Senin, 29 Juni 2020

Di Masa Mendatang Apple Pencil Bakal Bisa Tulis di 'Kertas'

 Apple Pencil memiliki harga yang dianggap mahal, meski demikian perangkat ini dianggap banyak fitur bermanfaat bagi mereka yang merupakan seorang seniman digital untuk menghasilkan karya.
Seperti kebanyakan stylus lainnya perangkat ini dirancang untuk dioperasikan di atas layar gadget. Nah, Apple rencananya akan mencoba untuk mengeksplorasi ide di mana akan mensimulasikan pengguna merasakan menulis seperti di atas kertas.

Dilansir detiKINET dari Ubergizmo, Apple telah menemukan paten untuk perangkatnya Apple Pencil di mana mereka mengungkapkan Apple sedang mencari potensi untuk Apple Pencil di masa depan dapat memungkinkan penggunanya merasa seperti mereka sedang menulis di permukaan bertekstur sepertinya selembar kertas.

"Umpan balik haptic dapat digunakan untuk membuat sensasi tekstur untuk mensimulasikan menggambar pada permukaan bertekstur dengan stylus. Dengan demikian tip yang sama yang digunakan untuk memberikan input dapat menerima umpan balik haptic selama digunakan." demikian penjelasan deskripsi paten tersebut.

" Pengguna dapat terus menggunakan tip untuk input bahkan ketika umpan balik haptic juga diterapkan ke tip. " lanjutnya.

Saat ini ada pelindung layar untuk iPad yang dirancang untuk mensimulasikan seperti kertas. Namun, masalahnya dengan pelindung layar tersebut adalah bahwa hal ini memiliki lapisan matte sehingga mempengaruhi warna tampilan.

Dan juga ada beberapa yang telah mengajukan beberapa kekhawatiran bahwa permukaan yang lebih kasar dapat membuat ujung Apple Pencil lebih cepat.

Sayangnya, mengingat ini adalah paten, tidak ada yang tahu apakah Apple memiliki rencana untuk mewujudkannya atau tidak.

Google Doodle Peringati Subak Hari Ini, Apa Itu?

Jika kalian membuka halaman depan Google hari ini, Senin (29/6) akan disambut dengan Google Doodle bernuansa sawah yang sangat hijau. Doodle ini rupanya cara Google memperingati subak yang merupakan warisan budaya Bali.
Dikutip detikINET dari blog Google, ilustrasi Doodle ini merupakan hasil karya Hana Augustine, seorang seniman asal Indonesia. Doodle ini memperlihatkan seseorang yang sedang melihat ke arah area persawahan yang dibentuk menjadi kata 'GOOGLE'.

Google mengungkap bahwa Google Doodle hari ini merupakan cara mereka untuk menghormati subak yang hari ini pada tahun 2012 masuk dalam daftar World Heritage Sites milik UNESCO.

Jaringan kanal, terowongan dan bendungan ini telah membantu banyak orang di Bali untuk merawat sawah dan hidup dalam simbiosis dengan alam selama ribuan tahun.

Kata subak tidak hanya merujuk pada sistem irigasi yang digunakan, tapi juga tradisi sosial gotong royong yang mengelilinginya. Lewat sistem ini, pasokan air yang terbatas bisa dikelola bersama oleh 1.200 petani individual.

Subak dinilai sebagai refleksi dari filosofi Bali kuno Tri Hita Karana. Filosofi ini jika diterjemahkan berarti 'tiga penyebab kesejahteraan' yang menggambarkan hubungan antara manusia dengan Tuhan, hubungan harmonis sesama manusia dan hubungan manusia dengan alam dan lingkungannya.

Berdasarkan ideologi yang telah diwariskan ke banyak generasi, sistem subak ini telah eksis sejak pertama kali ditemukan pada abad ke-9. Dari situs resmi Kabupaten Buleleng, kata subak yang merupakan bahasa Bali pertama kali dilihat di prasasti Pandak Bandung yang bertuliskan tahun 1072 masehi.

Warisan budaya subak hingga saat ini menciptakan lanskap sawah bertingkat yang megah dan menjadi fenomena yang tidak bisa ditiru di negara lain.
https://nonton08.com/cast/rene-moran/

Huawei Bikin Pusat Riset Chip di Inggris

 Huawei mendapat izin untuk membangun pusat riset dan pengembangan di sebuah distrik di Inggris.
Izin tersebut diberikan oleh South Cambridgeshire District Council, yang membolehkan Huawei memulai tahap pertama pembangunan pusat riset dan pengembangan tersebut, demikian dikutip detikINET dari CNBC, Senin (29/6/2020).

