Sabtu, 05 Juni 2021

Studi RSCM Sebut Kematian Capai 40 Persen, Waspada Gejala COVID-19 pada Anak

 Studi yang dilakukan di RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta, menunjukkan kasus kematian anak akibat COVID-19 mencapai 40 persen. Jumlah ini didapatkan dari 490 kasus Corona yang dianalisis sejak Maret hingga Oktober 2020 lalu.

Dari 490 kasus, sebanyak 50 kasus atau 10,2 persen terkonfirmasi positif Corona. Sementara 20 kasus atau 40 persen di antaranya meninggal dunia. Angka kematian tertinggi terjadi pada anak-anak usia 10 tahun ke atas.


Sebagian besar kasus kematian Corona pada anak mengeluhkan beberapa gejala umum, seperti demam, malaise, mialgia, hingga kelelahan. Sebanyak delapan dari 20 kasus meninggal tersebut diketahui memiliki penyakit penyerta, seperti gagal ginjal akut hingga hipertensi.


Dikutip dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), anak-anak yang memiliki penyakit penyerta lebih rentan mengalami gejala yang parah, jika terinfeksi COVID-19.


Terkait gejalanya, biasanya hampir sama dengan yang dialami orang dewasa. Tetapi, gejala COVID-19 yang paling umum dialami anak-anak adalah demam dan batuk.


Berikut gejala COVID-19 lainnya yang juga bisa terjadi pada anak:


Demam atau meriang

Batuk

Hidung tersumbat atau pilek

Kehilangan kemampuan indra penciuman

Sakit tenggorokan

Sesak napas

Diare

Mual atau muntah

Sakit perut

Kelelahan

Sakit kepala

Nyeri otot atau tubuh

Hilangnya nafsu makan.

https://maymovie98.com/movies/odd-couple/


5 Fakta di Balik Kebasnya Tisu Magic, Durasi Efek hingga Efek Samping


Tisu magic merupakan sejenis tisu basah yang bisa membantu menangkal ejakulasi dini. Faktanya, sebanyak 1 dari 3 pria di dunia ternyata pernah mengalami ejakulasi dini.

Ejakulasi dini memang merupakan salah satu masalah yang kerap dihadapi oleh para pria dan bisa mempengaruhi kepuasan seksual, terutama saat berhubungan intim. Waktu rata-rata pria ejakulasi adalah sekitar 5 menit.


Namun, pria yang mengalami ejakulasi dini membutuhkan waktu kurang dari 2 menit untuk ejakulasi. Oleh karenanya, tisu magic menjadi salah satu solusi bagi pria untuk menangkal masalah seksual tersebut.


Dikutip dari Promescent, berikut 5 fakta tisu magic, salah satu cara efektif untuk mencegah terjadinya ejakulasi dini.


1. Mengandung benzocaine

Tisu magic merupakan sejenis tisu basah yang mengandung benzocaine. Mengutip Drug Watch, benzocaine merupakan anestesi lokal yang apabila diaplikasikan ke kulit, mulut, atau gusi bisa memberikan efek kebas atau mati rasa.


Pada tisu magic, benzocaine bisa menunda ejakulasi dini dengan mengaplikasikannya pada penis. Efeknya, penis akan terasa kebas dan bisa bertahan lebih lama saat ereksi.


2. Penelitian tentang tisu magic

Telah terdapat penelitian yang membahas terkait efektivitas tisu magic. Dalam studi yang terbit pada tahun 2017 dan dilakukan terhadap 15 pria, 6 pria diketahui lebih memiliki kontrol terhadap ejakulasinya usai mengaplikasikan tisu magic. Selain itu, studi tersebut juga melaporkan bahwa mereka pria yang menjadi sampel mengaku lebih puas saat berhubungan intim.


