Jumat, 18 Juni 2021

Catat! 7 Vitamin untuk Daya Tahan Tubuh Agar Tetap Kuat Selama Pandemi Corona

 Di tengah pandemi COVID-19 ini, daya tahan tubuh harus dijaga dengan baik. Untuk itu, sangat penting mengkonsumsi berbagai vitamin untuk daya tahan tubuh agar terhindar dari berbagai penyakit, terutama COVID-19.

Selain itu, pola hidup juga harus dijaga dengan baik. Misalnya seperti mengkonsumsi makanan yang bergizi, tidur yang cukup, serta olahraga teratur.

https://nonton08.com/movies/hacked-5/


Beragam vitamin untuk daya tahan tubuh juga bisa didapatkan dari buah-buahan dan sayuran yang sering ditemui. Apa saja ya?


Dikutip dari berbagai sumber, berikut vitamin untuk daya tahan tubuh yang sangat dibutuhkan selama pandemi COVID-19.


1. Vitamin D

Vitamin untuk daya tahan tubuh yang pertama adalah vitamin D. Ini merupakan nutrisi penting yang bisa larut dalam lemak untuk kesehatan dan fungsi sistem kekebalan tubuh.


Vitamin ini juga mengurangi peradangan yang membantu meningkatkan respons kekebalan tubuh, bahkan mengurangi risiko infeksi saluran pernapasan. Selain sinar matahari, vitamin D juga bisa ditemukan di;


- Ikan Salmon

- Ikan Makarel

- Ikan Tuna

- Ikan Sarden

- Susu

- Sereal


2. Vitamin C

Selain meningkatkan kemampuan sel kekebalan untuk melindungi tubuh dari penyakit, vitamin C juga berfungsi sebagai antioksidan. Vitamin untuk daya tahan tubuh ini juga bisa membantu mencegah terjadinya infeksi dan mempercepat penyembuhan.


Vitamin ini juga bisa didapatkan dari beberapa makanan, seperti:


- Bayam

- Jeruk

- Kubis

- Pepaya

- Stroberi

- Paprika


3. Seng

Seng (zinc) juga bisa menjadi pilihan vitamin untuk sistem kekebalan tubuh. Kekurangan seng ini bisa mempengaruhi sistem imun, sehingga meningkatkan risiko infeksi dan penyakit, termasuk pneumonia.


Selain pada suplemen, seng juga bisa ditemukan dalam makanan hewani dan nabati, seperti:


- Daging merah

- Unggas tanpa lemak

- Tiram

- Kepiting

- Kacang panggang

- Yoghurt


Vitamin A dan E ternyata juga dibutuhkan untuk sistem kekebalan tubuh. Untuk lebih lengkapnya, klik ke halaman berikutnya.


4. Vitamin E

Vitamin untuk daya tahan tubuh selanjutnya adalah vitamin E. Ini berfungsi sebagai antioksidan yang bisa membantu tubuh melawan infeksi.


Selain itu, vitamin E ini juga termasuk salah satu vitamin yang sangat penting untuk cara kerja sistem kekebalan tubuh. Vitamin E ini bisa didapatkan dengan mengkonsumsi:


- Kacang almond

- Biji bunga matahari

- Kacang hazel


5. Vitamin A

Selain baik untuk mata, vitamin A ternyata sangat bagus untuk menjaga sistem kekebalan tubuh. Jenis vitamin ini bisa berfungsi sebagai penangkal infeksi.


Vitamin A ini tersedia pada makanan hewani, misalnya seperti ikan, daging, produk susu, dan tuna. Jika tidak bisa mengkonsumsi makanan hewani, vitamin ini juga bisa ditemukan pada makanan nabati seperti:


- Wortel

- Ubi jalar

- Labu

- Blewah


6. Selenium

Selenium juga ternyata sangat penting untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Suplemen yang mengandung selenium ini bisa meningkatkan pertahanan antivirus di dalam tubuh, mencegah infeksi, dan penyakit influenza.


Selain suplemen, asupan yang mengandung selenium yaitu:


- Makanan laut (tuna, halibut, sarden)

- Daging merah

- Daging unggas


7. Vitamin B kompleks

Vitamin untuk daya tahan tubuh yang terakhir adalah vitamin B kompleks. Di dalamnya termasuk vitamin B12 dan B6. Jika kekurangan vitamin B ini, virus akan mudah menyerang tubuh dan menyebabkan penyakit.


Untuk vitamin B6 bisa didapatkan dari ayam dan sayuran hijau, seperti buncis.

https://nonton08.com/movies/sensualidad/

Sebelum Isolasi Mandiri, Masyarakat Diminta Lapor ke Puskesmas

 Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru dr. Reisa Kartikasari Broto Asmoro mengingatkan soal pentingnya pengendalian penularan COVID-19. Menurutnya, penularan dapat dicegah melalui 3T (Tes, Telusur, Tindak lanjut) atau dikenal dengan tes, lacak, dan isolasi.

