Minggu, 31 Mei 2020

Kacamata Berpotensi Tularkan Corona, Begini Cara Membersihkannya

 Tanpa disadari kacamata bisa menjadi media penularan virus Corona. Terlebih menurut penelitian, virus ini bisa menetap di permukaan kaca hingga sembilan hari apabila tidak dibersihkan.
Bagi penggunanya, kacamata berpotensi memindahkan virus Corona ke tangan. Beberapa orang menggosok mata mereka setelah memegang kacamata atau memasukkan ujung bingkainya ke dalam mulut yang berpotensi menularkan virus Corona.

Karena itu ada baiknya untuk rutin membersihkan kacamata agar terhindar dari risiko infeksi virus Corona.

Dirangkum detikcom dari berbagai sumber, berikut ini adalah beberapa cara untuk membersihkan kacamata agar bersih dari virus Corona.

1. Cuci tangan terlebih dahulu
Cuci tangan dengan air dan sabun selama 20 detik, sehingga berbagai sumber penyakit seperti kuman, bakteri, dan virus yang ada di tanganmu tidak berpindah ke kacamata.

2. Basuh dengan air hangat
Basuh kacamata dengan air hangat untuk menghilangkan debu pada kacamata. Setelah itu lap kacamata dengan kain microfiber agar tidak meninggalkan goresan pada lensa.

3. Gunakan sabun
Sabun yang digunakan bisa berupa sabun cuci piring. Teteskan sabun cuci piring di kedua sisi lensa dan bingkai, lalu gosok lembut seluruh bagian kacamata agar terhindar dari goresan.

4. Keringkan pakai kain microfiber
Setelah dibersihkan dan dibasuh kembali untuk menghilangkan sisa sabun yang menempel pada kacamata, maka keringkan dengan kain microfiber hingga kering seluruhnya.

Ahli Medis Sebut Keputusan Trump Tinggalkan WHO Ancam Kesehatan Global

Kelompok ahli yang mewakili dokter penyakit menular, dokter anak dan dokter umum di Amerika Serikat memprotes keputusan Presiden Donald Trump untuk menarik diri dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Menurut mereka hal tersebut akan mempersulit untuk melawan pandemi Corona.
Hal ini juga bisa membahayakan kesehatan anak-anak. "Keputusan administrasi Trump untuk menarik diri dari WHO membawa risiko besar bagi anak-anak di dunia selama krisis kesehatan global yang belum pernah terjadi sebelumnya," tutur Mark Del Monte, CEO American Academy of Pediatrics kepada CNN International.

"Akan ada risiko lonjakan kasus polio dan peningkatan kematian anak-anak akibat malaria, dan itu akan semakin menunda kampanye vaksinasi yang menyelamatkan jiwa," sambungnya.

Menarik dukungan dari WHO menurut beberapa ahli tdak hanya membahayakan respons global terhadap COVID-19 tetapi juga melemahkan respons terhadap ancaman kesehatan besar lainnya.

AS secara tradisional menjadi kontributor terbesar bagi WHO. Pada bulan April, Trump mengatakan AS akan menangguhkan seluruh kontribusi keuangan kepada WHO. Pengumuman penarikan diri ini mengakhiri kepemimpinan AS di WHO.

"Tindakan tidak masuk akal ini akan berdampak signifikan dan jauh lebih berbahaya terutama karena WHO memimpin pengembangan obat dan vaksin di seluruh dunia untuk memerangi pandemi," kata Presiden Asosiasi Medis Amerika Dr. Patrice Harris.

Salah satu alasan penarikan AS dari WHO adalah Trump menganggap China menekan WHO untuk menyesatkan dunia dalam kaitannya dengan penanganan virus Corona.
https://indomovie28.com/delivery-massage-owned-by-sexy-housewife-3/

Jumat, 29 Mei 2020

3 Cara Jaga Keluarga Tetap Aman Saat New Normal

 Setelah menjalani masa physical distancing dan PSBB selama beberapa bulan ini, masyarakat Indonesia akan mulai masuk ke dalam kehidupan normal baru atau new normal. Dalam masa new normal tersebut, banyak hal yang harus dipelajari agar bisa hidup berdampingan dengan aman dalam pandemi COVID-19 yang saat ini belum ditemukan vaksinnya.
Tentunya di dalam lingkungan keluarga juga diperlukan adaptasi, agar bisa bertahan di kondisi new normal COVID-19 ini. Dilansir melalui rappler.com, ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan agar keluarga tetap aman saat menjalani kondisi new normal.

Edukasikan New Normal & COVID-19

Hal terpenting yang harus dilakukan adalah edukasi mengenai new normal. Jika ada anggota keluarga yang masih belum tahu jelas mengenai wabah COVID-19 atau cara menjalankan new normal maka kamu bisa memberikan gambaran mengenai keadaan baru ini.

Tetap Jaga Komunikasi

Menjaga komunikasi di tengah pandemi sangat penting. Jika ada anggota keluarga yang merasakan kondisi badan yang kurang sehat, maka segeralah beritahukan kepada yang lainnya agar bisa ditindaklanjuti dengan penanganan medis. Dengan komunikasi yang baik, maka new normal bisa dijalankan dengan aman.

Utamakan Protokol Kesehatan Walau di Rumah

Walaupun di rumah, protokol kesehatan harus selalu dijaga. Jika ada anggota keluarga yang sudah mulai bekerja, maka saat kembali ke rumah harus dicek juga suhu tubuh. Kemudian gerakan mencuci tangan selama 20 detik juga tetap harus dilakukan, sehabis beraktivitas di luar rumah.

Itulah beberapa cara untuk menjaga agar keluaga tetap aman di kondisi new normal. Selain mengikuti beberapa cara tersebut, kamu juga bisa konsultasi dengan dokter mengenai kondisi kesehatan keluarga lho.

Saat ini aplikasi Grab melalui layanan GrabHealth membuka promo konsultasi keluarga bebas biaya. Melalui promo ini, para pengguna perdana aplikasi Grab bisa mendapatkan bonus saldo OVO Rp 10 ribu saat pertama kali mengkonsultasikan kesehatan anggota keluarga atau diri sendiri. Promo ini berlangsung dari 27 Mei hingga 31 Mei 2020.

Hollywood Cari Konsultan COVID-19 untuk Keamanan Set

Bila biasanya sineas di Hollywood membutuhkan ahli di bidang tara rias atau kamera, kini mereka dilaporkan mencari tenaga konsultan COVID-19. Alasannya untuk memastikan produksi film bisa kembali lancar di tengah pandemi virus Corona COVID-19.
Reuters melaporkan para ahli epidemiologi atau bidang kesehatan lainnya diharapkan bisa memberikan strategi detail interaksi antar kru film. Sebagai contoh apakah aman menempatkan banyak kamera di ruang sempit, bagaimana penata rias mendandani aktor, hingga apakah aktor tidak disarankan melakukan adegan tertentu.

Penulis sekaligus sutradara, Tyler Perry, mengaku akan kembali mulai proses produksi pada 8 Juli mendatang. Ia sedang menyiapkan ruang isolasi khusus di set untuk mencegah kemungkinan penyebaran virus bila ada kru yang merasa sakit.

"Perlu banyak staf, dokter, epidemiolog, pengacara, perwakilan serikat, talent, anggota kru, asuransi, dan pemikir hebat lainnya," kata Tyler.

Salah satu ahli yang disewa Tyler merekomendasikan seluruh kru yang terlibat wajib di tes sebelum mulai shooting dan minimal sekali atau dua kali di tengah proses produksi.