningkatan dua kali lipat selama 4 bulan terakhir.

Meningkatnya kasus COVID-19 di India harus menjadi pelajaran penting bagi Indonesia, karena sebentar lagi Indonesia yang sebagian besar penduduknya memeluk agama Islam, akan mengadakan hari raya Idul Fitri. Pada hari raya Idul Fitri ini akan ada kegiatan mudik atau pulang kampung dan pertemuan massal.

https://nonton08.com/movies/la-la-land/


Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pertemuan massal, rendahnya tingkat vaksinasi, dan varian baru virus Corona yang ganas menyebabkan kasus COVID-19 di India melonjak parah.


Meski pemerintah telah memberlakukan pelarangan mudik, sebagian kalangan memprediksi akan terjadi beberapa klaster baru COVID-19 di Indonesia. Libur Lebaran yang dimulai pada Mei 2021 diprediksi menjadi titik awal kenaikan kasus COVID-19 dari klaster tempat makan, tempat belanja dan tempat wisata.


Pada Juni hingga Agustus 2021 diprediksi kasus COVID-19 akan terus naik dengan beberapa klaster baru dari kantor/pabrik yang mulai kembali bekerja, sekolah yang mulai tatap muka hingga peringatan HUT RI ke-76 pada Agustus 2021.

Oleh karena itu, sebagai warga negara Indonesia harus tetap waspada dan belajar dari kasus COVID-19 di India yang melonjak tajam dalam waktu singkat. Warga tidak boleh lengah dan harus tetap memperhatikan protokol kesehatan dengan memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak serta harus memproteksi diri dengan mengonsumsi suplemen yang mengandung probiotik.


Selain itu, juga dapat memproteksi udara di rumah, mobil maupun tempat bekerja dengan menggunakan fitur AirBiotics dari Minyak SW Sumber Waras.

Minyak SW Sumber Waras pernah viral karena Dhini Aminarti menceritakan kesembuhan temannya dari kista payudara via media sosial miliknya. Memang SW Sumber Waras dikenal bukan minyak balur biasa karena mengandung probiotik dan juga memiliki 3 fitur yang tidak dimiliki oleh minyak balur lainnya, yaitu RubBiotics (probiotik yang dibalur), AirBiotics (probiotik yang diuap) dan AquaBiotics (probiotik yang diminum).


Fitur AirBiotics pada Minyak SW Sumber Waras inilah yang cukup penting untuk dimanfaatkan pada masa pandemi seperti saat ini guna membantu membersihkan udara di rumah, mobil, maupun kantor dari virus dan bakteri jahat penyebab penyakit.


"AirBiotics adalah konsep pembersih alami dan ramah lingkungan yang didukung oleh kekuatan probiotik. AirBiotics mampu membersihkan, mendisinfeksi, dan menstabilkan udara dalam ruangan secara alami," jelas Product Manager Minyak SW Zakaria dalam keterangan tertulis, Kamis (29/4/2021).


"Untuk menggunakan fitur 'Airbiotics' mudah sekali. Anda hanya perlu menguapkan Minyak SW Sumber Waras dengan sebuah alat diffuser lalu tambahkan 3-5 tetes Minyak SW Sumber Waras ke dalam wadah diffuser dengan dicampur air," tambahnya.


Fitur AirBiotics pada Minyak SW Sumber Waras menurut Zakaria juga merupakan hasil penelitian dari tim riset mereka.


"Kami sudah melakukan riset Minyak SW ini sebelum kami launching ke pasaran, termasuk riset fitur AirBiotics-nya, dan ini sejalan dengan apa yang diteliti oleh Kassaa (2017) dari buku yang ditulisnya, yang menginformasikan bahwa probiotik telah disarankan sebagai antimikroba terhadap bakteri patogen dan pembusuk. Penggunaan probiotik juga telah dilaporkan oleh beberapa penelitian sebagai antivirus baik secara langsung dan tidak langsung," jelas Zakaria.


Zakaria juga menjelaskan pihaknya akan memberikan Portable Mist Diffuser gratis untuk setiap pembelian Minyak SW Sumber Waras selama bulan Mei 2021.

https://nonton08.com/movies/tomorrow/

Alasan Wulan Guritno Sarankan Vaksin HPV Sebelum Aktif Berhubungan Intim

 Orang yang aktif berhubungan seks atau sexually active disebut paling berisiko terinfeksi human papilloma virus (HPV) penyebab kanker serviks.

