Kamis, 03 Juni 2021

4 Penyebab Payudara Gatal, Salah Satunya karena Tumbuh Besar

 Hampir setiap wanita pasti pernah merasakan gatal di payudara. Terkadang kondisi ini bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.

Penyebab payudara terasa gatal pun bisa berbeda-beda, dari kulit kering hingga adanya perubahan hormon. Dikutip dari Medical News Today, berikut sejumlah penyebabnya yang perlu kamu tahu.


1. Kulit kering

Salah satu penyebab utama payudara menjadi terasa gatal adalah karena kulitnya kering. Selain itu, kulit kering juga bisa menyebabkan iritasi pada payudara.


Beberapa orang memang memiliki kulit kering secara alami. Namun, kondisi ini juga bisa menyebabkan kulit payudara menjadi lebih kering.


Penggunaan produk perawatan kulit yang berbahan keras

Paparan sinar matahari

Keringat berlebih.

Untuk mengatasinya, kamu bisa menggunakan pelembab. Kamu juga bisa menyimpan pelembab di dalam kulkas, sehingga ketika digunakan, kulit akan terasa lebih sejuk dan mengurangi rasa gatal.


2. Payudara membesar

Setiap kali payudara bertumbuh besar, kulit di sekitarnya akan ikut meregang dan menimbulkan rasa gatal yang tidak nyaman. Payudara tak hanya tumbuh saat masa pubertas, tetapi kondisi ini juga bisa membuat payudara menjadi membesar.


Kehamilan

Berat badan bertambah

Perubahan hormon, seperti yang terjadi saat siklus menstruasi.


3. Reaksi alergi

Selanjutnya, reaksi alergi juga bisa menjadi penyebab payudara terasa gatal. Dalam beberapa kondisi tertentu, reaksi alergi dapat menyebabkan ruam pada payudara.


Kondisi ini umumnya disebabkan oleh penggunaan produk-produk tertentu, yang bisa menyebabkan reaksi alergi. Di antaranya sebagai berikut.


Sabun

Detergen

Produk kosmetik

Parfum.

4. Kanker payudara

Dalam beberapa kasus, rasa gatal pada payudara bisa menjadi pertanda kanker payudara. Selain mengalami gatal-gatal, payudara juga akan terasa lebih hangat dan timbul pembengkakan.


Umumnya kondisi ini terjadi pada jenis kanker payudara terinflamasi dan penyakit paget.


Apabila rasa gatal pada payudara tak kunjung hilang dalam beberapa minggu, kemudian timbul rasa nyeri, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapat penanganan lebih lanjut.

https://movieon28.com/movies/spiritual-trinity/


Corona Ngamuk di Kudus, Satgas COVID-19 Belum Temukan Varian Baru


Kabupaten Kudus, Jawa Tengah menjadi zona merah penyebaran virus Corona atau COVID-19. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI belum menemukan varian virus Corona baru.

"Varian belum ditemukan," kata Kepala BNPB sekaligus Ketua Satgas COVID-19 Letjen TNI Ganip Warsito kepada wartawan ditemui selepas rapat dengan Bupati Kudus bersama forkompinda di command center Pendapa Kabupaten Kudus, Rabu (2/6/2021).


Dari data COVID-19 di Kudus perhari Rabu (2/6) pukul 18.30 WIB kasus terkonfirmasi aktif positif COVID-19 ada sebanyak 1.243 orang. Dengan rincian sebanyak 287 orang dirawat di rumah sakit dan 956 orang menjalani isolasi mandiri.


Tercatat ada sebanyak 98 kasus baru perhari hari ini. Lalu ada sebanyak 5.856 orang sembuh dan 637 orang meninggal dunia. Secara keseluruhan kasus Corona di Kudus sebanyak 7.736 orang terkena Corona.


Ganip mengatakan terkait dengan penyebab lonjakan kasus di Kudus karena varian baru masih dalam pemeriksaan. Menurutnya ada tim langsung dari BNPB yang akan melacak terkait hal tersebut. Disebutkan saat ini belum ada temuan varian COVID-19 yang baru di Kudus.


