Rabu, 04 Desember 2019

Tren Ekstensi Bulu Mata, Hati-hati Muncul Kutu Jika Tak Dibersihkan

Belakangan ini, ekstensi bulu mata sedang ngetren di kalangan wanita. Namun di balik praktik kecantikan yang nampaknya tidak membahayakan ini justru diam-diam menyimpan 'kejutan' yang buruk.

Dilaporkan The Sun, banyak wanita tidak membersihkan ekstensi bulu matanya karena takut lepas atau jatuh. Alhasil hal ini bisa menyebabkan munculnya banyak kutu atau dalam bahasa medisnya disebut Demodex.

Ekstensi bulu mata biasanya dilakukan dengan menempelkan satu bulu mata dengan lem ke bagian bulu matamu sendiri. Biasanya membutuhkan waktu tiga jam untuk dilakukan dan bertahan selama 4-6 minggu.

Tak membersihkannya bahkan usai menggunakan maskara bisa menyebabkan peningkatan bakteri dan risiko infeksi. Gejala seperti gatal, merah, inflamasi, sampai munculnya kutu bisa terjadi, dan tentu saja kutu bisa menular ke orang lain.

"Secara umum jika kamu menjalani ekstensi bulu mata memang orang akan takut untuk menyentuh atau mencucinya karena takut bisa lepas atau jatuh. Akan tetapi sangat penting untuk membersihkannya," tutur dr Sairah Malik, seorang dokter mata yang mengaku semakin sering menemukan kasus demodex.

dr Malik merekomendasikan pembersih yang berdasar minyak tea tree dan bisa lebih baik digunakan tiap hari. Minyak tea tree memiliki fungsi antibakteri yang bisa menjauhkan ekstensi bulu mata, kulit, dan kuku dari bakteri serta juga kutu.

GP Ansor: Terlalu Remeh Menteri Agama Ngurus Majelis Taklim

Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor atau GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas menyatakan aturan Menteri Agama Fachrul Razi terkait pendaftaran majelis taklim berlebihan. Yaqut menilai, Fachrul mestinya tak perlu terlalu mengurusi majelis taklim karena masih banyak persoalan yang harus diselesaikan.

"Itu berlebihan, saya kira menteri agama enggak usah ngurusi yang begitu-begitu deh. Terlalu remeh menteri ngurus begituan, banyak persoalan besar di negeri ini daripada sekadar ngurusi majelis taklim," ujar Yaqut di kantor wakil presiden, Jakarta, Rabu (4/12).
Lihat juga: Wamenag: Tak Ada Sanksi untuk Majelis Taklim yang Tak Daftar

Menag sebelumnya beralasan pendaftaran itu penting demi mempermudah penyaluran dana dari pemerintah untuk majelis taklim. Namun, menurut Yaqut, kebutuhan majelis taklim tak sekadar dana. Menag mestinya mengatur agar majelis taklim dapat leluasa melakukan kegiatannya.

"Jangan underestimate majelis taklim butuh dana. Tapi lebih baik tidak dibatasi ketika menyampaikan dakwah, itu juga keinginan mereka. Jadi bukan hanya soal dana," katanya.

Menurut Yaqut, aturan tersebut justru mempersulit keberadaan majelis taklim yang ada di Indonesia selama ini. Aturan itu juga dinilai bertentangan dengan prinsip Presiden Joko Widodo yang ingin segala kebijakan berjalan cepat dan efisien.

"Ngapain coba bikin aturan ribet, kalau bahasa presiden itu malah membuat sandungan sendiri (untuk majelis taklim)," tuturnya.

Menteri Agama Fachrul Razi sebelumnya menerbitkan aturan baru yang mengharuskan majelis taklim mendaftarkan diri, baik pengurus, ustaz, jemaah, tempat serta materi ajar. Aturan baru itu tercantum dalam Peraturan Menteri Agama Nomor 29 Tahun 2019 yang diterbitkan pada 13 November 2019.

Mantan Wakil Panglima TNI itu menyatakan aturan tersebut bukan kewajiban, meski pada pasal 6 ayat 1 PMA 29/2019 disebutkan majelis hakim harus terdaftar.

Aturan baru itu disebut bertujuan agar Kemenag memiliki daftar jumlah majelis taklim sehingga lebih mudah mengatur penyaluran dana.

Ada yang Sampai 6 Tahun Tak Dicukur, Apa Sih Manfaat Rambut Kemaluan?

