Sabtu, 13 Februari 2021

Cara Pakai Masker Rangkap Saran CDC untuk Cegah Penularan Varian Corona

 Beberapa varian baru virus Corona disebut bersifat lebih mudah menular. Untuk menghadapinya, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) belakangan ini memperbarui pedoman agar orang-orang memakai masker rangkap.

Dikutip dari situs resmi CDC, pedoman yang diperbarui pada 10 Februari tersebut menjelaskan pemakaian masker rangkap lebih efektif menyaring partikel di udara. Hanya saja perhatikan agar masker tetap nyaman dipakai dan pas menutup area hidung dan mulut.


CDC menyarankan lapisan pertama yang dipakai adalah masker medis sekali pakai. Pastikan kawat tipis yang ada di bagian atas masker ditekan ke arah wajah sehingga bentuknya bisa pas mengikuti hidung.


Usai pakai masker medis, berikutnya dirangkap dengan pemakaian masker kain. Pastikan masker kedua ini bisa menekan sisi-sisi masker pertama pada wajah.


"Jangan pakai dua masker medis sekali pakai bersamaan. Masker ini tidak dirancang untuk bisa menutup pas di wajah, sehingga memakai lebih dari satu tidak akan menambah keketatan pemakaian masker," tulis CDC seperti dikutip dari Situs resminya pada Jumat (12/2/2021).


CDC juga mengingatkan tidak merangkap masker yang sudah ketat seperti K95. Satu lapis masker K95 disebut sudah cukup.

https://nonton08.com/movies/vampires-kiss/


Sah! Kelompok Penyintas, Komorbid, dan Ibu Menyusui Bisa Divaksin COVID-19


Kementerian Kesehatan RI melalui Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit resmi mengeluarkan petunjuk teknis (juknis) pelaksanaan vaksinasi COVID-19 untuk kelompok lansia, komorbid, ibu menyusui, dan penyintas COVID-19.

Petunjuk teknis ini tertuang dalam surat edaran dengan Nomor HK.02.02/11/368/2021.


"Betul (petunjuk teknis yang baru) ditambah hal yang kemarin tentunya masih berlaku," ucap juru bicara vaksinasi COVID-19 dari Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi, saat dikonfirmasi oleh detikcom, Jumat (12/2/2021).


Dalam surat edaran tersebut disebutkan Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional telah menyampaikan kajian bahwa vaksinasi COVID-19 dapat diberikan pada kelompok usia 60 tahun ke atas, komorbid, penyintas COVID-19 dan ibu menyusui dengan terlebih dahulu dilakukan anamnesa (pemeriksaan medis) tambahan.


Berikut petunjuk teknisnya:


a. Kelompok lansia


Pemberian vaksinasi pada kelompok usia 60 tahun ke atas diberikan dua dosis dengan interval pemberian 28 hari.


b. Kelompok komorbid


Hipertensi dapat divaksinasi kecuali jika tekanan darahnya di atas 180/110 MmHg dan pengukuran tekanan darah sebaiknya dilakukan sebelum meja skrining

Diabetes dapat divaksinasi sepanjang belum ada komplikasi akut

Penyintas kanker dapat tetap diberikan vaksin.

c. Penyintas COVID-19 dapat divaksinasi jika sudah lebih dari 3 bulan


d. Ibu menyusui dapat diberikan vaksinasi


Kemenkes pun meminta daerah untuk melakukan pengkinian aplikasi PCare dalam rangka aplikasi PCare dalam rangka fasilitasi pembaharuan skrining dan registrasi ulang pada sasaran tunda vaksinasi COVID-19.


Selanjutnya, seluruh pos pelayanan vaksinasi COVID-19 harus dilengkapi dengan kit anafilaksis, yang berada di bawah tanggung jawab puskesmas dan rumah sakit.


"Seluruh sasaran tunda akan diberikan informasi agar datang kembali ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk memperoleh vaksinasi," tulis surat edaran tersebut.


