Kamis, 29 Oktober 2020

Dipastikan Tak Terkait Vaksin Flu, 4 Warga Taiwan Meninggal Usai Disuntik

  Media lokal Taiwan melaporkan empat warga Taiwan meninggal usai menjalani vaksinasi flu. Laporan kematian ini dilaporkan otoritas kesehatan setempat pada Selasa (27/10/2020) dan dipastikan tidak terkait efek vaksin.

Dikutip dari Taiwan News, otoritas kesehatan Taiwan telah menyatakan laporan kematian usai suntik vaksin flu tak ada keterkaitan dengan keamanan vaksin. Empat warga yang meninggal tersebut merupakan lansia dengan penyakit kardiovaskular dan memiliki kondisi kronis lainnya.


Pusat Pengendalian Penyakit setempat menegaskan program vaksinasi flu akan terus berlanjut. Sudah ada lebih dari 4 juta yang menerima vaksin flu secara gratis di Taiwan.


"Sekitar 4,3 juta suntikan yang didanai pemerintah telah diberikan pada Senin (26 Oktober), dengan 76 kasus dilaporkan penerima mengalami reaksi merugikan, termasuk 25 kasus serius. Angka ini dianggap normal dan tidak mengharuskan program dihentikan," kata Chen.


Meski begitu, Chuang menyebut sudah membahas laporan kematian dan beberapa kasus serius usai vaksinasi flu. Hal ini demi menekan kekhawatiran publik terkait vaksin flu, terlebih laporan kematian yang lebih dulu dicatat di Korea Selatan.


"Pertemuan itu juga membahas beberapa kejadian buruk yang serius pada orang yang menerima suntikan flu di Taiwan, setelah program vaksinasi flu yang didanai pemerintah dimulai pada 5 Oktober," katanya, dikutip dari Taipei News.


Ilmuwan juga meyakini tidak ada kaitannya dengan vaksin flu. Klik halaman berikutnya.


Kematian usai vaksinasi tak ada kaitan langsung dengan kematian


Dikutip dari SCMP, para ahli medis menunjukkan bahwa kematian usai vaksinasi diyakini tak ada kaitan langsung dengan pemberian vaksin. Seperti yang disampaikan otoritas kesehatan Korsel, laporan meninggal usai suntik vaksin bisa jadi kebetulan.


"Kami tidak dapat mengatakan kematian tersebut karena kontaminasi oleh batch vaksin tertentu atau kesalahan program vaksinasi," kata Profesor Emeritus Lee Hoan-jong di Rumah Sakit Anak Universitas Nasional Seoul.


"Saya setuju dengan pandangan pemerintah bahwa kematian dan vaksinasi hanya kebetulan," lanjutnya.


Meski begitu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Taiwan mengingatkan orang yang memiliki kondisi seperti ini tak dianjurkan mendapat vaksin influenza.


- Mereka dengan demam atau kondisi kesehatan akut atau serius

- Bayi berusia kurang dari enam bulan

https://nonton08.com/little-mom-2-uncle-girls-2/


Vaksinasi COVID-19 di Indonesia Dinilai Terburu-buru, Ini Bantahan BPOM


Program vaksinasi COVID-19 di Indonesia dinilai terlalu terburu-buru oleh sejumlah pihak. Presiden Jokowi pun sudah mengingatkan agar program ini tidak dilakukan secara tergesa-gesa.

"Uji klinis yang benar, karena kalau tidak, ada satu saja yang masalah, nanti bisa menjadikan ketidakpercayaan masyarakat akan upaya vaksinasi ini," ucap Jokowi, Senin (26/10/2020).


Terkait hal ini, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) meyakinkan bahwa pihaknya telah mengikuti kaidah persyaratan yang digunakan secara internasional dalam pengadaan vaksin.


"Kami mengacu pada persyaratan WHO, US FDA, dan juga EMA," kata Dra Togi J Hutadjulu, Apt, MHA, Plt Deputi Bidang Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor dan Zat Adiktif BPOM dalam konferensi pers Rabu (28/10/2020).


"Itu adalah regulasi obat yang sangat ketat dalam rangka melakukan evaluasi dan penetapan persetujuan kondisi, conditional approval ataupun emergency authorization," lanjutnya.


Togi juga menjelaskan, BPOM akan memastikan keamanan dan efektivitas vaksin COVID-19 dengan baik sebelum diberikan ke masyarakat tanpa adanya rasa tekanan dari pihak manapun.