Meski isolasi mandiri penting, dr. Reisa menegaskan masyarakat perlu melapor ke puskesmas dan konsultasi dengan dokter. Ia mengatakan konsultasi rutin dapat membantu pasien mendapatkan pertolongan dan perawatan. Pasalnya, jika terlambat dirawat dapat berisiko pada kematian.


"Terlambat dirawat dapat berisiko bagi keselamatan nyawa. Puskesmas dan dokter dapat membantu memberikan informasi ketersediaan ruang rawat inap di rumah sakit atau memberikan rujukan ke karantina terpusat yang dibiayai pemerintah," ujar dr Reisa dikutip dalam situs covid19.go.id, Kamis (17/6/2021).


Lebih lanjut dr. Reisa mengatakan saat ini varian baru virus COVID-19 semakin banyak beredar. Namun, dampak orang yang terinfeksi virus bisa berbeda-beda mulai dari tidak bergejala hingga muncul gejala kritis.


Oleh karena itu, masyarakat yang pernah kontak erat dengan pasien positif penting untuk segera melaporkan diri ke puskesmas terdekat. Apabila hasilnya positif usai dites, masyarakat perlu menginformasikan tentang orang-orang yang telah kontak erat selama beberapa hari ke belakang.


Selain itu, ia pun menyarankan agar masyarakat tetap melindungi diri dan keluarga dengan disiplin protokol kesehatan. Terlebih saat ini angka Bed Occupancy Rate tinggi.


"Jangan ambil risiko, lindungi diri untuk lindungi keluarga dan orang terdekat kita. Jangan pertaruhkan kesehatan diri dan keluarga hanya karena lalai menerapkan protokol kesehatan," tegas dr Reisa.


Tingginya Bed Occupancy Rate menandakan banyak daerah yang bergeser menjadi zona merah. Akibatnya, para penderita kritis lainnya sulit mendapatkan tempat perawatan karena penuh dengan pasien COVID-19.


Menurutnya, peningkatan ini dapat berdampak terhadap pengetatan kegiatan masyarakat, misalnya seperti pengurangan jumlah absensi, kegiatan sosial budaya hingga penundaan sekolah tatap muka.


"Dan rencana sekolah tatap muka kemungkinan akan tertunda di wilayah zona merah," katanya.


Terkait hal ini, ia mengatakan seluruh masyarakat perlu berkontribusi menekan laju penularan COVID-19 dan mengembalikan kondisi wilayah menjadi kembali ke zona hijau.


Hal ini dapat dilakukan dengan mengikuti #vaksinasi dan #taatiprotokolkesehatan seperti yang telah dikampanyekan oleh #satgascovid19.

https://nonton08.com/movies/we-are-one/


Catat! 7 Vitamin untuk Daya Tahan Tubuh Agar Tetap Kuat Selama Pandemi Corona


Di tengah pandemi COVID-19 ini, daya tahan tubuh harus dijaga dengan baik. Untuk itu, sangat penting mengkonsumsi berbagai vitamin untuk daya tahan tubuh agar terhindar dari berbagai penyakit, terutama COVID-19.

Selain itu, pola hidup juga harus dijaga dengan baik. Misalnya seperti mengkonsumsi makanan yang bergizi, tidur yang cukup, serta olahraga teratur.


Beragam vitamin untuk daya tahan tubuh juga bisa didapatkan dari buah-buahan dan sayuran yang sering ditemui. Apa saja ya?


Dikutip dari berbagai sumber, berikut vitamin untuk daya tahan tubuh yang sangat dibutuhkan selama pandemi COVID-19.


1. Vitamin D

Vitamin untuk daya tahan tubuh yang pertama adalah vitamin D. Ini merupakan nutrisi penting yang bisa larut dalam lemak untuk kesehatan dan fungsi sistem kekebalan tubuh.


Vitamin ini juga mengurangi peradangan yang membantu meningkatkan respons kekebalan tubuh, bahkan mengurangi risiko infeksi saluran pernapasan. Selain sinar matahari, vitamin D juga bisa ditemukan di;


- Ikan Salmon

- Ikan Makarel

- Ikan Tuna

- Ikan Sarden

- Susu

- Sereal


2. Vitamin C

Selain meningkatkan kemampuan sel kekebalan untuk melindungi tubuh dari penyakit, vitamin C juga berfungsi sebagai antioksidan. Vitamin untuk daya tahan tubuh ini juga bisa membantu mencegah terjadinya infeksi dan mempercepat penyembuhan.


Vitamin ini juga bisa didapatkan dari beberapa makanan, seperti:


- Bayam

- Jeruk

- Kubis

- Pepaya

- Stroberi

- Paprika

https://nonton08.com/movies/police-story/