Pemerintah daerah pun diminta untuk segera melakukan tindakan korektif untuk meningkatkan kelancaran pelaksanaan vaksinasi dan percepatan cakupan vaksinasi COVID-19.

https://nonton08.com/movies/midnight-man-3/

AstraZeneca Akui Vaksinnya Tak Sempurna, Tapi Tetap Bisa Selamatkan Nyawa

 Vaksin COVID-19 buatan AstraZeneca-Oxford jadi perhatian ketika studi menemukan hanya memberi efek perlindungan minimalis terhadap kasus infeksi ringan-sedang varian Corona B1351 di Afrika Selatan (Afsel). Beberapa sumber menyebut efikasi vaksin berkurang menjadi hanya 10 persen.

Hal ini membuat otoritas kesehatan di Afrika Selatan menunda pemberian vaksin AstraZeneca. Uni Afrika rencananya akan memberikan vaksin yang sudah terlanjur di pesan untuk negara-negara yang belum melaporkan varian Corona B1351.


CEO AstraZeneca, Pascal Soriot, mengakui memang ada kekurangan pada vaksin. Namun, ia yakin vaksinnya bisa tetap membantu menyelamatkan nyawa dengan mengurangi angka kejadian kasus-kasus COVID-19 parah yang membutuhkan perawatan di rumah sakit.


Sejak awal vaksin AstraZeneca-Oxford disebut dikembangkan untuk melawan pandemi tanpa memperhitungkan keuntungan. Vaksin diproduksi dalam jumlah yang besar dan tidak membutuhkan tempat penyimpanan super dingin sehingga mudah didistribusikan.


"Apakah vaksinnya sempurna? Tidak, tentu tidak sempurna tapi tetap luar biasa. Siapa lagi yang bisa membuat sampai 100 juta dosis di bulan Februari," kata Pascal seperti dikutip dari Reuters, Jumat (12/2/2021).


"Kami akan berusaha menyelamatkan ratusan nyawa. Itu adalah alasan kami bekerja setiap hari," lanjutnya.


Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada hari Kamis (11/2/2021) juga mendukung penggunaan vaksin COVID-19 AstraZeneca. Sekelompok ahli dari Strategic Advisory Group of Experts on Immunization (SAGE) merekomendasikan vaksin tetap dipakai untuk lansia di atas 65 tahun dan di area yang memiliki varian baru Corona.


Secara umum vaksin COVID-19 AstraZeneca memiliki efikasi sampai 63,09 persen terhadap kasus infeksi bergejala seperti dikutip dari situs resmi WHO.

https://nonton08.com/movies/midnight-man-2/


Cara Pakai Masker Rangkap Saran CDC untuk Cegah Penularan Varian Corona


Beberapa varian baru virus Corona disebut bersifat lebih mudah menular. Untuk menghadapinya, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) belakangan ini memperbarui pedoman agar orang-orang memakai masker rangkap.

Dikutip dari situs resmi CDC, pedoman yang diperbarui pada 10 Februari tersebut menjelaskan pemakaian masker rangkap lebih efektif menyaring partikel di udara. Hanya saja perhatikan agar masker tetap nyaman dipakai dan pas menutup area hidung dan mulut.


CDC menyarankan lapisan pertama yang dipakai adalah masker medis sekali pakai. Pastikan kawat tipis yang ada di bagian atas masker ditekan ke arah wajah sehingga bentuknya bisa pas mengikuti hidung.


Usai pakai masker medis, berikutnya dirangkap dengan pemakaian masker kain. Pastikan masker kedua ini bisa menekan sisi-sisi masker pertama pada wajah.


"Jangan pakai dua masker medis sekali pakai bersamaan. Masker ini tidak dirancang untuk bisa menutup pas di wajah, sehingga memakai lebih dari satu tidak akan menambah keketatan pemakaian masker," tulis CDC seperti dikutip dari Situs resminya pada Jumat (12/2/2021).


CDC juga mengingatkan tidak merangkap masker yang sudah ketat seperti K95. Satu lapis masker K95 disebut sudah cukup.

https://nonton08.com/movies/midnight-man/