Penelitian lain yang dilakukan pada tahun 2019 juga melaporkan hasil yang serupa. Penelitian tersebut juga menemukan bahwa menggunakan tisu magic mengandung 4 persen benzocaine rutin selama 30 hari bisa meningkatkan waktu ejakulasi hingga 3 menit.

https://maymovie98.com/movies/battlefield-2025/

China Didesak Rilis Rekam Medis Staf Lab Wuhan yang Sakit Sebelum Pandemi

 Pakar penyakit menular ternama di AS Dr Anthony Fauci mendesak China merilis catatan medis 9 orang Wuhan yang diduga memiliki kaitan dengan teori pandemi Corona 'bocor' dari laboratorium Wuhan. Kepada Financial Times, catatan tersebut diyakininya bisa membantu menyelesaikan perdebatan atau polemik soal asal usul Corona.

Catatan yang dimaksud adalah tiga peneliti di Institut Virologi Wuhan yang dilaporkan jatuh sakit pada November 2019, serta enam penambang yang masuk ke gua kelelawar, 2012 silam. Para ilmuwan dari Institut Virologi Wuhan mengunjungi gua tersebut untuk mengambil sampel dari kelelawar, sementara tiga penambang di antaranya tewas.

https://maymovie98.com/movies/sing-2-2/


Shi Zhengli, pakar terkemuka institut Wuhan soal virus Corona, sebelumnya membantah ada infeksi Corona yang lebih dulu menyebar di lab Wuhan. Klaim yang kemudian tidak dibantah Fauci, tetapi dinilai perlu penyelidikan lebih lanjut.


"Saya ingin melihat rekam medis dari tiga orang yang dilaporkan sakit pada 2019," kata Fauci.


"Apakah mereka benar-benar sakit, dan jika demikian, sakit apa mereka? Sama dengan para penambang yang sakit bertahun-tahun yang lalu. Apa yang dikatakan catatan medis orang-orang itu? Apakah ada virus pada orang-orang itu? Apa itu? Sangat mungkin bahwa asal-usul SARS-CoV-2 ada di gua itu dan mulai menyebar secara alami atau melalui lab," katanya.


Sementara pemerintah China hingga kini belum menanggapi permintaan tersebut. Juru bicara, Wang Wenbin, hanya kembali mengulang pernyataan bahwa tidak ada staf lab Wuhan yang terinfeksi COVID-19.


Awal mula teori pandemi Corona bocor dari lab Wuhan juga sempat dikemukakan Donald Trump, mantan presiden Amerika Serikat, tetapi banyak yang tak sependapat dengan pernyataannya kala itu. Sebab, hampir seluruh pakar meyakini pandemi Corona terjadi secara alami, lompat dari hewan ke manusia.


Namun, teori bocornya virus Corona dari lab Wuhan kini kembali menjadi perdebatan lantaran banyak yang tak puas dengan hasil investigasi WHO beberapa waktu lalu ke Wuhan, China. WHO menegaskan Corona menyebar dari kelelawar ke manusia melalui hewan perantara yang hingga kini belum teridentifikasi.


Amerika Serikat termasuk yang paling 'getol' mendesak WHO untuk kembali melakukan investigasi. Biden bahkan memerintahkan badan intelijen AS mencari kesimpulan asal usul virus Corona.


Meski begitu, pendapat para pakar AS di Gedung Putih juga terbagi dua, ada yang benar meyakini Coroan dari lab Wuhan, ada yang dengan tegas menilai awal mula virus Corona terjadi secara alamiah.


Fauci sendiri hingga kini meyakini virus Corona pertama kali ditularkan dari hewan ke manusia. Namun, ia ingin China merilis hasil rekam medis tersebut agar polemik asal usul Corona tak berkepanjangan.


"Saya selalu merasa bahwa kemungkinan besar, mengingat pengalaman yang kami miliki dengan SARS, MERS, Ebola, HIV, flu burung, pandemi flu babi tahun 2009, adalah bahwa virus melompati spesies," katanya.


"Tapi kita perlu terus menyelidiki sampai kemungkinan terbukti," lanjutnya.

https://maymovie98.com/movies/sing-2/