Sabtu, 03 April 2021

Gawat, Nasib Karyawan Kantoran Bisa Terancam Kecerdasan Buatan

 Kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) makin banyak diterapkan di berbagai bidang untuk membantu tugas-tugas manusia, baik yang ringan maupun yang berat. Bahkan belakangan dikhawatirkan algoritma AI bisa dipakai perusahaan untuk menentukan siapa karyawan yang promosi atau dipecat.

Hal itu menjadi kecemasan di Inggris, di mana Lembaga Trades Union Congress (TUC) menyebut penggunaan AI di kantor adalah pisau bermata dua. Di satu sisi manfaat kecerdasan buatan memang besar akan tetapi demikian juga dengan risiko yang mungkin ditimbulkan.


"AI di pekerjaan bisa dipakai untuk meningkatkan produktivitas. Namun juga sudah dimanfaatkan untuk membuat keputusan yang mengubah hidup orang, seperti siapa yang direkrut dan dipecat," kata sekjen TUC, Frances O'Grady.


Seperti dikutip detikINET dari BBC, Senin (29/3/2021), mereka menyarankan keputusan yang berisiko tinggi sebaiknya terus dilakukan oleh manusia. Jika tidak, maka rentan terjadi diskriminasi atau keputusan yang tidak tepat.


Beberapa perusahaan sudah menerapkan kecerdasan buatan untuk membantu pekerjaan. Uber misalnya menugaskan pengemudi secara otomatis dengan algoritma komputer. Sedangkan Amazon mengawasi pekerja di gudang dengannya.


Bahkan beberapa perusahaan sudah menggunakan sistem otomatis tanpa campur tangan manusia dalam tahap pertama perekrutan karyawan. Dengan AI, kandidat yang dianggap tidak cocok langsung disingkirkan.


Nah, seiring AI semakin canggih, dikhawatirkan teknologi ini akan semakin dipercaya untuk melakukan keputusan besar. Misalnya menganalisis performa karyawan untuk menentukan siapa yang akan promosi jabatan atau sebaliknya, siapa yang bakal diberhentikan. Untuk itu, perlu aturan yang jelas untuk mengimbangi kemajuan kecerdasan buatan yang kian tak terbendung.

https://trimay98.com/movies/zero-day/


Netflix Akan Rilis 40 Anime Tahun Ini


Pada acara Tokyo's Anime Japan 2021 Expo Netflix mengumumkan akan meluncurkan sebanyak 40 judul anime baru pada tahun 2021 ini.

Dilansir detikINET dari The Verge, Senin (29/3/2021) serial baru yang akan dirilis tahun ini mencakup adaptasi dari manga Jepang Record of Ragnarok yang akan tayang perdana pada bulan Juni.


Selain itu ada Yasuke yang menceritakan tentang seorang samurai Afrika di era feodal Jepang yang akan tayang perdana pada 29 April dan Resident Evil: Infinite Darkness yang diadaptasi dari video game.


Netflix sebelumnya telah mengumumkan serial anime The Way of the Househusband yang juga berdasarkan serial manga Jepang. Anime ini akan mulai ditayangkan pada tanggal 8 April 2021.


Dalam laporan dari Variety jumlah judul anime yang masuk ke layanan streaming Netflix pada tahun ini hampir dua kali lipat dari jumlah serial anime dan film yang dirilis pada tahun 2020.


"Kami ingin bangga menjadi tujuan hiburan teratas dengan konten berkualitas baik," kata Taiki Sakurai, kepala produser anime Netflix.


"Pertumbuhan bisnis kami terkait langsung dengan pertumbuhan anime kami." lanjutnya.


Menurut laporan dari Bloomberg, pendapatan dari produksi anime di seluruh dunia mencapai USSD 23 miliar atau sekitar Rp331,6 triliun pada tahun lalu dan diperkirakan akan tumbuh mencapai USD 36 miliar atau sekitar Rp 518,9 triliun pada tahun 2025.


Sony mengumumkan pada bulan Desember bahwa pihaknya berencana untuk membeli situs video anime Crunchyroll seharga hampir USD 1,2 miliar meskipun penjualan tersebut telah ditunda.


Pihak Netflix juga mengatakan bahwa jumlah pengguna yang menonton anime di platformnya pada tahun lalu mengalami peningkatan setengahnya dari 2019.

https://trimay98.com/movies/zero-days/


Crash Bandicoot: On The Run Rilis di Mobile, Sudah Diunduh 10 Juta Kali

 - Crash Bandicoot: On The Run telah rilis di mobile. Pemain dapat mengunduhnya di App Store atau Google Play Store.

