Mantan bassist Dewa 19, Erwin Prasetya, dikabarkan meninggal dunia pada hari Sabtu (2/5/2020) karena pendarahan lambung. Pengamat musik Bens Leo mengatakan Erwin sempat dirawat di rumah sakit sebelum akhirnya meninggal dunia.
"Iya (meninggal), subuh tadi. Dia pendarah di lambung dan sempat turun kesadaran," ujar Bens.
Bagaimana pendarahan di lambung bisa berakhir fatal?
Ahli penyakit dalam dr Indra Wijaya, SpPD-KEMD, MKes, FINASIM, dari RS Premier Bintaro menjelaskan bisa saja pendarahan ini awalnya kecil. Namun, karena tidak disadari kondisi semakin parah hingga akhirnya luka membesar menyebabkan syok.
"Bisa ga ketahuan jika lukanya kecil tapi terjadi pendarahan terus yang tidak disadari. Pada akhirnya lemas dan sudah dalam kondisi drop yang harus segera ditangani," kata dr Indra saat dihubungi detikcom, Sabtu (2/5/2020).
Ahli pencernaan Profesor Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) menjelaskan kejadian pendarahan lambung sebagai kondisi darurat. Ia menyebut data di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) menunjukkan sekitar 10 persen pasien yang mengalami pendarahan lambung meninggal dunia.
"Oleh karena itu penyakit ini penyakit emergensi. Harus ada penanganan segera, transfusi dan dicari penyebabnya apa. Bisa dilakukan endoskopi kalau emang perlu tindakan, bahkan kalau perlu operasi gitu," kata Prof Ari dihubungi terpisah.
Menurut para ahli kondisi pendarahan lambung ini bisa disebabkan karena tukak lambung, varises, tumor, hingga efek obat-obatan.
Sebaran 292 Kasus Baru Positif Virus Corona di Indonesia 2 Mei
Indonesia kembali mengumumkan adanya penambahan kasus baru virus Corona COVID-19. Saat ini sebanyak 292 kasus baru positif sehingga total ada 10.843 kasus. Hingga Sabtu (2/5/2020) ada sebanyak 1.665 sembuh, dan 831 meninggal dunia.
"Sampai saat ini spesimen yang telah diperiksa sebanyak 17.943 spesimen dari sekitar 79.868 orang," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona COVID-19, Achmad Yurianto, Sabtu (2/5/2020).
Sebaran 292 kasus baru positif virus Corona COVID-19 sebagai berikut:
Bali 2
Banten 9
DI Yogyakarta 10
DKI Jakarta 80
Jawa Barat 31
Jawa Tengah 19
Jawa Timur 3
Kalimantan Barat 7
Kalimantan Timur 18
Kalimantan Tengah 1
Kalimantan Utara 7
Nusa Tenggara Barat 17
Sumatera Barat 10
Sulawesi Tenggara 2
Sulawesi Selatan 30
Sulawesi Tengah 11
Sulawesi Barat 1
Riau 3
Papua Barat 1
Papua 30
5 Hal Ini Bisa Bikin Berat Badan Malah Naik Saat Puasa
Selama puasa di bulan Ramadhan, sebagian orang mengeluhkan berat badan naik meski menjalankan puasa. Jika kamu salah satu yang mengalaminya, mungkin saja ada kesalahan dalam pola makan dan aktivitas selama menjalani puasa.
Supaya berat badan tidak terus naik dan bisa memicu berbagai penyakit, mengetahui penyebabnya mungkin bisa membantu untuk mengontrol pola makan dan aktivitas harian selama Ramadhan.
Dikutip dari laman Al Arabiya, berikut beberapa kesalahan yang bisa menyebabkan berat badan kamu naik selama puasa Ramadhan.
1. Tidak ada perencanaan
Tak merencanakan apa pun dengan apa yang seharusnya dimakan adalah penyebab perut buncit saat puasa Ramadhan. Tanpa memiliki rencana diet yang tepat, kamu akan bebas makan segala hidangan sahur dan berbuka yang ada di meja makan.
Cobalah atur rencana makan sehat kamu dengan porsi seimbang dan menu bergizi. Seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, atau ikan tanpa lemak.
Selain makanan, jadwalkan aktivitas rutin misalnya meluangkan waktu untuk olahraga ringan sebelum berbuka puasa, jam bangun, dan tidur, dan sebagainya.
2. Dehidrasi
Cukup minum bisa mengendalikan keinginan ngemil dan makan banyak saat sahur dan berbuka puasa. Memang ketika puasa tidak bisa minum dalam 12-13 jam. Namun tak mustahil menjaga tubuh tetap terhidrasi, meningkatkan kerja pencernaan, sekaligus menurunkan berat badan.
Minumlah setidaknya delapan gelas air selama jam-jam tidak puasa. Kamu bisa menjadwalkannya dengan minum dua gelas air saat berbuka, empat gelas air di waktu antara buka dan sahur, dan dua gelas saat sahur. Agar tak sering-sering buang air kecil dan memperparah dehidrasi, batasi mengkonsumsi kopi, teh, dan soda.