"Nanti secara akan ada bagian yang akan melacak itu. Masih aman, nanti ada pendampingan dari BNPB dari itu semua. Sehingga kelemahan, ada keterbatasan sumber daya ini bisa teratasi," ungkapnya.

https://movieon28.com/movies/red-and-black/

Fakta-fakta Vaksin Sinovac: Direstui WHO, Halal dan Suci Menurut MUI

  Baru-baru ini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberikan izin penggunaan darurat atau emergency use listing (EUL) pada vaksin Corona Sinovac. Vaksin Sinovac ini menjadi salah satu vaksin yang digunakan di Indonesia, selain AstraZeneca dan Sinopharm.

"WHO hari ini memvalidasi vaksin Sinovac-CoronaVac COVID-19 untuk penggunaan darurat," kata WHO dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari Channel News Asia, Rabu (2/6/2021).

https://movieon28.com/movies/migi-muke-hidari-jieitai-he-iko/


Diberikannya sertifikat ini membuktikan bahwa vaksin Sinovac terbukti telah memenuhi standar serta aman untuk digunakan. Berikut beberapa fakta soal vaksin Sinovac yang perlu diketahui.


1. Vaksin buatan China kedua yang dapat izin WHO

Vaksin Sinovac mendapatkan izin EUL pada Selasa (1/6/2021) lalu. Vaksin Sinovac menjadi vaksin berusat China kedua yang mendapatkan EUL, setelah Sinopharm.


Adanya persetujuan ini bisa membuka jalan untuk sejumlah negara memberikan persetujuan impor vaksin Corona dan mendistribusikannya. Ini juga mendukung agar vaksin Sinovac ini bisa masuk ke dalam skema COVAX.


2. Platform inactivated virus

Vaksin COVID-19 Sinovac ini terbuat dari platform virus yang dimatikan (inactivated virus). Jenis vaksin ini akan bekerja untuk menguatkan sistem kekebalan tubuh, sehingga antibodi bisa melawan virus Corona.


3. Efikasi 65,3 persen

Hasil analisis interim uji klinis di Bandung menunjukkan bahwa efikasi vaksin Sinovac sebesar 65,3 persen. Angka ini sudah memenuhi persyaratan WHO yaitu di atas 50 persen.


Sementara itu, Kelompok Penasihat Ahli Imunisasi WHO menunjukkan hasil efikasi vaksin dalam mencegah gejala COVID-19 atau simtomatik sebesar 51 persen. Vaksin ini juga dianjurkan untuk diberikan pada usia 18 tahun ke atas, dengan jarak dua di dosis 2-4 minggu.


"Hasil kemanjuran vaksin menunjukkan bahwa vaksin mencegah penyakit simtomatik pada 51 persen dari mereka yang divaksinasi dan mencegah COVID-19 yang parah dan rawat inap pada 100 persen dari populasi yang diteliti," jelas badan tersebut.


4. Efek samping

Meski muncul beberapa efek samping, vaksin Sinovac masih dikatakan aman karena tergolong ringan dan bisa pulih dalam waktu singkat. Efek samping yang muncul di antaranya:


Efek samping lokal:

Nyeri

Indurasi atau iritasi

Kemerahan

Pembengkakan

Efek samping sistemik

Myalgia atau nyeri otot

Fatigue atau kelelahan

Demam


Bagaimana status halal-haram vaksin Sinovac menurut MUI? Selengkapnya di halaman berikut.


5. Dapat EUA dari BPOM

Selain mendapat EUL dari WHO, vaksin Sinovac sudah lebih dulu mendapatkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yaitu pada 11 Januari 2021 lalu.


"Pada Senin 11 Januari, Badan POM memberikan emergency use authorization pada kondisi emergency untuk vaksin CoronaVac produksi Sinovac yg bekerjasama dengan Bio Farma," kata Kepala BPOM Penny K Lukito, dalam konferensi pers daring, Senin (11/1/2021).



6. Suci dan halal

Hasil rapat Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyepakati bahwa vaksin Sinovac suci dan halal. Fatwa MUI terkait hal ini sudah dikeluarkan pada 8 Januari 2021 lalu.


"Kemudian terkait dengan aspek kehalalan, setelah dilakukan diskusi yang cukup panjang dari hasil penjelasan dari tim auditor, maka komisi fatwa menyepakati bahwa vaksin COVID-19 yang diproduksi oleh Sinovac yang diajukan oleh Bio Farma hukumnya suci dan halal, ini yang terkait dengan aspek kehalalannya," kata Ketua MUI Bidang Fatwa dan Urusan Halal, Asrorun Niam Sholeh, melalui akun YouTube TV MUI, Jumat (8/1/2021).

https://movieon28.com/movies/fallen-angels-4/