- Xiaomi dilaporkan telah berhasil menjual lebih dari 3 juta unit tiga seri smartphone terbarunya, yakni Mi 11, Mi 11 Pro dan Mi 11 Ultra. Ketiga seri ini terutama sebagian besar pangsa pasarnya berada di China.
Dilansir detikINET dari Gizmochina, angka penjualan tersebut merupakan gabungan yang diambil dari sumber eksternal dan penjual pihak ketiga dan perhitungan untuk empat bulan pertama tahun dari bulan Januari sampai April 2021.
Sayangnya Xiaomi tidak mengungkapkan lebih jelas berapa banyak unit dari masing-masing ketiga model tersebut yang telah terjual.
Xioami sudah merilis Mi 11 sejak bulan Januari, sedangkan Mi 11 Pro dan Ultra diluncurkan pada bulan Maret. Ketiga ponsel ini menawarkan fitur-fitur menarik, salah satunya sektor kamera yang ditonjolkan.
Ketiga model ini ditenagai oleh chipset Qualcomm Snapdragon 888 dengan dukungan 5G. Mereka juga hadir dengan kinerja baterai yang kuat serta kemampuan pengisian daya baterai yang cepat.
Di sisi lain Xiaomi terus berkembang di pasar dalam negeri China dengan banyak produk high-end, spek dengan performa tinggi, dan juga layanan purna jual yang dinilai memuaskan konsumen.
Xiaomi juga secara agresif melakukan ekspansi di beberapa pasar di luar China dan membuat terobosan substansial ke pasar yang sebelumnya belum mereka jamah baik di Eropa maupun tempat lain.
Toko Mi Xiaomi di beberapa bagian dunia juga disebut memberikan pengalaman yang baik bagi pengguna. Pergerakan ekspansi Xiaomi ini telah membuahkan hasil dengan peningkatan eksponensial dalam penjualan yang tercatat di beberapa pasar.
https://cinemamovie28.com/movies/highlow-the-movie-3-final-mission/
India Minta Semua Medsos Hapus Corona 'Varian India'
Kementerian Teknologi Informasi (TI) India telah meminta ke semua perusahaan media sosial untuk menghapus konten yang terkait dengan 'varian India' dari virus COVID-19.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa varian virus Corona B.1.617 yang pertama kali diidentifikasi di India pada tahun lalu diklasifikasikan sebagai varian yang menjadi perhatian dunia.
Sehari setelah WHO memberikan pernyataan tersebut, pemerintah India menyebut bahwa laporan media yang menggunakan istilah "Varian India" tidak berdasar sebab WHO telah mengklasifikasikan varian tersebut hanya sebagai B.1.617 bukan 'Varian India'.
Dalam suratnya kepada semua perusahaan media sosial pada Jumat (21/5), kementerian TI meminta perusahaan untuk menghapus semua konten yang menamai atau menyiratkan 'varian India' dari virus corona.
"Ini sepenuhnya salah. Tidak ada varian COVID-19 yang dikutip secara ilmiah oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). WHO belum mengaitkan istilah 'Varian India' dengan varian B.1.617 dari virus korona di salah satu negara." demikian kutipan isi surat yang tidak dipublikasikan sebagaimana dilansir detiKINET dari Reuters.
Kepada Reuters, sumber pemerintah India mengatakan bahwa surat pemberitahuan tersebut dikeluarkan untuk mengirim pesan keras dan jelas bahwa penyebutan 'varian India' seperti itu menyebarkan miskomunikasi dan merusak citra negara.