Senin, 03 Mei 2021

2 Vitamin yang Tak Boleh Absen saat Jalani Puasa di Masa Pandemi

 Menjalani tahun kedua masa pandemi COVID-19 di seluruh dunia, masyarakat Indonesia mau tidak mau, suka atau tidak suka meng-upgrade new normal lifestyle atau dalam bahasa Indonesia disebut Adaptasi Kebiasan Baru (AKB) dalam segala lini. Demi tetap berlangsungnya kehidupan, sekarang masyarakat sudah fasih untuk selalu pakai masker, cuci tangan, dan jaga jarak. Mawas diri dan disiplin melakukan AKB pun telah didisiplinkan di rumah, fasilitas umum, bahkan semua jenis perkantoran.

Bulan puasa Ramadhan 1442 Hijriah merupakan puasa kedua di masa pandemi. Masyarakat Indonesia sudah seharusnya menyadari pula bahwa tak cukup hanya AKB aktivitas fisik yang perlu dan rutin dilakukan.


Memang semenjak pandemi, masyarakat Indonesia semakin melek pentingnya kebersihan dan kesehatan. Hal ini membuat produk suplemen kesehatan semakin dibutuhkan di masa pandemi karena masyarakat berharap apabila kebutuhan vitamin terpenuhi, maka daya tahan tubuh juga akan terjaga.


Jika Anda pernah membaca testimoni para survivor atau penyintas COVID-19, Anda mungkin tahu suplemen wajib yang dikonsumsi rutin di tempat perawatan di antaranya adalah vitamin C dan D. Suplemen vitamin C dan D tak boleh absen saat jalani puasa di masa pandemi.


Vitamin C Sebelum Imsak, Agar Tak Mudah Sakit


Vitamin C atau asam askorbat adalah jenis vitamin yang tidak dapat diproduksi alami oleh tubuh, sehingga dibutuhkan asupan dari luar untuk memenuhinya. Uniknya vitamin C mudah diserap di jaringan tubuh dan saluran cerna karena larut dalam air dan tidak dapat disimpan di dalam tubuh sehingga aman dikonsumsi setiap hari.Anda dapat memilih jeruk, jambu biji, kiwi, mangga, blewah, atau sayuran seperti kubis, brokoli, ubi jalar, dan paprika merah sebagai sumber vitamin C yang aman dikonsumsi setiap hari.

https://indomovie28.net/movies/harry-potter-and-the-deathly-hallows-part-2/


Melansir dariThe Healthy, Anda dapat mencukupi kebutuhan vitamin C dalam sehari dengan mengonsumsi asupan tinggi vitamin C. Laman Nutrition Source Harvard University mengungkap manfaat penting vitamin C khususnya saat menjalankan ibadah puasa antara lain,


Vitamin C efektif membantu tubuh Anda kuat dan tidak mudah sakit karena daya tahan tubuh yang meningkat.

Sebagai antioksidan yang dapat melindungi sel tubuh agar tidak rusak akibat pengaruh radikal bebas sehingga mengurangi risiko terjadinya penyakit jantung koroner dan juga penuaan dini.

Vitamin C membantu produksi kolagen sehingga menjaga elastisitas dan kelenturan kulit juga memudahkan proses penyembuhan luka.

Berbagai studi menyatakan idealnya dosis harian vitamin C yang diasup tubuh di masa pandemi adalah 500-1000 mg per hari. Untuk mendukung secara positif AKB yang terjadi pada masyarakat Indonesia, Mecosin Indonesia yang puluhan tahun dikenal sebagai produsen obat dan suplemen herbal asli Indonesia memproduksi MecoVit-C 500mg. MecoVit-C 500 mg khusus diproduksi bagi Anda yang berada pada usia produktif dan masih aktif di luar rumah, untuk menjaga daya tahan tubuh sekaligus menurunkan risiko terjangkit COVID-19.


Vitamin D3 Setelah Berbuka Puasa, Untuk Jaga Mood Seharian


Tidak makan dan minum dalam waktu yang lama seperti momen berpuasa, jelas akan memengaruhi suasana hati aliasmoodAnda. Sekalipun berpuasa, Anda tetap disarankan untuk menyempatkan diri berjemur atau beraktivitas di bawah sinar matahari. Vitamin D yang larut dalam lemak tubuh memiliki beberapa manfaat penting antara lain,


Mengurangi risiko depresi sebab vitamin D dapat membantu menenangkan emosi Anda sehingga lebih stabil.

Meningkatkan daya tahan tubuh. Selama bulan puasa, vitamin D3 akan membantu tubuh Anda melawan infeksi ataupun virus yang mengancam.

Memelihara kesehatan tulang.

Mengurangi risiko penyakit jantung dan diabetes serta mencegah kanker.

Membantu menurunkan berat badan. Bagi Anda yang ingin mendapatkan bonus manfaat puasa yaitu menurunkan berat badan, wajib mengonsumsi suplemen vitamin D.

