Jumat, 03 Januari 2020

Ini Cara Menuju Terminal Pulogebang di Jakarta Timur

 Terminal Pulogebang menjadi gerbang wisata darat ke banyak destinasi domestik di Indonesia via bus. Cara mencapainya pun cukup mudah. Ada banyak opsi.

Berlokasi di Jakarta Timur, Terminal Pulogebang disebut-sebut lebih jauh dari terminal terdahulu di Pulogebang oleh sebagian orang. Hanya tak jadi masalah, ada banyak cara menuju Terminal Pulogebang dari sejumlah titik.

Dihimpun detikcom, Kamis (8/8/2019), berikut cara menuju Terminal Pulogebang:

TransJakarta

Sebagai terminal besar yang berada di bawah Dishub DKI Jakarta, Terminal Pulogebang paling mudah dicapai via Bus TransJakarta. Mayoritas, ada bus TransJakarta menuju Terminal Pulogebang dari sejumlah terminal besar Jakarta.

1. Terminal Tanjung Priok - Terminal Terpadu Pulogebang (Kode Trayek: 10C)
2. Terminal Lebak Bulus - Terminal Terpadu Pulogebang (Kode Trayek: 11E)
3. Terminal Pasar Minggu - Terminal Terpadu Pulogebang (Kode Trayek: 11F)
4. Terminal Pinang Ranti - Terminal Terpadu Pulogebang (Kode Trayek: 11H)

Angkutan umum

Terminal Pulogebang juga bisa dicapai dengan menggunakan angkutan umum seperti Koperasi Wahana Kalpika (KWK) T (khusus di Jakarta Timur) hingga bus Metromini. Berikut beberapa rutenya:

KWK T 22 TTPG - Pulo Gadung via RW Kuning
KWK T 29 TTPG - Pulo Gadung via Komarudin
KWK T 32 TTPG - Pulo Gadung via Jalan Raya Pulo Gebang
KWK T 25 TTPG - Terminal Rawamangun via I Gusti Ngurah Rai
KWK JU 01 TTPG - Terminal TJ Priok via KBN Cakung
KWK JU 03 TTPG - Terminal TJ Priok viaa Tipar Cakung
APB JT 03 TTPG - Terminal Klender via Pupar Cakung
KOASI 22A TTPG - Pondok Gede via Kol sugiono/PD bambu

MM T42 TTPG - Pulo Gadung via Jalan Raya Pesanggrahan
MM T52 TTPG - Tebet via Basuki Rahmat/BKT
MM T47 TTPG - Terminal Senen via Cempaka Putih
MM T506 TTPG - Terminal KP Melayu via Jatinegara

KRL

Selain naik TransJakarta dan angkutan umum, KRL juga bisa jadi opsi untuk mencapai Terminal Pulogebang. Traveler pun bisa naik KRL dari Manggarai dan turun di Stasiun Cakung. Dari situ, traveler bisa melanjutkan perjalanan via shuttle TransJakarta menuju Terminal Pulogebang.

Itulah beberapa moda transportasi dari dan menuju Terminal Pulogebang di Jakarta Timur. Tidak sulit kok pergi menuju Terminal Pulogebang.

Penumpang Pesawat Bawa Bazoka di Koper, Bikin Kaget di Bandara

Ada-ada saja kelakuan wisatawan ini. Bikin kaget petugas bandara karena dia membawa bazoka alias pelontar rudal dalam kopernya.

Melansir CNN, Kamis (8/8//2019), adalah agen keamanan TSA di Baltimore Amerika Serikat yang menemukan suvenir yang tidak biasa itu di tas penumpang. Agen TSA memang biasa menemukan benda-benda aneh dan mengkhawatirkan di bagasi wisatawan. Contohnya ular, pedang dan yang terbaru adalah bazoka.

Kejadian ini mengagetkan agen-agen TSA di Bandara Internasional Thurgood Marshall, Baltimore/Washington, AS. Mereka menemukan itu pada hari Senin di dalam tas seorang pria yang baru kembali dari Kuwait.

Menurut Administrasi Keamanan Transportasi, wisatawan yang mebawa barang itu langsung ditanyai. Dia ternyata adalah tentara yang dalam perjalanan pulang ke Jacksonville, Texas.

Tentara itu menginginkan suvenir yang tidak biasa setelah masa tugasnya usai dari Timur Tengah. Untungnya bazoka itu tidak aktif.

Juru bicara TSA Lisa Farbstein bercanda di Twitter. "Mungkin dia seharusnya menggunakannya sebagai gantungan kunci!" kata dia.

Sayangnya untuk calon pemburu cinderamata, TSA mencatat bahwa senjata militer tidak diizinkan masuk ke dalam koper yang dibawa penumpang. Peluncur rudal itu diberikan kepada petugas pemadam kebakaran negara bagian untuk dibuang, dan lelaki itu dibebaskan saat waktunya terbang.

