Rabu, 08 Januari 2020

Referensi Lengkap Wisata Murah Meriah di Jakarta (3)

5. Taman Mini Indonesia Indah (TMII)

Lokasi wisata ini terkenal dengan miniatur Indonesia dan wahana kereta gantungnya. Untuk menuju lokasi ini traveler dapat menggunakan Transjakarta dan lanjut dengan transportasi umum lainnya. Sesampainya di lokasi, traveler harus membeli tiket masuk sebesar Rp 20.000 per orang. Tiket ini belum termasuk biaya wahana-wahana yang ada di dalam kawasan ini ya. Masing-masing wahana di TMII memiliki tarif beragam, mulai dari Rp 2.000-180.000 per orang, tergantung hari kedatangan dan wahana yang dituju.

TMII sendiri menawarkan beragam ragam tempat yang patut dikunjungi, mulai dari anjungan, museum, flora fauna, wahana rekreasi, rumah ibadah lima agama, hingga perpustakaan. Namun ingat, kunjungi lokasi-lokasi sesuai dengan kebutuhan dan kantong traveler ya.

6. Kawasan Kota Tua

Kawasan wisata yang terletak di Jakarta Barat ini mudah dijangkau, terutama dengan transportasi umum seperti Transjakarta atau commuterline. Bahkan traveler juga dapat menuju lokasi ini secara cuma-cuma alias gratis dengan menumpang Mpok Siti, si bus wisata tingkat yang akan mengantar traveler menuju beberapa lokasi tematik.

Kota Tua menjadi salah satu kawasan wisata yang memiliki cukup banyak tujuan yang bisa traveler datangi mulai dari museum sejarah sampai museum kekinian, spot foto instagrammable, bahkan hingga kuliner, semuanya tersedia di kawasan ini. Jika traveler ingin mendatangi semua lokasi yang ada di kawasan ini disarankan untuk datang sejak pagi, sehingga dapat berkeliling dan mendatangi satu per satu tanpa terlewat. Jam operasional dari masing-masing museum biasanya hanya sampai pukul 16.00 WIB atau 17.00 WIB, sehingga persiapkan waktunya dengan baik yaa

Kawasan ini memiliki beragam museum yang patut dikunjungi, di antaranya Museum Sejarah Jakarta (Museum Fatahillah), Museum Wayang, Museum Pos, Museum Mandiri, Museum Bank Indonesia, Museum Seni Rupa dan Keramik hingga museum kekinian, Museum Magic Art 3D. Harga tiket masuk masing-masing museum cukup terjangkau, tidak lebih dari Rp 10.000 per orang, kecuali museum Magic Art 3D yang mematok harga tiket masuk sebesar Rp 20.000-60.000 per orang.

Masing-masing museum akan membawa traveler pada pengalaman yang berbeda-beda. Misalnya seperti saat traveler berkunjung ke Museum Mandiri dan Museum Bank Indonesia, meski sama-sama museum yang memberikan pengetahuan tentang sejarah masuk dan berdirinya bank, namun keduanya memiliki keunikannya tersendiri.

Jika traveler memasuki Museum Mandiri, maka Traveler akan disuguhi pengalaman layaknya tengah berada dalam sebuah bank di masa lampau. Ada beragam penggambaran bahkan peninggalan dari masa lalu. Tidak hanya satu lantai, bahkan museum ini memiliki lantai bawah tanah yang digunakan untuk menyimpan brankas yang digunakan pada masa lalu. Dan ada lantai dua yang berisi ruang pertemuan, traveler benar-benar akan dibawa pada suasana masa-masa Belanda masih menjajah Indonesia.

Tapi jangan berekspektasi akan menemui hal yang sama jika traveler berkunjung ke gedung sebelahnya, yakni Museum Bank Indonesia. Di sini traveler akan diajak berkeliling, namun dengan teknologi yang lebih mutakhir. Ada sejumlah titik yang sudah menggunakan teknologi sensor (interaktif) sehingga traveler dapat mengeksplorasi sejarah dengan cara yang berbeda dan lebih kekinian. Jangan kaget jika replika manusia yang ada di museum ini terlihat lebih nyata ya.

Jadi, jangan sampai terlewat untuk mengunjungi semua museum yang ada di kawasan ini yaa. Selain menambah pengetahuan, beberapa museum juga menawarkan sport-spot foto yang instagrammable bagi para traveler milenial, terutama Museum Magic Art 3D.

Satu lagi yang menjadi ikon baru kawasan Kota Tua adalah revitalisasi Kali Besar yang terinspirasi dari sungai yang ada di Seoul, Korea Selatan. Lokasi ini sangat cocok dijadikan sebagai latar berfoto. Revitalisasi modern dari Kali Besar ini dikelilingi oleh bangunan gedung-gedung tua yang masih dipertahankan arsitekturnya.

Setelah lelah menjelajah dan traveler merasa lapar, tidak perlu risau. Ada banyak pilihan makanan yang dijajakan di kawasan ini mulai dari pedagang kaki lima yang menjual beragam jenis street food, hingga kafe-kafe yang berjajar di lokasi ini. Soal harga juga tidak membuat kantong atau budget traveler jebol loh.

