Senin, 03 Mei 2021

Ada Juga di Sinopharm, Ini Fungsi Tripsin Babi Saat Bikin Vaksin Corona

 Vaksin CoronaSinopharm bisa digunakan hanya dalam kondisi darurat. Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengungkap ketentuannya sama seperti vaksin AstraZeneca.

"Iya sudah difatwakan Sabtu 1 Mei 2021. Ketentuannya sama seperti vaksin AstraZeneca, haram tapi bisa digunakan dalam kondisi darurat," jelas Prof Hasanuddin saat dihubungi detikcom Senin (3/4/2021).


"Sama memiliki unsur tripsin babi sehingga hukumnya tetap boleh digunakan saat darurat," lanjutnya.


Prof Hasanuddin menyebut tripsin babi pada vaksin Sinopharm serupa dengan proses pembuatan di vaksin AstraZeneca.


Seperti diketahui, vaksin AstraZeneca menggunakan tripsin dari pankreas babi untuk memisahkan sel inang dari mirocarrier-nya.


Sementara pakar biologi molekuler Ahmad Rusdan Utomo juga sebelumnya menyebut tripsin babi umumnya digunakan dalam tahap good manufacturing practice (GMP). Enzim tripsin babi digunakan untuk membuat pakan bakteri yang kemudian diperlukan biomol untuk merekayasa gen.


Meski begitu, menurutnya, enzim tripsin babi ini tak lagi berada di vaksin yang akan diberikan pada masyarakat. Apa penjelasannya?


"Nah setelah produk ini berhasil, maka selanjutnya akan dibiakkan di sel dan dalam proses pemijahan sel tidak lagi menggunakan tripsin babi, tapi tripsin rekombinan," kata Ahmad beberapa waktu lalu kepada detikcom.

https://indomovie28.net/movies/outlander/


Sebaran Kasus Aktif COVID-19 di DKI Jakarta, Terbanyak Ada di Sini


 DKI Jakarta hingga saat ini masih menjadi salah satu provinsi penyumbang kasus COVID-19 terbanyak di Indonesia. Total sudah ada 1.677.274 kasus Corona yang tercatat di ibu kota, per 2 Mei 2021.

Bagaimana sebaran kasus aktifnya saat ini?

Meski total kasusnya sudah mencapai 1,6 juta, namun sudah banyak pasien yang dilaporkan sembuh dari COVID-19. Berdasarkan data corona.jakarta.go.id, saat ini total kasus aktif Corona di DKI Jakarta ada sebanyak 7.039 pasien.


Pasien Corona ini tersebar di berbagai wilayah ibu kota. Disebutkan, sebanyak 3.589 pasien dirawat di rumah sakit dan 3.450 menjalani isolasi mandiri.


Berikut update sebaran kasus aktif COVID-19 di DKI Jakarta terkini dilihat dari 25 wilayah dengan pasien COVID-19 atau kasus aktif terbanyak di ibu kota, per 1 Mei 2021 dikutip dari laman resmi corona.jakarta.go.id.


Cengkareng Barat (Jakarta Barat): 197 kasus

Cibubur (Jakarta Timur): 78 kasus

Pademangan Timur (Jakarta Utara): 71 kasus

Pondok Kepala (Jakarta Timur): 68 kasus

Sunter Jaya (Jakarta Utara): 68 kasus

Jagakarta (Jakarta Selatan): 66 kasus

Srengseng Sawah (Jakarta Selatan): 65 kasus

Pejagalan (Jakarta Utara): 64 kasus

Pondok Bambu (Jakarta Timur): 57 kasus

Duri Kepa (Jakarta Barat): 56 kasus

Duren Sawit (Jakarta Timur): 55 kasus

Cipete Utara (Jakarta Selatan): 51 kasus

Cipinang Melayu (Jakarta Timur): 51 kasus

Lubang Buaya (Jakarta Timur): 51 kasus

Cempaka Putih Barat (Jakarta Pusat): 50 kasus

Kelapa Gading Timur (Jakarta Utara): 50 kasus

Plut (Jakarta Utara): 50 kasus

Sunter Agung (Jakarta Utara): 50 kasus

Pondok Pinang (Jakarta Selatan): 49 kasus

Pulo Gabang (Jakarta Timur): 49 kasus

Kebon Pala (Jakarta Timur): 48 kasus

Lagoa (Jakarta Utara): 48 kasus

Pondok Labu (Jakarta Selatan): 48 kasus

Cengkareng Timur (Jakarta Barat): 47 kasus

Ciganjur (Jakarta Selatan): 46 kasus.

https://indomovie28.net/movies/inspector-pink-dragon/

Penyebab Guillain-Barre Syndrome, Kondisi Langka yang Diidap Guru Susan

 Susan, seorang guru di Sukabumi, dilaporkan mengalami kelumpuhan usai mendapat vaksinasi COVID-19. Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Prof Hindra Irawan Satari mengatakan hasil investigasi menunjukkan penyebabnya adalah Guillain-Barre syndrome (GBS).

