Jumat, 06 Maret 2020

Hari Ini, Hotel Harper Palembang Resmi Dibuka

 Hotel Harper Palembang sudah mulai beroperasi. Ini menjadi Hotel Harper pertama di Pulau Sumatera.

Perusahaan manajemen perhotelan Archipelago International membuka hotel baru, yaitu Harper Palembang di Palembang, Sumatera Selatan. Inilah Hotel Harper ke-7 di Indonesia.

Hotel bertempat di sekitar pusat Kota Palembang, kurang lebih 30 menit dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II. Lokasinya juga dekat dengan berbagai tempat hiburan, pusat perbelanjaan dan sejumlah destinasi wisata.

"Harper Palembang jadi hotel ketujuh. Hari ini, Harper Hotel mulai beroperasi di Kota Palembang," kata Dono Prasetyo, General Manager Harper Palembang, dalam jumpa pers Opening Ceremony Harper Palembang di Palembang, Kamis (24/1/2019).

"Harapan kami selain sudah memiliki Fave Hotel dan Aston (di Palembang), dengan kehadiran Harper ini bisa mensukseskan pariwisata palembang ke depannya," imbuhnya.

Pariwisata Palembang sendiri dinilai terus berkembang dengan baik. Kota ini pun menjadi lokasi Hotel Harper pertama di Sumatera.

"Salah satu kota yang besar di Pulau Sumatera. Asian Games juga di sini. Kita lihat juga pertumbuhan pariwisata palembang bagus. International flight juga ada di sini," kata Erika Anggreini, Director of Marketing Archipelago International.

Nah, hotel bintang 4 ini memiliki 163 kamar dengan fasilitas lengkap buat wisatawan. Ada pula kolam renang, spa hingga pusat kebugaran. Bersiap menjadi destinasi meetings, incentives, conferences and exhibitions (MICE) terkemuka di Palembang, hotel ini juga menyediakan 5 ruang pertemuan multifungsi berukuran sedang, serta 1 ballroom besar dengan kapasitas 1.500 orang.

"(Harper Palembang) Mengusung konsep perpaduan antara MICE dan leisure," ujar Dono.

Buat traveler yang ingin bersantap tersedia D'Central Restaurant, D'Lotus Restaurant dan D'Harper Lounge. Harper Palembang juga mengadakan promo buat yang ingin bersantai sembari menikmati kue-kue lezat di sini. Promo ini tersedia menjelang sore hari.

"Kami membuka promo namanya Harper Hour setiap hari dari jam empat seperempat sampai dengan jam tujuh malam dapat 50% off untuk pembelian cake," tutur Dono.

Oh Pantai Drini, Kamu Bikin Kangen

Keindahan Pantai Drini di Gunungkidul memang tiada duanya. Sekali berkunjung ke pantai ini pasti ingin kembali lagi karena kangen.

Jika berbicara mengenai wisata di Jogja memang tidak akan ada habis-habisnya. Dari pagi hingga paginya lagi ada saja yang bisa dinikmati. Mulai dari tempat-tampatnya yang penuh sejarah, makanan khas sampai dengan penduduknya yang ramah, membuat banyak orang bakalan kangen dengan pesona yang disajikan kota Gudeg ini.

Jika berkunjung ke Jogja belum afdol rasanya kalau belum menikmati suasana pantai Gunungkidul yang sangat terkenal dan sakral. Gunungkidul adalah salah satu Kabupaten di Yogyakarta yang memiliki sejumlah tempat wisata yang sangat menarik yang wajib kamu kunjungi, mulai dari wisata pantai, budaya, alam, candi, dll.

Kunjungan saya kali ini ke Jogja memilih untuk mengunjungi Pantai Drini yang terletak di Desa Banjarejo, Kecamatan Tanjung Sari, Gunungkidul. Lama perjalanan menuju pantai sekitar kurang lebih 2 jam-an dari kota Yogyakarta atau sekitar 60 km. Jika kamu sudah pernah mengunjungi Pantai Baron, Pantai Drini ini terletak di sebalahnya.

Setibanya saya di Pantai Drini tepat pada waktu sholat Ashar jadi saya menyempatkan untuk sholat Ashar terlebih dahulu. Setelah itu kami langsung turun untuk melihat pantai Drini.

Memang tidak salah kalau Pantai Drini ini di juluki sebagai pantai perawan, karna memang area pantai masih terjaga kebersihannya dan juga belum terjamak oleh wisatawan lokal maupun asing. Mungkin karna letaknya yang berada di daerah terpencil.

Jika ingin menikmati pemandangan Pantai Drini secara keseluruhan kamu bisa naik ke salah satu lerengnya dengan membayar Rp 2.000 per orang. Jangan lupa untuk selalu berhati-hati karna lereng pantai Drini cukup curam dan sebagian tebingnya juga sudah ada yang retak.