Nantinya Huawei berencana untuk membangun chip canggihnya di pusat riset dan pengembangan tersebut. Dana yang dikeluarkan Huawei untuk pembangunannya mencapai 1 miliar poundsterling, dan itu hanya untuk tahap pertama pembangunannya, yang akan menempati lahan seluas 50 ribu square feet

Fasilitas ini diperkirakan akan memberikan sekitar 300 sampai 400 lapangan pekerjaan. Saat sudah berfungsi penuh, Huawei akan menjadikan fasilitas tersebut sebagai kantor pusat internasional untuk bisnis optoelectronic-nya.

Optoelectronic adalah teknologi yang dipakai di sistem komunikasi fiber optik, yang dipakai di infrastruktur jaringan dan data center.

Namun ada hal cukup mengganjal terkait izin tersebut, pasalnya masih ada permasalahan terkait jalur sepeda, konsumsi air, dan dampaknya terhadap lingkungan. Namun 9 dari 10 anggota dewan memilih untuk mengizinkan pembangunan fasilitas tersebut.

Area Cambridge sendiri sering disebut sebagai 'Silicon Fen', tempat di mana banyak perusahaan teknologi berkantor di Inggris, seperti Amazon, Microsoft, dan ARM.

"Inggris adalah rumah untuk pasar yang bersemangat dan terbuka, dan juga tempat sejumlah talenta terbaik di dunia," ujar VP Huawei Victor Zhang.

Investasi ini bisa dibilang bertolak belakang dengan sikap pemerintah Inggris yang mulai meninjau ulang keberadaan Huawei, yaitu apakah peralatan jaringan dari Huawei akan dipakai di pembangunan jaringan 5G di negara tersebut.

Peninjauan ulang itu dilakukan setelah Amerika Serikat mengeluarkan aturan ekspor yang dibuat khusus untuk Huawei. Yaitu Huawei dilarang berbisnis dengan perusahaan dari negara mana pun yang menggunakan teknologi atau peralatan asal AS.

Pemerintah AS sendiri belakangan tak cuma menyerang Huawei, melainkan 20 perusahaan lain asal China, yang disebut dimiliki atau dikontrol oleh militer China.

Di Masa Mendatang Apple Pencil Bakal Bisa Tulis di 'Kertas'

 Apple Pencil memiliki harga yang dianggap mahal, meski demikian perangkat ini dianggap banyak fitur bermanfaat bagi mereka yang merupakan seorang seniman digital untuk menghasilkan karya.
Seperti kebanyakan stylus lainnya perangkat ini dirancang untuk dioperasikan di atas layar gadget. Nah, Apple rencananya akan mencoba untuk mengeksplorasi ide di mana akan mensimulasikan pengguna merasakan menulis seperti di atas kertas.

Dilansir detiKINET dari Ubergizmo, Apple telah menemukan paten untuk perangkatnya Apple Pencil di mana mereka mengungkapkan Apple sedang mencari potensi untuk Apple Pencil di masa depan dapat memungkinkan penggunanya merasa seperti mereka sedang menulis di permukaan bertekstur sepertinya selembar kertas.

"Umpan balik haptic dapat digunakan untuk membuat sensasi tekstur untuk mensimulasikan menggambar pada permukaan bertekstur dengan stylus. Dengan demikian tip yang sama yang digunakan untuk memberikan input dapat menerima umpan balik haptic selama digunakan." demikian penjelasan deskripsi paten tersebut.

" Pengguna dapat terus menggunakan tip untuk input bahkan ketika umpan balik haptic juga diterapkan ke tip. " lanjutnya.

Saat ini ada pelindung layar untuk iPad yang dirancang untuk mensimulasikan seperti kertas. Namun, masalahnya dengan pelindung layar tersebut adalah bahwa hal ini memiliki lapisan matte sehingga mempengaruhi warna tampilan.

Dan juga ada beberapa yang telah mengajukan beberapa kekhawatiran bahwa permukaan yang lebih kasar dapat membuat ujung Apple Pencil lebih cepat.

Sayangnya, mengingat ini adalah paten, tidak ada yang tahu apakah Apple memiliki rencana untuk mewujudkannya atau tidak.
https://nonton08.com/cast/alma-versano/