"Diagnosis dari DPJP RSHS: Guillain-Barre syndrome," ujar Hindra kepada detikcom, Minggu (2/5/2021).


GBS adalah kondisi langka yang terjadi ketika sistem imun tubuh sendiri menyerang saraf. Penyebab pastinya belum diketahui, namun biasanya seseorang mengalami GBS usai mengalami infeksi bakteri atau virus.


Dikutip dari Mayo Clinic, berikut beberapa contoh infeksi yang diketahui bisa berkaitan dengan GBS:


1. Bakteri campylobacter

2. Influenza

3. Cytomegalovirus

4. Virus Epstein-Barr

5. Virus Zika

6. Hepatitis A, B, C, dan E

7. Human immunodeficiency virus (HIV)

8. Bakteri mycoplasma pneumoniae

9. COVID-19


Kasus GBS juga dilaporkan bisa berkaitan dengan operasi, luka atau trauma, dan yang terakhir vaksinasi influenza.


Hanya saja untuk kasus GBS terkait vaksinasi influenza, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mengatakan kemungkinannya lebih kecil daripada GBS terkait influenza itu sendiri.

https://indomovie28.net/movies/ouija-shark/


Ada Juga di Sinopharm, Ini Fungsi Tripsin Babi Saat Bikin Vaksin Corona


Vaksin CoronaSinopharm bisa digunakan hanya dalam kondisi darurat. Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengungkap ketentuannya sama seperti vaksin AstraZeneca.

"Iya sudah difatwakan Sabtu 1 Mei 2021. Ketentuannya sama seperti vaksin AstraZeneca, haram tapi bisa digunakan dalam kondisi darurat," jelas Prof Hasanuddin saat dihubungi detikcom Senin (3/4/2021).


"Sama memiliki unsur tripsin babi sehingga hukumnya tetap boleh digunakan saat darurat," lanjutnya.


Prof Hasanuddin menyebut tripsin babi pada vaksin Sinopharm serupa dengan proses pembuatan di vaksin AstraZeneca.


Seperti diketahui, vaksin AstraZeneca menggunakan tripsin dari pankreas babi untuk memisahkan sel inang dari mirocarrier-nya.


Sementara pakar biologi molekuler Ahmad Rusdan Utomo juga sebelumnya menyebut tripsin babi umumnya digunakan dalam tahap good manufacturing practice (GMP). Enzim tripsin babi digunakan untuk membuat pakan bakteri yang kemudian diperlukan biomol untuk merekayasa gen.


Meski begitu, menurutnya, enzim tripsin babi ini tak lagi berada di vaksin yang akan diberikan pada masyarakat. Apa penjelasannya?


"Nah setelah produk ini berhasil, maka selanjutnya akan dibiakkan di sel dan dalam proses pemijahan sel tidak lagi menggunakan tripsin babi, tapi tripsin rekombinan," kata Ahmad beberapa waktu lalu kepada detikcom.


Sebaran Kasus Aktif COVID-19 di DKI Jakarta, Terbanyak Ada di Sini


 DKI Jakarta hingga saat ini masih menjadi salah satu provinsi penyumbang kasus COVID-19 terbanyak di Indonesia. Total sudah ada 1.677.274 kasus Corona yang tercatat di ibu kota, per 2 Mei 2021.

Bagaimana sebaran kasus aktifnya saat ini?

Meski total kasusnya sudah mencapai 1,6 juta, namun sudah banyak pasien yang dilaporkan sembuh dari COVID-19. Berdasarkan data corona.jakarta.go.id, saat ini total kasus aktif Corona di DKI Jakarta ada sebanyak 7.039 pasien.


Pasien Corona ini tersebar di berbagai wilayah ibu kota. Disebutkan, sebanyak 3.589 pasien dirawat di rumah sakit dan 3.450 menjalani isolasi mandiri.


Berikut update sebaran kasus aktif COVID-19 di DKI Jakarta terkini dilihat dari 25 wilayah dengan pasien COVID-19 atau kasus aktif terbanyak di ibu kota, per 1 Mei 2021 dikutip dari laman resmi corona.jakarta.go.id.


Cengkareng Barat (Jakarta Barat): 197 kasus

Cibubur (Jakarta Timur): 78 kasus

Pademangan Timur (Jakarta Utara): 71 kasus

Pondok Kepala (Jakarta Timur): 68 kasus

Sunter Jaya (Jakarta Utara): 68 kasus

https://indomovie28.net/movies/center-stage/