Kamis, 30 April 2020

Waspada, Maag Berkelanjutan Bisa Sebabkan 5 Penyakit Berbahaya Ini

Salah satu permasalahan yang kerap muncul pada bulan Ramadhan adalah sakit maag. Anda tidak boleh mengabaikan sakit maag karena jika sakit maag dibiarkan terus menerus, maka akan dapat menyebabkan berbagai macam penyakit.
Menurut Medical Manager Divisi Kalbe Consumer Health PT Kalbe Farma TBK, dr Helmin Agustina Silalahi, penyakit fatal bisa terjadi jika maag tidak ditangani dengan baik. Sebab gejala maag dapat juga merupakan gejala dari suatu penyakit yang serius.

"Untuk sakit maag organik, harus konsultasi dengan dokter dulu sebelum puasa, untuk memastikan kondisi lambung dan kesehatan secara keseluruhan, apakah dia bisa atau tidak, karena jika dipaksakan akibatnya bisa lebih parah," ujar dr Helmin kepada detikHealth, Kamis (30/4/2020).

Jika Anda menderita maag, segera hubungi dokter agar Anda dapat mendiskusikan gejala dan pilihan perawatan Anda. Hal ini sangat penting mengingat maag tanpa pengobatan dapat menyebabkan hal-hal berikut seperti dikutip dari Healthline:

Pendarahan

Maag berkepanjangan yang tak segera diobati bisa menyebabkan pendarahan pada ulkus lambung. Hal ini tidak hanya berbahaya, melainkan bahkan bisa mengancam jiwa.

Penetrasi

Apabila tidak segera diobati, maag yang berkepanjangan bisa saja membuat ulkus menembus dinding saluran pencernaan dan masuk ke organ lain, salah satunya seperti pankreas.

Perforasi

Maag yang tidak segera ditangani juga bisa menyebabkan lubang pada dinding saluran pencernaan. Kondisi ini menyebabkan gangguan pada saluran pencernaan dan bahkan menyebabkan gejala pada organ tubuh lain.

Obstruksi

Maag yang tidak segera ditangani juga bisa saja menyebabkan obstruksi atau penyumbatan pada saluran pencernaan. Biasanya hal ini disebabkan karena pembengkakan jaringan yang meradang.

Kanker Lambung

Infeksi bakteri H. pylori dari gejala maag merupakan penyebab utama kanker lambung. Risiko lain yang menyebabkan risiko kanker lambung menjadi lebih tinggi antara lain usia tua, jenis kelamin laki-laki, diet tinggi makanan asin, merokok, serta anemia.

Bagi penderita maag yang berpuasa selama Ramadhan, dr Helmin menganjurkan untuk makan sebanyak 30% dari kebutuhan makan sehat. Terdiri dari sumber karbohidrat kompleks, protein, dan lemak pada saat sahur.

"Ikan, ayam tanpa kulit, tahu dan tempe serta sayur mayur. 10-15 menit sebelum imsak makan lebih kurang 10% dari kebutuhan kalori yang terdiri dari buah-buahan (3-5 porsi buah) dimakan dengan kulitnya atau diblender," ujar dr Helmin.

Lalu pada saat berbuka, dr Helmin menganjurkan makan sebanyak 50% dari kebutuhan makan sehari. Tidak lupa setelah salat maghrib, dan setelah salat tarawih dengan makanan yang juga tinggi karbohidrat kompleks, protein, serta lemak.

Jika Anda mengalami sakit maag, lakukan pertolongan awal segera salah satunya dengan mengonsumsi Promag yang dapat membantu mempercepat nyeri pada lambung. Namun bila nyeri lambung tidak kunjung sembuh, segeralah periksakan diri ke dokter.

Rabu, 29 April 2020

Belum Tentu Mereda, Ini Arti Sebenarnya Kasus Corona DKI Dikatakan 'Flat'

 Kasus positif Corona di DKI Jakarta dilaporkan sudah flat. Perkembangan baik dalam upaya menekan laju penyebaran virus Corona di DKI Jakarta ini disampaikan Kepala Gugus Tugas, Doni Monardo.
"Kami jelaskan juga khusus DKI, perkembangan yang terakhir kasus positif telah mengalami perlambatan yang sangat pesat dan saat ini sudah mengalami flat," ujarnya, pada Senin (27/4/2020).