Menikmati angin dan melihat ombak yang mengiasi pantai dari lereng Pantai Drini membuat saya sangat terkesan, birunya laut juga sejauh mata memandang. Saya pun mengambil beberapa foto untuk dijadikan kenang-kenangan.

Ini Rasanya Liburan Naik Cruise

Tur ini sangat singkat dan detikTravel tidak menyarankan bagi traveler yang suka menjelajah lebih. Tur ini cocok sekali untuk yang telah lanjut usia, karena memang saat mengikuti tur, detikTravel bersama puluhan traveler lansia (berumur rata-rata 50 tahun ke atas)

Jika ingin berkeliling saat berlabuh alangkah baiknya melakukannya sendiri. Traveler bisa menyewa motor atau mobil, namun harus kembali sebelum jam 10 ke kapal. Karena kapal yang berlayar tepat jam 10 malam.

Begitu juga saat sampai di Phuket, detikTravel mengikuti tur dan tidak dapat menjelajahi lebih. Saat di Phuket detikTravel singgah di Gems Gallery Phuket, makan siang di salah satu mall di Phuket, menikmati pertunjukan tari Thailand di Thai Cultural Villages (gedung pertunjukan), ke Promthep Cape, dan Wat Chalong. Di setiap destinasi hanya singgah sekitar 40 menit saja.

Di saat malam terakhir, detikTravel malan malam di restoran kapal yaitu Sabatinis's dan menikmati pertunjukan opera di Princess Theater. Gedung pertunjukan itu pun terisi penuh, bahkan ada pengunjung yang berdiri demi menikmati pertunjukan opera ini.

Sebelum pulang, traveler jangan lewatkan momen sunrise yang menawan ya. Selama berlayar sempatkan berburu sunset dan surise dari atas kapal. Sensasinya lain lho menikti sunset dan sunrise dari lautan.

Terakhir, di saat meninggalkan kapal, para penumpang pun dibagi dalam beberapa kelompok sehingga antrian panjang saat check out pun bisa dihindari.

Untuk hiburan malam, penumpang bisa mengisi waktu dengan menonton layar lebar di pinggiran kolam renang. Terdapat bangku dimana kamu bisa berbaring sambil menikmati film. Juga ada bar-bar dengan beragam minuman yang bisa traveler nikmati. Jika traveler memesan alkohol, soft drink dan jus akan dikenakan tagihan. Namun teh atau kopi biasa, bisa dinikmati gratis.

Jika ingin berenang, traveler bisa menikmati 3 kolam renang dengan kedalaman yang beragam. Juga ada kolam air panas untuk menikmati malam sembari menonton atau mendengarkan musik.

Yang ingin menikmati malam juga bisa datang ke spot hiburan malam seperti Wheelhouse Bar, Skywalkers, atau Club Fusion. Namun bila traveler ingin bersantai sembari menikmati pertunjukan musik, bisa datang ke bagian plaza. Setiap harinya ada penampilan musik seperi biola, piano, atau pertunjukan masak.

Juga ada kasino, duty free shop, fitness center and spa, sport deck, children's and teen's centers, library, internet cafe, art gallery dan golf putting course.

Juga ada studio foto yang bisa traveler kunjungi. Di sini untuk sekedar berfoto saja gratis. Namun bila traveler suka dengan hasilnya bisa beli dan meminta soft copy dengan membayar 30 Dolar. Jika ingin dicetak khusus traveler membayar 150 Dolar dan hasilnya dikirim langsung ke rumah.

Tidak ada layanan internet alias wifi di dalam kapal. Jika traveler ingin menggunakan wifi, harus membayar dan harganya cukup mahal. Juga ada Internet Cafe yang bisa traveler gunakan, namun tetap saja berbayar. Jika mau traveler harus bersabar menunggu kapal berlabuh dan menggunakan paket roaming dari ponsel masing-masing.

Bagaimana caranya melihat jadwal dan tidak ketinggalan informasi? Traveler tenang saja. Setiap harinya akan ada lembaran atau pamflet yang diletakan di atas kasur ataupun di depn kamar oleh cleaning service. Informasinya bisa berupa jadwal pertunjukan hari ini, beragam promo spa dan diskon belanja. Atau traveler juga bisa mendownload aplikasi Princess Cruise.

Saat berlabuh di Penang, pengunjung yang mengambil paket tur pun akan diajak berkeliling Penang dan berkunjung ke beberapa spot. detikTravel pun ikut dan berkunjung ke George Town, salah satu Warisan Budaya UNESCO di Penang. Di sana kami berkunjung ke Little India.