 Tidak ada yang melarang untuk membiarkan rambut kemaluan tumbuh subur. Meski begitu, rambut pubis yang tumbuh panjang seperti rapunzel hingga keluar bikini terkadang kurang nyaman.

Untuk itu merapikan atau mencukurnya menjadi solusi kembalikan rasa nyaman. Bukan hanya untuk orang yang bersangkutan, tetapi juga untuk pasangannya. Dalam postingan yang viral baru-baru ini, seorang suami memprotes istrinya yang sudah 6 tahun tidak mencukur rambut kemaluan.

Nggak nyaman sih kalau terlalu lebat. Tapi sebenarnya, mencukur rambut kemaluan memang tidak perlu dilakukan terlalu sering karena ada risikonya.

"Jika Anda menghilangkan rambut terlalu sering, Anda bisa berakhir dengan sesuatu yang disebut folliculitis, yang merupakan infeksi pada folikel rambut," kata seorang pakar kesehatan, Dr Metz, dikutip dari Women's Health.

Dengan begitu, mencukur rambut pubis sebaiknya dilakukan saat sudah terlalu panjang dan dirasa kurang nyaman. Tak perlu lakukan terlalu sering untuk menghindari iritasi.

Selain itu, kelemahan mencukur rambut pubis terlalu sering cenderung membuat rambut kemaluan tumbuh ke dalam. Ini adalah saat rambut tumbuh kembali tetapi akhirnya melengkung ke dalam kulit, yang dapat menyebabkan benjolan dan iritasi. Hal ini dapat dicegah dengan mengoleskan krim hidrokortison (obat pereda peradangan) setelah bercukur untuk mencegah rambut tumbuh ke dalam.

Sebenarnya ada beberapa manfaat membiarkan rambut kemaluan tumbuh subur. Dikutip dari Health Life, sebuah penelitian mengatakan membiarkan rambut kemaluan panjang bisa menjadi perlindungan kecil terhadap Infeksi Menular Seksual (IMS). Hal itu karena beberapa metode mencukur menimbulkan risiko berkembang biak bakteri melalui luka atau dengan mengekspos folikel rambut.

Membiarkannya tumbuh dapat dikatakan menjadi sedikit penghalang IMS menular dengan cepat. Tetapi, perlindungan lain seperti kondom baiknya tetap dipakai untuk mencegah IMS.

Ikut-ikutan Tren Perineum Sunning, 'Thanos' Menderita Anusnya Terbakar

 Aktor Josh Brolin memiliki pesan untuk kaum muda yang ingin mencoba tren perinium sunning yang sedang viral belakangan ini: menjemur alat kelamin bukanlah ide yang baik. Aktor yang berperan sebagai Thanos di film Avengers ini sebelumnya melihat postingan tentang perineum sunning dan memutuskan untuk mencobanya.

Perinium sunning atau tren menjemur area di antara anus dan organ vital yang dipercaya memiliki banyak manfaat memang sedang digandrungi banyak orang. Namun karena mencoba hal itu, bukannya mendapat manfaat, Brolin malah membakar anusnya.

"Area di sekitar anusku terbakar hebat. Bukannya menghabiskan hari dengan berbelanja bersama keluargaku, aku malah mendinginkan area terbakar itu dengan es dan lidah buaya karena rasa sakitnya yang luar biasa," tulisnya di akun instagram pribadi miliknya.

Menjemur alat vital memang bukan ide yang bagus. Ia berharap tak ada lagi yang mengalami kondisi serupa.

Menanggapi hal tersebut, dokter kulit yang berbasis di New York, Jeremi Fenton, tidak terkejut Brolin mengalami kondisi tersebut. "Area ini rentan karena dua alasan," katanya mengutip Insider.

"Yang pertama ini adalah area yang tidak mendapat banyak sinar matahari di kebanyakan orang jadi responsnya tidak seperti area tubuh lain saat terpapar sengatan matahari. Kedua, area itu sangat sensitif jadi akan lebih mudah untuk terbakar dan itu sangat tidak nyaman," kata Fenton.

Fenton berkata jika mereka tetap bersikeras menjemur alat kelamin di bawah sinar matahari, peluang untuk mengalami sengatan dan penyakit-penyakit yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya.

"Ada beberapa bukti menunjukkan alat kelamin lebih rentan mengalami kanker kulit. Kanker kulit yang berkembang di area ini mungkin akan lebih sulit dideteksi karena orang tidak secara teratur melihat organ vital mereka," pungkas Fenton.