Untuk mendapatkan manfaat vitamin D dari sinar matahari, berjemurlah di bawah sinar matahari ± 15 menit. Pukul 09.30-10.30 WIB atau pukul 14.00-15.00 WIB merupakan waktu yang ideal, karena pada waktu tersebutlah sinar Ultra Violet B (UVB) mengandung vitamin D terbanyak. Sebagai alternatif pemenuhan vitamin D3, kini telah tersedia MecoVit-D3 dengan dosis 1.000 IU produksi PT Mecosin Indonesia. Dosis 1.000 IU suplemen vitamin D ini direkomendasikan sebagai dosis maintenance standar untuk menjaga kadar vitamin D dalam darah tetap optimal. Asupan vitamin D3 setelah berbuka puasa sangatlah penting untuk menjaga mood Anda setelah berbuka hingga keesokannya kembali menjalankan ibadah puasa.

https://indomovie28.net/movies/the-banquet-2/

4 Fakta Kalium Sianida, Racun 'Sate Takjil' yang Tewaskan Anak Ojol di Bantul

 Satreskrim Polres Bantul berhasil mengamankan Nani Aprilliani Nurjaman (25), pelaku pengirim takjil beracun, yang beberapa saat lalu menewaskan seorang bocah di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Menurut polisi, racun yang terkandung pada bumbu sate tersebut merupakan jenis racun kalium sianida padat.

"Racunnya berupa kalium sianida atau KCN," ujar Ditreskrimum Polda DIY Kombes Burkan Rudy Satria dalam jumpa pers di Mapolres Bantul, Jalan Jenderal Sudirman, Kapanewon Bantul, Senin (3/5/2021).


Jenis sianida yang ditaburkan oleh tersangka ke bumbu sate yang disantap oleh korban, kata Burkan, merupakan sianida jenis padat.


"Sianida ditaburkan ke bumbunya itu (sate), jadi sianidanya yang (jenis) padat," katanya.


Mengutip Central Disease Control and Prevention (CDC), sianida merupakan jenis bahan kimia mematikan yang terdiri dari berbagai bentuk, seperti hidrogen sianida (HCN), sianogen klorida (CNCl), natrium sianida (NaCN), dan kalium sianida (KCN).

Berikut 4 fakta racun sianida, racun yang digunakan oleh tersangka kasus pengirim takjil maut di Bantul.

https://indomovie28.net/movies/noraebang-hot-women-2/


1. Di mana sianida ditemukan dan penggunaannya

Sianida berasal dari zat alami yang dilepaskan oleh beberapa makanan dan tumbuhan, seperti singkong, kacang lima, dan almond. Biji sejumlah buah-buahan, yaitu apel, aprikot, dan persik, mengandung bahan kimia yang juga memiliki potensi untuk dimetabolisme menjadi sianida.


Bahan kimia ini juga ditemukan pada asap rokok dan asap hasil pembakaran dari bahan sintetis seperti plastik. Di bidang manufaktur, sianida digunakan untuk membuat kertas, tekstil, dan plastik.


2. Bentuk-bentuk dan bahaya racun sianida

Racun sianida dalam bentuk gas merupakan jenis paling berbahaya, terutama jika di ruangan tertutup tanpa sirkulasi udara. Jika terhirup oleh tubuh, jenis racun yang satu ini bisa mencegah sel dalam tubuh untuk menggunakan oksigen. Saat ini terjadi, maka sel bisa mati.


Sianida juga berbahaya bagi jantung dan otak, dibandingkan bagi organ lainnya, lantaran kedua organ tersebut membutuhkan lebih banyak oksigen daripada organ lainnya.

3. Gejala yang ditimbulkan

Seseorang yang terpapar racun sianida dengan cara menghirupnya, terpapar melalui kulit, atau karena mengonsumsi makanan yang mengandung sianida, akan langsung mengalami sejumlah gejala hanya dalam beberapa menit usai terpapar, yaitu:


Pusing

Sakit kepala

Mual dan muntah

Lemas

Napas dan detak jantung menjadi lebih cepat

Jika terpapar dalam jumlah besar, maka sianida bisa memberikan efek terhadap kesehatan, seperti:


Tekanan darah rendah

Kejang

Penurunan kesadaran

Cedera paru-paru

Kegagalan pernapasan yang menyebabkan kematian

Denyut jantung melambat.

Seseorang yang selamat setelah keracunan sianida berisiko mengalami kerusakan jantung, otak, dan saraf.


4. Pengobatan jika terpapar

Keracunan sianida bisa diobati dengan penawar khusus dan perawatan medis yang bisa dilakukan di rumah sakit. Penangkal racun sianida, termasuk kalium sianida, akan efektif apabila diberikan secepat mungkin setelah terpapar. Jika menghadapi kasus keracunan sianida, dokter harus langsung menanganinya tanpa menunggu hasil laboratorium.

https://indomovie28.net/movies/bosomy-elder-sister-in-law/