Akhirnya Nintendo Wii U menerima update firmware versi 5.5.5 untuk pertama kalinya di tahun ini. Update terakhir adalah dua tahun lalu.
Pada pembaruan kali ini seharusnya menambahkan peningkatan pada stabilitas dan kegunaan sistem. Meskipun empat tahun lalu sempat meninggalkan platform konsol, Nintendo pernah meluncurkan pembaruan baru pertama untuk Wii U pada 3 September 2018.
Memang tidak diumumkan secara heboh, karena pembaruan ditambahkan secara halus ke halaman Nintendo. Kehidupan Wii U secara resmi berakhir empat tahun lalu, 3 Maret 2017, dengan rilis game terakhir yakni Legend of Zelda: Breath of The Wild, demikian dilansir detikINET dari Gamerant, Rabu (3/3/2021).
Dikutip detikINET dari Shack News, mereka menjelaskan pembaruan firmware untuk Wii U seperti yang sudah terdaftar sebelumnya. Melalui keterangan di postingan Twitter Wario64, terdapat daftar pembaruan yang sudah ada sejak tahun 2016.
Tidak banyak yang bisa diketahui dari pembaruan ini. Namun apresiasi perlu diberikan kepada Nintendo karena terus mendukung platform konsol walau sudah beberapa tahun dihentikan. Meskipun sebagian penggemarnya sudah beralih ke Nintendo Switch, pembaruan ini mendukung orang yang masih menggunakan sistem tersebut.
Nintendo pun mengakui sangat jarang memberikan dukungan untuk Wii U. Dukungan untuk konsol sepenuhnya telah berkurang. Layanan built-in Miiverse juga sudah dihentikan tiga tahun lalu. Hal ini menghapus fungsionalitas gameplay yang sebenarnya dari judul-judul seperti Xenoblade Chronicles X dan Pushmo World, dikutip detikINET dari Gamerant.
NintendoWii adalah konsol game elektronik yang dirilis oleh perusahaan Nintendo Jepang pada tahun 2006. Kehadirannya saat itu diharapkan dapat bersaing langsung dengan konsol kompetitor seperti Xbox 360 Microsoft Corporation dan Playstation 3 (PS3) milik Sony Corporation.
Apakah detikers masih ada yang memainkan konsol ini? Share pengalaman kalian mengenai Nintendo Wii U.
https://tendabiru21.net/movies/fall-from-grace/
Apple Bakal Jadi Pemakai Chip 3nm Pertama?
TSMC memastikan akan mulai memproduksi chip 3nm mulai 2022 mendatang, tepatnya pada pertengahan kedua 2022 dengan kapasitas produksi awal 30 ribu wafer.
Mereka pun menyatakan kalau Apple sudah berkomitmen untuk memesan chip tersebut, yang membuat TSMC akan meningkatkan kapasitas produksi chip 3nm-nya menjadi 55 ribu wafer perbulan, dan ditambah menjadi 105 ribu wafer perbulan.
Produksi awal chip 3nm oleh TSMC ini bakal dilabeli 'risk production', alias produksi yang berisiko. Ini artinya chip yang diproduksi mungkin masih perlu diperbaiki sebelum produksi reguler dimulai.
Namun Apple disebut sudah setuju untuk membeli chip dengan label risk production tersebut. Hal ini memberikan kesempatan bagi Apple untuk menjajal chip 3nm lebih awal, meski rasanya tak mungkin chip tersebut bakal dipakai di iPhone yang dijual ke publik.
Sementara untuk 2021 ini TSMC mengaku akan meningkatkan kapasitas produksi chip 5nm untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat. Saat ini kapasitas produksinya 90 ribu wafer perbulan.
Kemudian kapasitas produksinya yang akan ditingkatkan menjadi 105 ribu wafer perbulan, dan menjadi 120 ribu wafer perbulan pada akhir 2021. Pada 2024 kapasitas produksi chip 5nm diperkirakan mencapai 160 ribu unit.
Pemesan chip 5nm ke TSMC cukup beragam. Selain Apple ada juga AMD, MediaTek, Marvell, Broadcom, dan Qualcomm. Namun TSMC sendiri disebut mengalokasikan mayoritas kapasitas produksinya untuk Apple, yang tengah bersiap merilis iPhone 13 dengan chip A15, yang diproduksi dengan proses 5nm+ alias N5P.
Dibanding chip 5nm, chip 3nm punya konsumsi daya lebih kecil 30% dan performa meningkat 15%, demikian dikutip detikINET dari Gizmochina, Rabu (3/3/2021).