Senin, 15 Maret 2021

Laju Vaksinasi COVID-19 Dinilai Lambat, Menkes Ungkap Kendalanya

  Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, ketersediaan vaksin sempat menjadi kendala vaksinasi COVID-19 di Indonesia. Akan tetapi, angka penyuntikkan vaksin hingga saat ini ia sebut sesuai dengan yang direncanakan.

Menkes menyebut, untuk bulan Januari hingga Februari, hanya tersedia 10 juta dosis vaksin. Walhasil, penyuntikan hanya bisa dilakukan 10-100 ribu per hari, tidak bisa mencapai sebanyak 1 juta per hari untuk menghindari hari kosong penyuntikan.


Sedangkan di bulan Maret sampai April, masing-masing terdapat total 30 juta dosis untuk dua bulan, sehingga target penyuntikan dinaikkan ke 100 ribu sampai 500 ribu perhari.


"Karena menyesuaikan ketersediaan vaksin, space kita sesuaikan 300 ribu perhari sesuai dengan rencana. April kita atur supaya bisa menyentuh 500 ribu perhari," ujar Menkes dalam live streaming rapat kerja Komisi IX DPR RI dengan Menkes RI, Senin (15/3/2021).


Pada bulan Mei hingga Juni, direncanakan terdapat 25 juta dosis per bulan sehingga target penyuntikan vaksin ditingkatkan ke 500 ribu sampai 1 juta.


"Beratnya di Juli sampai Desember. 75 Persen dari vaksin baru datang di Juli sampai Desember sehingga kita perlu peningkatan kapasitas vaksinasi," imbuhnya.


Menurut laporan terakhir akun resmi Kemenkes pada Minggu (14/3/2021) hingga pukul 14.00 WIB, vaksin COVID-19 dosis 1 sudah diberikan ke 4.020.124 orang, terdiri dari SDM kesehatan, petugas publik, dan lansia. Sedangkan dosis 2 sudah diberikan ke 1.460.222 orang.


Perihal vaksin AstraZeneca yang baru saja tiba di RI pada Senin (8/3/2021), Menkes menargetkan hingga akhir tahun Indonesia beroleh sebanyak 54 juta dosis gratis yang akan datang secara bertahap.



"Kedatangan vaksin AstraZeneca yang free, gratis kemarin tanggal 8 sudah datang 1,1 juta. Pada 22 Maret 2,5 (juta dosis), kemudian di April, 7,8 (juta dosis) sehingga 11,7 juta ini kita harapkan tambahan dari vaksin gratis multilateral bisa datang. Kita harapkan sampai akhir tahun bisa jadi 54 juta vaksin," ujar Menkes.

https://nonton08.com/movies/love-nest/


Kemenkes Pastikan Vaksin Sinovac yang Kedaluwarsa Maret Sudah Habis Terpakai


Batch pertama vaksin Sinovac yang datang sejak Desember kedaluwarsa di pertengahan Maret 2021. Namun, Kementerian Kesehatan RI memastikan semua stok vaksin tersebut sudah digunakan.

"Iya memang benar itu bahwa kami juga mendapat rilis barusan dari Bio Farma dan BPOM untuk vaksin tahap pertama itu dua kali (kedatangan) ya 1,5 juta dosis dan itu masih bulan Desember, 1,5 juta dosis selanjutnya pada bulan Januari dan itu untuk tenaga kesehatan. Itu expired date nya itu di 20-an Maret," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dr dr Maxi Rein Rondonuwu, DHSM, MARS, dalam konpers Vaksin Senin (15/3/2021).


Menurutnya, penggunaan vaksin Corona Sinovac tahap pertama di dua kali kedatangan, sudah terpakai semua untuk tenaga kesehatan. Terlebih, jumlah tenaga kesehatan yang menerima vaksin Corona Sinovac disebut Maxi melampaui target.


"Jadi nggak ada lagi vaksin itu (vaksin kedatangan tahap pertama). Itu sudah selesai, bahkan tenaga kesehatan kita melebihi target iya dari 1,5 juta melebihi target," lanjut Maxi.


Adapun kedatangan vaksin Corona yang sudah masuk Indonesia sejak Desember adalah sebagai berikut.


Tahap 1

Tanggal masuk: 6 Desember 2020

Produsen: Sinovac (Produk jadi)

Jumlah: 1.200.568 dosis vaksin


Tahap 2

Tanggal masuk: 31 Desember 2020

Produsen: Sinovac (Produk jadi)

Jumlah: 1,8 juta dosis vaksin


Tahap 3

Tanggal masuk: 12 Januari 2021

Produsen: Sinovac (Bulk)

Jumlah: 15 juta dosis vaksin


Tahap 4

Tanggal masuk: 2 Februari 2021

Produsen: Sinovac (Bulk)

Jumlah: 10 juta dosis (Sinovac) + 1 juta dosis overfill


Tahap 5

Tanggal masuk: 2 Maret 2021

Produsen: Sinovac (Bulk)

Jumlah: 10 juta dosis


Tahap 6

Tanggal masuk: 8 Maret

Produsen: Astrazeneca (Fasilitas COVAX)

Jumlah: 1.113.600 dosis

https://nonton08.com/movies/hangman-3/

Catat! Ini 5 Gejala COVID-19 yang Bisa Terlihat pada Lidah

 Saat terinfeksi COVID-19, berbagai gejala bisa saja muncul salah satunya COVID-19 tongue. Gejala ini terjadi pada indra pengecap yaitu bagian lidah.