Game seluler ini baru saja diluncurkan pada tanggal 25 Maret 2021, dan pemain bisa mendapatkannya secara gratis untuk Android dan iOS. Mengejutkannya, sejak awal peluncuran game ini di perangkat seluler, tercatat sudah lebih dari 10 juta unduhan didapatkannya.


Bahkan sejak pra-perilisannya beberapa minggu lalu, Crash Bandicoot: On The Run sudah menarik minat pemain dan mendapatkan 11,4 juta unduhan. Di mana sebagian besar unduhan terjadi di empat wilayah teratas seperti Amerika Serikat, Meksiko, Brasil dan Inggris, dikutip detikINET dari GameSpot, Senin (29/3/2021).


Crash Bandicoot: On The Run menceritakan petualangan Crash dan saudara perempuannya Coco, dalam misi mengalahkan Dr Neo Cortex yang ingin menguasai multiverse. Mereka juga harus mengalahkan beberapa anak buahnya, sebelum akhirnya bisa bertarung dengan Neo.


Mekanik yang ditawarkan memang serupa dengan Crash Bandicoot di PlayStation 1, di mana pemain akan merasakan konsep temple run layaknya game Subway Surfers. Dengan bantuan dari Aku Aku, Crash dan Coco akan menjelajahi tempat persembunyian para anak buah Neo.


Merosot dan berputar menjadi ciri khas Crash di game ini. Pemain dapat menghancurkan kotak buah, melempar bom berry untuk menghancurkan kotak TNT dan mengalahkan para anak buah Neo dengan serum Nitro.


Crash Bandicoot: On The Run dikembangkan dan diterbitkan oleh King melalui lisensi eksklusif dengan Activision. King merupakan developer game mobile yang cukup terkenal dengan game mereka yakni Candy Crush Saga.


Crash Bandicoot: On The Run memiliki latar tempat di Kepulauan Wumpa, di mana pemain pasti sudah sangat mengenali daerah tersebut. Tempat-tempat seperti The Lab, The Lost City, Turtle Woods dan Temple Ruins sudah tidak asing bagi penggemar. Ada pun beberapa musuh yang harus dihadapi yakni Scorporilla, Nitrus Brio dan Fake Crash. 

https://trimay98.com/movies/avenging-angelo/


Gawat, Nasib Karyawan Kantoran Bisa Terancam Kecerdasan Buatan


 Kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) makin banyak diterapkan di berbagai bidang untuk membantu tugas-tugas manusia, baik yang ringan maupun yang berat. Bahkan belakangan dikhawatirkan algoritma AI bisa dipakai perusahaan untuk menentukan siapa karyawan yang promosi atau dipecat.

Hal itu menjadi kecemasan di Inggris, di mana Lembaga Trades Union Congress (TUC) menyebut penggunaan AI di kantor adalah pisau bermata dua. Di satu sisi manfaat kecerdasan buatan memang besar akan tetapi demikian juga dengan risiko yang mungkin ditimbulkan.


"AI di pekerjaan bisa dipakai untuk meningkatkan produktivitas. Namun juga sudah dimanfaatkan untuk membuat keputusan yang mengubah hidup orang, seperti siapa yang direkrut dan dipecat," kata sekjen TUC, Frances O'Grady.


Seperti dikutip detikINET dari BBC, Senin (29/3/2021), mereka menyarankan keputusan yang berisiko tinggi sebaiknya terus dilakukan oleh manusia. Jika tidak, maka rentan terjadi diskriminasi atau keputusan yang tidak tepat.


Beberapa perusahaan sudah menerapkan kecerdasan buatan untuk membantu pekerjaan. Uber misalnya menugaskan pengemudi secara otomatis dengan algoritma komputer. Sedangkan Amazon mengawasi pekerja di gudang dengannya.


Bahkan beberapa perusahaan sudah menggunakan sistem otomatis tanpa campur tangan manusia dalam tahap pertama perekrutan karyawan. Dengan AI, kandidat yang dianggap tidak cocok langsung disingkirkan.


Nah, seiring AI semakin canggih, dikhawatirkan teknologi ini akan semakin dipercaya untuk melakukan keputusan besar. Misalnya menganalisis performa karyawan untuk menentukan siapa yang akan promosi jabatan atau sebaliknya, siapa yang bakal diberhentikan. Untuk itu, perlu aturan yang jelas untuk mengimbangi kemajuan kecerdasan buatan yang kian tak terbendung.

https://trimay98.com/movies/erotic-ghost-story/