Sabtu, 06 Februari 2021

4 Pekerjaan Digital yang Cocok untuk Milenial Coba

 Masa transisi dari kehidupan kampus ke dunia kerja, menjadi proses penting untuk milenial Z. Inilah 4 pekerjaan digital yang cocok untuk kalian.

Tak heran jika banyak dari milenial Z yang senang untuk mengeksplor kemampuan untuk mempersiapkan diri ke dunia kerja. Salah satu bidang yang sering diincar oleh milenial ialah pekerjaan yang asyik, penuh motivasi, dan cocok dengan kemampuan yang dimiliki.


Apalagi sekarang zamannya serba digital. Nah, berikut ini 4 pekerjaan digital yang cocok untuk milenial coba:


1. Penulis artikel

Pekerjaan satu ini tak hanya tertuju untuk para lulusan bahasa dan sastra saja, lho. Buat kamu yang suka menulis di buku pribadi, blog, atau media sosial juga berpotensi jadi penulis artikel di sebuah media.


Biasanyanya pekerjaan ini mengutamakan kemampuan menulis, menyusun tulisan, hingga wawasan terhadap suatu topik.


Pekerjaan ini cocok untuk milenial yang suka dengan konten-konten seperti konten game, gaya hidup, olahraga, kuliner, hingga wisata. Menarik kan detikers?


2. Content creator

Akrab dengan berbagai media sosial adalah identitas milenial. Bahkan secara tak sadar, banyak dari milenial yang membuat konten-konten kreatif untuk akunnya.


Seperti membuat foto yang menarik, gambar unik, hingga video-video kreatif. Dengan potensi konten yang dibuat, para milenial bisa saja bekerja sebagai seorang content creator, lho.


Pekerjaan content creator banyak dibutuhkan di industri kreatif seperti perusahaan rintisan (Start-Up) hingga perusahaan media.


Tugasnya tentu saja adalah membuat konten-konten yang kreatif untuk menarik audience. Biasanya seorang Content Creator juga bisa berkolaborasi dengan tokoh atau publik figur dalam mengerjakan sebuah proyek. Tertarik?

https://maymovie98.com/movies/a-star-is-born/


3. Socmed specialist

Nah, kalo pekerjaan satu ini dari namanya pasti milenial sudah pernah dengar kan? Namun siapa sangka ternyata pekerjaan Socmed Specialist tidak sesederhana yang detikers bayangkan, lho.


Banyak dari milenial yang mengira bahwa bekerja sebagai social media cuma jadi admin saja, padahal Socmed specialist adalah orang yang bertanggung jawab untuk mengelola seluruh media sosial perusahaan dengan tujuan untuk meningkatkan brand awareness, memperkuat usaha marketing, sehingga bisa mendorong angka penjualan.


Tentu menjadi Socmed specialist memiliki tantangan tersendiri untuk para milenial, karena kebiasaan bermain media sosial mereka akan diuji di pekerjaan ini.


4. Reporter

Jika biasanya milenial melakukan selfie atau memotret momen-momen seru dengan HP-nya, maka pekerjaan ini juga cocok untuk mereka.


Yap! Karena menjadi seorang reporter tak hanya soal mencari berita tapi juga menemukan momen-momen penting untuk disebarluaskan menjadi sebuah informasi.


Tentu saja di balik sebuah berita yang tersebar luas ada seorang reporter yang bertugas melakukan peliputan berita di lapangan. Bahkan tak jarang perannya bisa jadi ganda yakni orang belakang layar ketika membuat berita dan orang depan layar saat harus menjadi pewawancara.


Menariknya, sebagai reporter akan memiliki pengalaman bertemu dengan tokoh-tokoh penting ataupun publik figur kenamaan, lho. Wah pasti seru ya?


Nah, buat para milenial usia 17-22 tahun #detikIniBisa memiliki pengalaman kerja menjadi penulis artikel, content creator, socmed specialist, hingga reporter seperti di atas, lho! Penasaran?