COVID-19 tongue ini cukup dialami banyak pasien Corona, yang menyebabkan tampilan dan fungsi lidah mengalami perubahan. Untuk mengidentifikasinya pun mungkin akan lebih sulit.


Dikutip dari Times of India, berikut beberapa tanda-tanda untuk mendiagnosis adanya gejala COVID-19 tongue ini.


1. Muncul lesi dan benjolan pada lidah

Jika mengalami infeksi aktif di tubuh, salah satu tanda yang mungkin dialami pada lidah dan gusi adalah munculnya lesi dan benjolan.


Pada beberapa kasus, orang yang terinfeksi juga bisa mengalami luka atau borok yang parah di permukaan lidah. Kondisi ini bisa menjadi tanda infeksi atau alergi tengah berkembang.


Meskipun bisa hilang dalam beberapa waktu, kondisi ini menyebabkan sensasi yang menyakitkan hingga mempengaruhi pola makan orang yang mengalaminya.


2. Mulut terasa kering

Mulut yang terasa kering juga bisa terjadi akibat adanya infeksi virus atau autoimun. Selain itu, mulut kering bisa menyebabkan bibir pecah-pecah, kekeringan, tukak lidah, infeksi gusi, dan kerusakan gigi.


Jika mengalami kondisi seperti ini, segera konsultasikan ke dokter.


3. Dysgeusia atau perubahan rasa

Dysgeusia atau kerusakan selaput pelangi adalah sensasi yang umum dialami para pasien COVID-19. Terkadang membutuhkan waktu hingga berminggu-minggu, agar kondisi bisa pulih normal kembali.


Menurut studi kasus, selain mempengaruhi indra penciuman COVID-19 ini bisa menyebabkan perubahan rasa. Pasien Corona akan merasakan rasa logam pada lidah, yang mungkin membuat mereka sulit untuk mencerna makanan hingga mengganggu pola makan sehari-hari.


Pada kasus tertentu, dysgeusia dan hypogeusia (penurunan sensitivitas rasa) bisa muncul lebih awal dari gejala umum COVID-19 lainnya. Untuk itu, segera lakukan tes COVID-19 jika merasa ada rasa yang tidak biasa yang muncul pada lidah.


4. Perubahan sensasi lidah

Iritasi mulut, pembengkakan dan penggandaan patogen di dekat rongga mulut bisa membuat lidah terasa aneh. Kondisi ini juga bisa menyebabkan iritasi pada mulut, membuat bibir dan lidah lebih teriritasi dari biasanya.


5. Perubahan warna pada lidah

Satu tanda lainnya pada lidah jika terinfeksi virus adalah adanya perubahan warna pada lidah yang seharusnya berwarna merah muda.


Warna dan tekstur lidah bisa mengalami perubahan akibat adanya infeksi virus, alergi, atau peradangan bisa menyebabkan benjolan yang signifikan. Pada lidah pasien terkadang juga muncul bercak putih, hitam, atau warna gelap pada lidah.

https://nonton08.com/movies/hangman-2/


Laju Vaksinasi COVID-19 Dinilai Lambat, Menkes Ungkap Kendalanya


 Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, ketersediaan vaksin sempat menjadi kendala vaksinasi COVID-19 di Indonesia. Akan tetapi, angka penyuntikkan vaksin hingga saat ini ia sebut sesuai dengan yang direncanakan.

Menkes menyebut, untuk bulan Januari hingga Februari, hanya tersedia 10 juta dosis vaksin. Walhasil, penyuntikan hanya bisa dilakukan 10-100 ribu per hari, tidak bisa mencapai sebanyak 1 juta per hari untuk menghindari hari kosong penyuntikan.


Sedangkan di bulan Maret sampai April, masing-masing terdapat total 30 juta dosis untuk dua bulan, sehingga target penyuntikan dinaikkan ke 100 ribu sampai 500 ribu perhari.


"Karena menyesuaikan ketersediaan vaksin, space kita sesuaikan 300 ribu perhari sesuai dengan rencana. April kita atur supaya bisa menyentuh 500 ribu perhari," ujar Menkes dalam live streaming rapat kerja Komisi IX DPR RI dengan Menkes RI, Senin (15/3/2021).


Pada bulan Mei hingga Juni, direncanakan terdapat 25 juta dosis per bulan sehingga target penyuntikan vaksin ditingkatkan ke 500 ribu sampai 1 juta.


"Beratnya di Juli sampai Desember. 75 Persen dari vaksin baru datang di Juli sampai Desember sehingga kita perlu peningkatan kapasitas vaksinasi," imbuhnya.


Menurut laporan terakhir akun resmi Kemenkes pada Minggu (14/3/2021) hingga pukul 14.00 WIB, vaksin COVID-19 dosis 1 sudah diberikan ke 4.020.124 orang, terdiri dari SDM kesehatan, petugas publik, dan lansia. Sedangkan dosis 2 sudah diberikan ke 1.460.222 orang.


Perihal vaksin AstraZeneca yang baru saja tiba di RI pada Senin (8/3/2021), Menkes menargetkan hingga akhir tahun Indonesia beroleh sebanyak 54 juta dosis gratis yang akan datang secara bertahap.



"Kedatangan vaksin AstraZeneca yang free, gratis kemarin tanggal 8 sudah datang 1,1 juta. Pada 22 Maret 2,5 (juta dosis), kemudian di April, 7,8 (juta dosis) sehingga 11,7 juta ini kita harapkan tambahan dari vaksin gratis multilateral bisa datang. Kita harapkan sampai akhir tahun bisa jadi 54 juta vaksin," ujar Menkes.

https://nonton08.com/movies/hangman/