Menanggapi hal ini, Guru besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKMUI), Prof dr Ascobat Gani, MPH, DrPH, mengatakan bahwa arti dari 'flat' ini tidak bisa dikatakan mereda.

"Bukan mereda, artinya kita nggak naik lagi, tapi tetap tinggi, masih banyak kasusnya yang menularkan satu sama lain, cuma tidak nambah. Kenapa nggak nambah? Karena banyak juga yang sembuh, misalnya yang nambah 100 yang sembuh 100, ya datar terus," ungkapnya saat dihubungi detikcom pada Selasa (27/4/2020).

"Artinya kita sudah sampai puncak cuma nggak naik lagi, mendatar. Artinya, transmisi penularan masih bisa terjadi dari jumlah itu. Nah kalau menurun itu beda, mulai turun tapi kan nggak bisa langsung selesai juga, turunnya landai," lanjutnya.

Menurutnya kasus bisa dikatakan menurun atau mereda jika jumlahnya melebihi angka positif yang dilaporkan. Maka dari itu penting untuk fokus pada penyembuhan pasien Corona.

"Tiap hari kan dapat kasus baru nih misalnya 100, tapi kita sembuh 500, ya turun kita, menyembuhkan ini yang penting, oleh karena itu kita intensif di penyembuhan, itu di tingkat awal," pungkasnya.

Tinggi rendahnya jumlah kasus di DKI juga bisa dimaknai lain. Epidemiolog dari FKM UI, Pandu Riono, mengatakan jumlah pemeriksaan juga berpengaruh pada temuan kasus positif.

"Bisa saja angkanya landai atau menurun karena jumlah yang dites terbatas. Jadi kalau jumlah yang ditesting jumlahnya sama atau meningkat baru kita yakin gitu, bahwa ini terjadi penurunan. Tapi selama itu belum diketahui, jangan senang-senang dulu," jelas Pandu.

Maag Ternyata Bisa Diatasi dengan Cara Sederhana Ini

 Masalah yang kerap muncul pada saat Ramadhan adalah maag pada lambung. Maag biasanya disebabkan oleh bakteri helicobacter pylori. Penyebab umum lainnya antara lain stres, merokok, serta menggunakan obat anti-inflamasi seperti aspirin dan ibuprofen.
Menurut Medical Manager Divisi Kalbe Consumer Health PT Kalbe Farma TBK, dr Helmin Agustina Silalahi mengatakan, bagi penderita maag sebaiknya konsultasikan dulu ke dokter apakah boleh atau tidak berpuasa karena jika dipaksakan, akibatnya bisa lebih parah.

"Penyakit fatal dapat terjadi jika sakit maag tidak ditata laksana dengan baik, karena gejala sakit maag dapat juga merupakan gejala dari suatu penyakit yang serius," ujar dr Helmin kepada detikHealth, Selasa (28/4/2020).

Bagi yang tidak mengalami maag, diperbolehkan puasa asal tetap menjaga kesehatan. Melansir dari Healthline, ada beberapa makanan dan minuman yang baik dikonsumsi untuk menghindari maag. Makanan dan minuman yang baik ini dapat dikonsumsi pada saat sahur dan berbuka, antara lain:

1. Jus kubis

Kubis merupakan obat maag alami yang populer. Antioksidan yang ada di dalam kandungan kubis terbukti membantu mencegah dan mengobati infeksi H. pylori. Biar lebih segar selama berpuasa, kubis dapat dijadikan jus yang menyegarkan.

2. Madu

Madu juga merupakan makanan yang kaya antioksidan dan dikaitkan dengan berbagai manfaat kesehatan, salah satunya adalah dapat membantu meredakan penyakit maag dengan sifat anti bakteri yang terdapat pada madu.

3. Bawang Putih

Bawang putih memiliki sifat antimikroba dan antibakteri yang dapat membantu secara signifikan mengurangi aktivitas bakteri di lapisan perut pasien yang menderita H. pylori.