Rabu, 04 Desember 2019

Buntut Panjang Tawa Penonton di Debat Pilpres Keempat

Tawa yang bikin capres Prabowo Subianto menegur penonton dari panggung debat, berbuntut panjang. KPU memutuskan tidak mengundang oknum pendukung dalam debat kelima Pilpres 2019.

"Terkait dengan oknum masing-masing pendukung kandidat yang bersikap tidak patut dalam debat keempat, KPU menyatakan keberatan. Komite damai akan meminta oknum pendukung dimaksud tidak diundang oleh TKNdan BPN dalam debat kelima," ujar komisioner KPU Wahyu Setiawan, Minggu (31/3).

Wahyu mengatakan mereka yang tidak diundang dalam debat capres-cawapres,merupakan pendukung yang tidak tertib. Komite damai TKN Jokowi-Ma'ruf Amin dan BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang akan menyisir oknum yang melanggar tata tertib.

"Karena oknum yang tidak tertib juga ada di rombongan TKN dan BPN," katanya.

Tawa ini muncul saat Prabowo sedang memaparkan pandangan mengenai pertahanan negara pada debat capres, Sabtu (30/3).

Awalnya, Prabowo menjelaskan soal adanya hal yang salah dalam paparan Jokowi mengenai teknologi pertahanan. Prabowo menyatakan ada yang salah, sekalipun itu bukan Jokowi yang salah.

"Saya bukan menyalahkan, saya berpendapat. Kekuatan pertahanan kita masih rapuh. Salah siapa? Salah nggak tahu saya (lalu terdengar suara tertawa) elite...," tutur Prabowo.

Prabowo pun bereaksi. Dia mempertanyakan suara tawa itu.

"Jangan ketawa. Kenapa kalian ketawa? Pertahanan Indonesia rapuh kalian ketawa. Lucu ya? Kok lucu," kata Prabowo.

Sedangkan cawapres Sandiaga Uno mengatakan pasangannya itu ingin menyampaikan terkait permasalahan yang sangat serius. Prabowo menurut Sandiaga ingin mengingatkan agar Indonesia bisa dihormati bangsa lain.

"Menurut saya kita ingin sampaikan bahwa kita tidak bisa meremehkan masalah kita dipermalukan oleh negara lain. Dan itu sudah saya dengar. Kita seharusnya mengambil satu sikap yang prihatin bukan malah menertawakan, bagi saya itu jelas," kata Sandiaga, Sabtu (30/3).

Sedangkan TKN Jokowi-Ma'rif Amin menyalahkan Prabowo. Mengapa?

Anggota TKN, Inas Nasrullah Zubir, yang hadir dan menonton langsung dari venue, menjelaskan momen Prabowo menunjuk-nunjuk pendukung yang tertawa. Menurut dia, bukan hanya pendukung Jokowi yang tertawa.

"Penyebabnya adalah Prabowo Subianto sendiri! Di mana gestur maupun kalimat yang diucapkan pada saat itu layaknya seperti stand up comedy, yakni sebagai berikut: 'Saya bukan menyalahkan, saya berpendapat, kekuatan pertahanan kita masih rapuh, salah siapa? Salah nggak tahu saya. Lah! Ini argumen atau lelucon?" tutur Inas.

Prabowo ke Penonton Debat: Pertahanan Rapuh Kenapa Kalian Tertawa? Lucu Ya?

Muncul suara tawa di tengah-tengah paparan Prabowo Subianto mengenai pertahanan negara. Prabowo heran ada yang tertawa ketika dia memaparkan rapuhnya pertahanan negara.

Awalnya, Prabowo menjelaskan soal adanya hal yang salah dalam paparan Jokowi mengenai teknologi pertahanan. Prabowo menyatakan ada yang salah, sekalipun itu bukan Jokowi yang salah.

"Saya bukan menyalahkan, saya berpendapat. Kekuatan pertahanan kita masih rapuh. Salah siapa? Salah nggak tahu saya (lalu terdengar suara tertawa) elite...," tutur Prabowo.

Prabowo pun bereaksi. Dia mempertanyakan suara tawa itu.

"Jangan ketawa. Kenapa kalian ketawa? Pertahanan Indonesia rapuh kalian ketawa. Lucu ya? Kok lucu," kata Prabowo.

Fahri Hamzah Sarankan Jokowi-Prabowo Sosialisasikan Kabinet Rekonsiliasi

Wakil Ketua DPR 2014-2019 Fahri Hamzah menanggapi keputusan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang menerima permintaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjadi menteri. Fahri Hamzah meminta Jokowi dan Prabowo mensosialisasi keputusan ini kepada rakyat.