Gedung Pemerintahan di Kanada & Tongkat Bertahta 7 Permata (2)

Hal pertama yang kami temui di lantai utama adalah air mancur. Ini bukanlah air mancur biasa, karena dibangun pada tahun 1959 untuk memperingati kunjungan perdana Ratu Elizabeth II ke Alberta Legislature Building. Air mancur ini terlihat begitu indah dari berbagai sisi dengan tambahan lampu warna warni di sekelilingnya.

Megan membawa kami ke ruangan yang bernama Legislative Chamber. Ini adalah tempat yang digunakan oleh anggota dewan untuk melakukan pertemuan, debat terbuka hingga merumuskan peraturan atau hukum. Uniknya, di bagian atas disediakan tempat duduk untuk masyarakat umum, bagi mereka yang ingin menonton jalannya pertemuan atau debat. Hal ini dilakukan untuk mendukung dan menjaga agar demokrasi tetap berjalan dengan baik di Alberta.

Benda pusaka yang tidak boleh dilupakan saat melakukan pertemuan atau perhelatan adalah the mace atau tongkat kebesaran. The mace merepresentasikan kekuasaan dalam pembuatan hukum dan peraturan, serta diwariskan ke perwakilan-perwakilan dewan terpilih sebagai simbol raja memberi kepercayaan kepada mereka untuk membuat hukum atas namanya.

Menurut tradisi, tongkat kebesaran ini harus ikut hadir di dalam ruang pertemuan untuk menjadi pengingat pembuatan keputusan yang logis. Setiap pertemuan, akan dibuka dengan parade the Mace yang memasuki Legislative Chamber. Tradisi ini sudah dimulai ratusan tahun sebelumnya saat demokrasi British dimulai. Di Alberta sendiri, ritual ini sudah dimulai sejak 15 Maret 1906 pada sidang legislatif pertama Alberta.

Ukiran yang terdapat pada tongkat ini merupakan lambang dari Provinsi Alberta, mulai dari Kepala Bison Berang-Berang hingga tumpukan Gandum. Yang menakjubkan dan menonjol dari The Mace adalah 7 batu permata yang ada di sekeliling mahkota. Mereka adalah Amethyst, Lazurite, Bloodstone, Emerald, Ruby, Topaz, and Agate yang masing-masing mewakili kata Alberta.

Setelah selesai melakukan tour di The Ledge, saya menyempatkan diri mampir ke Government House. Lokasinya tidak jauh dari Alberta Legislature Building, kurang lebih 4 kilometer dengan berjalan kaki. Pada awalnya, Government House ini merupakan kediaman Gubernur Letnan Alberta. Namun, setelah dipugar, beralih fungsi dan kini digunakan oleh pemerintah provinsi Alberta untuk keperluan upacara, konferensi dan beberapa pertemuan resmi para anggota partai politik.

Jika tidak sedang digunakan untuk kepentingan kenegaraan, masyarakat bisa melakukan tour tanpa biaya. Sangat disayangkan, saya tiba di Government House sudah terlalu sore dan jadwal tour sudah selesai. Minimal, saya bisa berfoto di depan bangunannya yang indah dengan hiasan natal.

Saya cukup terkesan dengan kesempatan tour yang saya alami. Semua aktivitas begitu menyenangkan, ditambah eksplorasi pengetahuan yang bermanfaat. Mungkin ini bisa jadi ide untuk negeri sendiri. Gedung DPR terbuka untuk menyediakan tour bagi masyarakat, sehingga khalayak bisa semakin mengenal wakil rakyatnya. Minimal masyarakat tahu cerita mengenai perjuangan para legislatif.

Extraordinary Traveling tidak harus selalu mengenai hal yang "wah" atau besar. Menurut saya, melakukan tour sederhana seperti ini juga dapat memberikan pengalaman yang luar biasa. Sesuatu yang memberi manfaat dan membuat kita tahu lebih banyak.

Di sisa 6 bulan tahun 2019 ini, saya berencana traveling ke Thailand dan Dubai. Kenapa Dubai? Karena saya mau menambah pengalaman exreaordinary traveling hingga ke Uni Emirat Arab. Saya percaya saya akan kepanasan di sana. Tetapi saya juga akan takjub dengan keindahan lautnya. Saya ingin sekali mengeksplorasi Dubai For Water, seperti mengunjungi Winding Canals at Madinat Jumeirah, Bustling Waterways at Dubai Creek, The Heart of The City at Dubai Water Canal, Modern Skyline Views at Dubai Marina and Sail along the Coast at Arabian Gulf.

To see the wonder of another country is always excited me! Also, do the Extraordinary Traveling is one of my dream, so i have stories to tell !