Yuk Ikuti Magang Online detikcom Batch 2. Daftar sekarang hanya di aplikasi detikcom.

https://maymovie98.com/movies/ariana-grande-excuse-me-i-love-you/


Jumat, 05 Februari 2021

Varian Baru Corona Inggris Bermutasi Lagi, Kini Mengandung E484K

 Varian baru SARS-COV-2 dari Inggris, B117, bermutasi lagi. Dalam beberapa kasus yang ditemukan, para ilmuwan mendapati mutasi E484K seperti yang dimiliki oleh varian Afrika Selatan.

Para ilmuwan meyakini, perubahan ini bisa berpengaruh pada efikasi vaksin yang ada saat ini. Temuan ini sekaligus mengingatkan betapa rumitnya lockdown meski vaksin sudah ditemukan.


Sejauh ini, dilaporkan ada 11 laporan mutasi E484K pada varian Inggris. Terbanyak ditemukan di wilayah barat daya.


Mutasi E484K yang terjadi pada protein spike adalah mutasi yang sama seperti ditemukan pada varian Afrika Selatan maupun Brasil. Mutasi tersebut saat ini menjadi sorotan internasional.


"PHE (Public Health England) tengah mengamati situasi dengan cermat dan segala intervensi kesehatan masyarakat yang diperlukan sedang dilakukan, termasuk memperkuat pelacakan kontak dan langkah-langkah pengendalian," kata seorang juru bicara, dikutip dari Reuters, Kamis (4/2/2021).


Beberapa penelitian menemukan bahwa vaksin dan terapi antibodi yang ada saat ini lebih tidak efektif pada varian Afrika Selatan. Sebaliknya, vaksin yang ada masih manjur untuk varian Inggris versi sebelumnya.


Sederhananya, kode E484K adalah semacam koordinat dalam peta. Angka 484 menunjukkan lokasi tepat terjadinya mutasi pada virus, sedangkan huruf E menunjukkan asam amino atau protein awal, sedangkan huruf K adalah asam amino hasil mutasinya.

https://indomovie28.net/movies/modern-times/


Kabar Baik! Antibodi COVID-19 Bisa Bertahan Hingga Enam Bulan Pasca Sembuh


Sebuah studi besar di Inggris menunjukkan hampir semua pasien COVID-19 yang sudah pulih memiliki antibodi yang tinggi. Kondisi ini disebut bisa melindungi mereka dari risiko reinfeksi, setidaknya selama enam bulan.

"Sebagian besar orang mempertahankan antibodi yang bisa dideteksi setidaknya selama enam bulan setelah terinfeksi virus Corona," kata Naomi Allen, seorang profesor dan kepala ilmuwan di UK Biobank yang menjadi tempat studi dilakukan, dikutip dari Reuters, Rabu (3/2/2021).


Hasil dari studi tersebut menunjukkan di antara peserta yang sudah pulih dari COVID-19, 99 persen dari mereka mempertahankan antibodi terhadap virus Corona selama tiga bulan. Setelah enam bulan dalam penelitian ini, 88 persen dari mereka masih memiliki antibodi tersebut.


"Meskipun kami tidak bisa memastikan bagaimana ini berkaitan dengan kekebalan, hasilnya menunjukkan bahwa orang mungkin akan terlindungi dari infeksi berikutnya (reinfeksi) setidaknya selama enam bulan pasca infeksi alami," jelasnya.


Allen juga mengatakan, temuan ini juga sesuai dengan hasil penelitian lain di Inggris dan Islandia. Penelitian tersebut menemukan bahwa antibodi terhadap COVID-19 cenderung bertahan selama beberapa bulan pada orang-orang yang sudah sembuh.


Berdasarkan studi dari Inggris juga menemukan bahwa proporsi populasi Inggris dengan antibodi COVID-19 (seroprevalensi), naik dari 6,6 persen pada awal studi pada Mei-Juni 2020 menjadi 8,8 persen pada November-Desember 2020.

https://indomovie28.net/movies/our-times-2/