"Sebenarnya ada persoalan yang kurang disosialisasikan oleh kebijakan penyusunan kabinet dan sebetulnya sebaiknya ini dikomunikasikan baik oleh Pak Prabowo maupun oleh Pak Jokowi bahwa maksud dari pembentukan kabinet koalisi yang disatukan ini adalah terciptanya rekonsiliasi," kata Fahri Hamzah kepada wartawan, Senin (21/10/2019).

Fahri mengaku sudah mendengar ide rekonsiliasi Jokowi dan Prabowo ini sebelum mengakhiri tugasnya di DPR. Sinyal itu muncul dari revisi UU MD3 yang menyatakan pimpinan MPR 2019-2024 berjumlah 10 orang.

"Saya sudah mendengar ide ini sejak awal ketika presiden menyetujui lahirnya UU MD3 yang baru yang mengakomodir seluruh parpol dan DPD dalam wakil ketua MPR, pimpinan MPR tepatnya sebagai Majelis Permusyawaratan Rakyat sebab MPR sebenarnya lebih mencerminkan politik kenegaraan bukan politik pemerintahan," ucap Fahri.

"Itulah beda DPR DPD dan MPR. DPR dan DPD disebut Dewan itu mencerminkan politik pemerintahan yang lebih dinamis dan rutin sedangkan MPR Majelis yang mencerminkan politik kenegaraan," katanya.

Fahri mengaku memimpin rapat soal revisi UU MD3 itu. Fahri paham ada keinginan untuk rekonsiliasi, tetapi menurutnya ide ini kurang tersosialisasikan sehingga menimbulkan kehebohan.

"Tetapi belakangan ini saya merasa ide rekonsiliasi ini jarang dikomunikasikan baik pihak Pak Prabowo maupun pihak Pak Jokowi. Jadi alangkah baiknya apabila maksud baiknya adalah untuk rekonsiliasi ini harus disampaikan agar masyarakat memahami bahwa kabinet persatuan ini adalah kabinet rekonsiliasi," ucap Fahri Hamzah.

Calon Menhan, Prabowo Pernah Marahi Penonton Debat yang Ketawa soal Pertahanan

Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto, yang selama ini menjadi rival politik Jokowi, diminta Presiden menjadi menteri pertahanan. Soal urusan pertahanan ini, Prabowo pernah memarahi penonton debat yang tertawa saat dia menjelaskan soal kelemahan pertahanan Indonesia.

Sebagaimana pantauan di Istana Negara, Jl Medan Merdeka Utara, Jakpus, Prabowo sudah datang sekitar pukul 16.15 WIB, Senin (21/10/2019). Prabowo datang mengenakan kemeja warna putih dengan celana cokelat khas seragam Gerindra. Prabowo mengungkap dia diminta membantu Jokowi di bidang pertahanan.

"Beliau izinkan saya untuk menyampaikan, saya membantu beliau diminta di bidang pertahanan," kata Prabowo usai bertemu Jokowi di Istana Kepresidenan, Senin (21/10/2019).

Sebelumnya, isu santer memang menyebut Prabowo akan menjadi Menhan dalam Kabinet Kerja Jokowi. Prabowo sendiri adalah orang yang punya ketertarikan pada isu pertahanan. Bahkan Prabowo sempat memarahi penonton debat capres yang tertawa ketika dia memaparkan soal kondisi pertahanan RI.

Mulanya, Prabowo menjelaskan soal adanya hal yang salah dalam paparan Jokowi mengenai teknologi pertahanan. Prabowo menyatakan ada yang salah, sekalipun itu bukan Jokowi yang salah.

"Saya bukan menyalahkan, saya berpendapat. Kekuatan pertahanan kita masih rapuh. Salah siapa? Salah nggak tahu saya (lalu terdengar suara tertawa) elite...," tutur Prabowo dalam debat di Hotel Shangri-La, Sabtu (30/3/2019).

Prabowo pun bereaksi. Dia mempertanyakan suara tawa itu. Dengan nada yang meninggi, Prabowo memarahi penonton yang tertawa.

"Jangan ketawa. Kenapa kalian ketawa? Pertahanan Indonesia rapuh kalian ketawa. Lucu ya? Kok lucu," kata Prabowo.

Usai Prabowo memarahi penonton, suasana ruang debat pun kemudian berubah sunyi. Prabowo kemudian melanjutkan paparannya lagi.