Aktris Wulan Guritno menyayangkan, baru menerima vaksin HPV setelah berhubungan intim.


Padahal, vaksin ini disebut paling ampuh melindungi pada perempuan yang belum pernah berhubungan seksual.


"Aku melakukan suntik HPV itu setelah mempunyai anak, setelah berhubungan intim dan punya anak. Tapi tidak ada kata terlambat," ujarnya dalam diskusi daring tentang kanker serviks, Selasa (27/4/2021).


Ia menegaskan, mencegah lebih baik daripada mengobati. Meski terlambat divaksin, Wulan mengingatkan para perempuan untuk selalu menjaga diri, termasuk dari risiko kanker serviks.


Bercermin pada kesehariannya, olahraga rutin dan makan sehat telah menjadi gaya hidup.


"Yang bisa kita lakukan adalah melakukan yang terbaik untuk diri kita dengan belajar yang terbaik, berpendidikan yang terbaik, terus menjaga kesehatan kita, makan yang bagus, menjaga lifestyle. Itu yang bisa kita jaga untuk aset kita, rumah kita yaitu tubuh kita," bebernya.


Dokter spesialis kebidanan dan kandungan dr Maria Ratna Andijani, SpOG dari RS Siloam Kebon Jeruk membenarkan pandangan Wulan. Menurutnya, vaksin HPV memang bekerja paling efektif pada wanita yang belum pernah berhubungan intim karena kerja antibodi akan lebih baik.Pesan dokter untuk yang aktif secara seksual


Namun, wanita yang sudah berhubungan intim pun masih bisa mendapat manfaat vaksin HPV. Sebab selain melindungi diri sendiri, vaksin bisa mencegah penularan HPV pada anak dan pasangan seks.


Laki-laki yang terinfeksi HPV jenis tertentu bisa mengalami kanker penis. Namun kini, vaksin HPV sudah bisa diberikan juga pada remaja laki-laki.


"Semua orang baik laki-laki atau perempuan yang sudah sexually active itu mempunyai potensi untuk terkena virus HPV. Jadi di sini kita harus kembali menekankan kesadaran akan lifestyle yang sehat seperti single sexual partner atau jangan melakukan hubungan seksual dari usia dini," terang dr Maria.


"Kemudian lifestyle yang lain juga merokok, alkoholik itu juga akan menurunkan daya tahan atau imunitas tubuh sehingga virus gampang masuk atau bereplikasi di tubuh kita," lanjutnya.

https://nonton08.com/movies/angel-on-fire/


Waspada! Gelombang Kedua Pandemi COVID-19 Bisa Terjadi di Indonesia


Jumlah kematian akibat virus Corona atau COVID-19 dilaporkan telah melampaui angka 3 juta di seluruh dunia pada 16 April 2021. Ini berarti terjadi peningkatan dua kali lipat selama 4 bulan terakhir.

Meningkatnya kasus COVID-19 di India harus menjadi pelajaran penting bagi Indonesia, karena sebentar lagi Indonesia yang sebagian besar penduduknya memeluk agama Islam, akan mengadakan hari raya Idul Fitri. Pada hari raya Idul Fitri ini akan ada kegiatan mudik atau pulang kampung dan pertemuan massal.


Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pertemuan massal, rendahnya tingkat vaksinasi, dan varian baru virus Corona yang ganas menyebabkan kasus COVID-19 di India melonjak parah.


Meski pemerintah telah memberlakukan pelarangan mudik, sebagian kalangan memprediksi akan terjadi beberapa klaster baru COVID-19 di Indonesia. Libur Lebaran yang dimulai pada Mei 2021 diprediksi menjadi titik awal kenaikan kasus COVID-19 dari klaster tempat makan, tempat belanja dan tempat wisata.


Pada Juni hingga Agustus 2021 diprediksi kasus COVID-19 akan terus naik dengan beberapa klaster baru dari kantor/pabrik yang mulai kembali bekerja, sekolah yang mulai tatap muka hingga peringatan HUT RI ke-76 pada Agustus 2021.

https://nonton08.com/movies/xxx/