Vaksin CoronaSinopharm bisa digunakan hanya dalam kondisi darurat. Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengungkap ketentuannya sama seperti vaksin AstraZeneca.
"Iya sudah difatwakan Sabtu 1 Mei 2021. Ketentuannya sama seperti vaksin AstraZeneca, haram tapi bisa digunakan dalam kondisi darurat," jelas Prof Hasanuddin saat dihubungi detikcom Senin (3/4/2021).
"Sama memiliki unsur tripsin babi sehingga hukumnya tetap boleh digunakan saat darurat," lanjutnya.
Prof Hasanuddin menyebut tripsin babi pada vaksin Sinopharm serupa dengan proses pembuatan di vaksin AstraZeneca.
Seperti diketahui, vaksin AstraZeneca menggunakan tripsin dari pankreas babi untuk memisahkan sel inang dari mirocarrier-nya.
Sementara pakar biologi molekuler Ahmad Rusdan Utomo juga sebelumnya menyebut tripsin babi umumnya digunakan dalam tahap good manufacturing practice (GMP). Enzim tripsin babi digunakan untuk membuat pakan bakteri yang kemudian diperlukan biomol untuk merekayasa gen.
Meski begitu, menurutnya, enzim tripsin babi ini tak lagi berada di vaksin yang akan diberikan pada masyarakat. Apa penjelasannya?
"Nah setelah produk ini berhasil, maka selanjutnya akan dibiakkan di sel dan dalam proses pemijahan sel tidak lagi menggunakan tripsin babi, tapi tripsin rekombinan," kata Ahmad beberapa waktu lalu kepada detikcom.
https://indomovie28.net/movies/outlander/
Sebaran Kasus Aktif COVID-19 di DKI Jakarta, Terbanyak Ada di Sini
DKI Jakarta hingga saat ini masih menjadi salah satu provinsi penyumbang kasus COVID-19 terbanyak di Indonesia. Total sudah ada 1.677.274 kasus Corona yang tercatat di ibu kota, per 2 Mei 2021.
Bagaimana sebaran kasus aktifnya saat ini?
Meski total kasusnya sudah mencapai 1,6 juta, namun sudah banyak pasien yang dilaporkan sembuh dari COVID-19. Berdasarkan data corona.jakarta.go.id, saat ini total kasus aktif Corona di DKI Jakarta ada sebanyak 7.039 pasien.
Pasien Corona ini tersebar di berbagai wilayah ibu kota. Disebutkan, sebanyak 3.589 pasien dirawat di rumah sakit dan 3.450 menjalani isolasi mandiri.
Berikut update sebaran kasus aktif COVID-19 di DKI Jakarta terkini dilihat dari 25 wilayah dengan pasien COVID-19 atau kasus aktif terbanyak di ibu kota, per 1 Mei 2021 dikutip dari laman resmi corona.jakarta.go.id.
Cengkareng Barat (Jakarta Barat): 197 kasus
Cibubur (Jakarta Timur): 78 kasus
Pademangan Timur (Jakarta Utara): 71 kasus
Pondok Kepala (Jakarta Timur): 68 kasus
Sunter Jaya (Jakarta Utara): 68 kasus
Jagakarta (Jakarta Selatan): 66 kasus
Srengseng Sawah (Jakarta Selatan): 65 kasus
Pejagalan (Jakarta Utara): 64 kasus
Pondok Bambu (Jakarta Timur): 57 kasus
Duri Kepa (Jakarta Barat): 56 kasus
Duren Sawit (Jakarta Timur): 55 kasus
Cipete Utara (Jakarta Selatan): 51 kasus
Cipinang Melayu (Jakarta Timur): 51 kasus
Lubang Buaya (Jakarta Timur): 51 kasus
Cempaka Putih Barat (Jakarta Pusat): 50 kasus
Kelapa Gading Timur (Jakarta Utara): 50 kasus
Plut (Jakarta Utara): 50 kasus
Sunter Agung (Jakarta Utara): 50 kasus
Pondok Pinang (Jakarta Selatan): 49 kasus
Pulo Gabang (Jakarta Timur): 49 kasus
Kebon Pala (Jakarta Timur): 48 kasus
Lagoa (Jakarta Utara): 48 kasus
Pondok Labu (Jakarta Selatan): 48 kasus
Cengkareng Timur (Jakarta Barat): 47 kasus
Ciganjur (Jakarta Selatan): 46 kasus.