"Kami pastikan bahwa memang memenuhi aspek-aspek keamanan dan mutu. Kita tidak akan merasa mendapat tekanan harus cepat," pungkasnya.

https://nonton08.com/business-jealousy-trap/

Terungkap, Pangeran Brunei Abdul Azim Idap Vaskulitis Sebelum Meninggal

  Belum lama ini, kabar duka datang dari Brunei Darussalam. Pangeran Brunei Darussalam Pangeran Haji Abdul Azim. Ia meninggal dunia pada usia 38 tahun pada Sabtu (24/10/2020).

Soal kondisi kesehatan Pangeran Azim diungkap dalam unggahan akun pribadi milik adik kandungnya, Abdul Mateen. Disebutkan, Abdul Azim mengidap penyakit autoimun vaskulitis sistemik. Kondisinya disebut 'severe' atau parah sehingga berdampak pada komplikasi.


Selain berjuang melawan penyakit vaskulitis sistemik, Pangeran Abdul Azim juga berjuang melawan kondisi gangguan bipolar. Meninggalnya Pangeran dipicu oleh kegagalan multi organ.


"Pada akhirnya, kakak saya mengalami kegagalan multi organ yang disebabkan infeksi menetap, terkait penyakit autoimun, yang membuatnya meninggal pada pagi hari, 24 Oktober 2020," tulis Pangeran Mateen di akun Instagram @tmski.


Dikutip dari laman Sky News, sang pangeran disebut sempat dirawat di rumah sakit dalam beberapa waktu. Hal ini dilaporkan media lokal setempat.


Apa itu vaskulitis?

Dikutip dari laman Mayo Clinic, vaskulitis merupakan suatu kondisi radang pembuluh darah yang bisa menyebabkan perubahan pada dinding pembuluh darah.


Perubahan ini juga bisa berupa penebalan, penyempitan, dan pelemahan pada dinding pembuluh darah. Hal ini bisa menghambat aliran darah dan mengakibatkan kerusakan pada organ dan jaringan tubuh.


Apa penyebab vaskulitis? Klik halaman berikutnya.


Apa penyebabnya?Hingga kini masih belum diketahui apa penyebab pasti seseorang mengalami vaskulitis. Meski demikian, beberapa kondisi dari vaskulitis bisa berhubungan dengan faktor genetik dan gangguan sistem kekebalan tubuh (autoimun).

Gangguan sistem kekebalan tubuh bisa dipicu oleh beberapa kondisi, diantaranya:


Infeksi, seperti hepatitis B dan hepatitis C

Kanker darah

Reaksi tubuh terhadap obat-obatan

Penyakit autoimun, seperti rheumatoid arthritis, skleroderma atau lupus.

Pangeran Azim merupakan putra kedua Sultan Haji Hassanal Bolkiah, raja Brunei Darussalam. Pangeran Azim merupakan putra kedua Sultan dari isteri keduanya, Hajah Mariam.

https://nonton08.com/inside-wives-affairs/


Dipastikan Tak Terkait Vaksin Flu, 4 Warga Taiwan Meninggal Usai Disuntik


 Media lokal Taiwan melaporkan empat warga Taiwan meninggal usai menjalani vaksinasi flu. Laporan kematian ini dilaporkan otoritas kesehatan setempat pada Selasa (27/10/2020) dan dipastikan tidak terkait efek vaksin.

Dikutip dari Taiwan News, otoritas kesehatan Taiwan telah menyatakan laporan kematian usai suntik vaksin flu tak ada keterkaitan dengan keamanan vaksin. Empat warga yang meninggal tersebut merupakan lansia dengan penyakit kardiovaskular dan memiliki kondisi kronis lainnya.


Pusat Pengendalian Penyakit setempat menegaskan program vaksinasi flu akan terus berlanjut. Sudah ada lebih dari 4 juta yang menerima vaksin flu secara gratis di Taiwan.


"Sekitar 4,3 juta suntikan yang didanai pemerintah telah diberikan pada Senin (26 Oktober), dengan 76 kasus dilaporkan penerima mengalami reaksi merugikan, termasuk 25 kasus serius. Angka ini dianggap normal dan tidak mengharuskan program dihentikan," kata Chen.


Meski begitu, Chuang menyebut sudah membahas laporan kematian dan beberapa kasus serius usai vaksinasi flu. Hal ini demi menekan kekhawatiran publik terkait vaksin flu, terlebih laporan kematian yang lebih dulu dicatat di Korea Selatan.


"Pertemuan itu juga membahas beberapa kejadian buruk yang serius pada orang yang menerima suntikan flu di Taiwan, setelah program vaksinasi flu yang didanai pemerintah dimulai pada 5 Oktober," katanya, dikutip dari Taipei News.


Ilmuwan juga meyakini tidak ada kaitannya dengan vaksin flu. Klik halaman berikutnya.

https://nonton08.com/female-urologists/