Referensi Lengkap Wisata Murah Meriah di Jakarta (2)

2. Lapangan Banteng

Tujuan selanjutnya adalah sebuah monumen yang masih berlokasi di Jakarta Pusat. Ya, Monumen Pembebasan Papua Barat. Monumen ini terletak di Lapangan Banteng yang dahulunya bernama Waterlooplein. Monumen ini diresmikan pada tahun 1963 oleh Presiden Soekarno untuk mengenang jasa pejuang dan masyarakat dalam upaya pembebasan Irian Barat.

Tidak hanya monumen setinggi 11 meter saja yang dapat traveler nikmati, di sini traveler juga dapat mengajak anak-anak untuk belajar mengenai sejarah Pembebasan Irian Barat, yang tertulis di salah satu sudut lokasi ini.

Traveler juga dapat menikmati pemandangan taman kota yang bersih, menyaksikan pemandangan matahari terbenam, hingga menonton pertunjukan air mancur menari pada akhir pekan. Jangan lupa juga untuk mengabadikan momen jalan-jalan bersama orang-orang terkasih di lokasi ini yaa!

Untuk masuk ke area Lapangan Banteng, tidak perlu biaya alias gratis. Cukup awasi anak-anak, jangan sampai terlepas dari jangkauan, karena pada akhir pekan, pengunjung yang datang akan meningkat. Hiburan gratis bagi warga Jakarta di akhir pekan membuat lokasi ini tidak pernah sepi, terutama masa liburan sekolah seperti sekarang ini.

3. Istiqlal dan Katedral

Tidak jauh dari Lapangan Banteng ada Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral yang hanya terpisah oleh jalan raya (alias berseberangan). Di sini traveler dapat merasakan betapa toleransi dan saling menghormati sangat dijunjung di Indonesia.

Masjid Istiqlal merupakan masjid terbesar di Asia Tenggara dengan kapasitas mencapai 200.000 jemaah, yang dirancang oleh seorang Kristen Protestan bernama Frederich Silaban. Dilansir dari laman resmi Masjid Istiqlal, pembangunan masjid ini dimulai 24 Agustus 1961 dan selesai pada 22 Februari 1978. Sesuai arti namanya yakni merdeka, Masjid Istiqlal dibangun sebagai perwujudan rasa syukur atas kemerdekaan bangsa Indonesia.

Dikutip dari laman websitenya, Gereja Katedral Jakarta memiliki nama resmi Santa Maria Pelindung Diangkat ke Surga. Gedung gereja ini dibangun dengan arsitektur neo-gotik dari Eropa, yakni arsitektur yang sangat lazim digunakan untuk membangun gedung gereja beberapa abad yang lalu. Maka tidak heran jika bangunan gereja ini tampak begitu indah dan megah. Bangunan ini dirancang dan dimulai oleh Pastor Antonius Dijkmans, kemudian dilanjutkan oleh Cuypers-Hulswit ketika Dijkmans tidak bisa melanjutkannya, dan kemudian diresmikan dan diberkati pada 21 April 1901 oleh Mgr. Edmundus Sybradus Luypen, SJ, Vikaris Apostolik Jakarta.

4. Ragunan

Lelah belajar sejarah, saatnya menghibur diri dan anak-anak dengan melihat beragam satwa yang lucu dan menggemaskan dengan tingkahnya. Kebun Binatang Ragunan yang berlokasi di Jakarta Selatan bisa menjadi pilihan traveler. Namun siap-siap yaa, jika traveler berkunjung saat masa liburan seperti sekarang ini akan berdesakan dengan ribuan pengunjung lain.
Harga tiket masuk yang hanya Rp 3.000-5.000 membuat lokasi ini menjadi tujuan warga saat libur tiba. Banyak sudut dari lokasi ini yang bisa dijadikan sebagai tempat piknik oleh keluarga yang tengah berlibur. Tidak sedikit keluarga yang membawa bekal, untuk dimakan bersama keluarga di bawah rindangnya pepohonan.

Untuk mencapai lokasi ini tidak sulit, jika traveler berangkat dari Halte Transjakarta Monas, maka traveler dapat menaiki Transjakarta tujuan Ragunan yang akan mengantar hingga tujuan akhir (sekiar 20 Km) tanpa harus berpindah bus atau transit. Cukup dengan Rp 3.500 per orang untuk naik Transjakarta, traveler dapat mengantar anak-anak berlibur sambil melihat flora dan fauna yang ada di Ragunan.

Ragunan sendiri sudah ada sejak 19 September 1864, yang pada awalnya berlokasi di Jakarta Pusat. Pada tahun 1966, Ragunan kemudian dipindahkan ke lokasi saat ini, yakni di kawasan Pasar Minggu. Ragunan yang juga menjadi salah satu ikon Jakarta ini memiliki luas 147 hektar dengan lebih dari 2.000 spesimen dan lebih dari 5.000 pohon yang membuat lokasi ini sejuk dan nyaman.