Senin, 01 Maret 2021

Duh! Inggris Temukan 6 Kasus Varian Virus Corona Baru Asal Brasil

 Departemen Kesehatan Masyarakat Inggris telah mengidentifikasi kasus-kasus pertama yang berkaitan dengan varian baru virus Corona dari Brazil.

Dikutip dari laman The Guardian, setidaknya ada 6 kasus varian baru virus Corona asal Brasil yang ditemukan di Inggris.


Public Health England mengatakan telah mendeteksi tiga kasus terkait varian virus Brasil di Inggris, dan mendeteksi tiga kasus serupa di Skotlandia.


Dua kasus pertama yang ada di Inggris, disebabkan oleh strain P1 dan berasal dari satu rumah tangga di South Gloucestershire, yang memiliki riwayat perjalanan dari Brasil.


Meski demikian, kasus ketiga masih belum teridentifikasi keberadaannya. PHE Inggris mengatakan, kasus ketiga belum melengkapi kartu hasil tes, sehingga detail lanjutan masih belum tersedia.


Kasus ketiga diyakini tidak berhubungan dengan dua kasus sebelumnya, karena virus yang terdeteksi memiliki sedikit perbedaan genetik.


DKM Inggris kini meminta setiap orang yang mengikuti tes COVID-19 pada 12 hingga 13 Februari dan belum menerima hasil tes, untuk segera mengkonfirmasi hasil tes.


Varian baru virus Corona dari Brasil diketahui memiliki sejumlah kesamaan mutasi dengan varian baru yang terdeteksi di Afrika Selatan.


Pakar Prediksi Anak-anak Bisa Segera Divaksinasi di Akhir Tahun Ini


Pakar penyakit menular di Amerika Serikat (AS) Dr Anthony Fauci memprediksi, kemungkinan anak-anak di negara tersebut bisa mendapatkan vaksin COVID-19 pada akhir tahun atau awal tahun 2022 mendatang. Vaksinasi massal pada kelompok usia anak-anak sekolah ini akan memungkinkan jutaan anak bisa kembali melakukan pembelajaran tatap muka.

Amerika Serikat saat ini memiliki 3 jenis vaksin, yaitu Pfizer-BioNTech, Johnson&Johnson, dan Moderna. Ketiganya belum memiliki izin untuk anak di bawah usia 16 tahun, namun uji klinis masih terus dilakukan.


Menurut Dr Fauci, adanya uji coba tersebut membuka kemungkinan anak-anak usia sekolah menengah (sekitar usia 14-18 tahun) di Amerika Serikat bisa mendapatkan vaksin pada musim gugur (September-Desember) ini.


"Saya tidak yakin persis pada hari pertama sekolah dibuka, tapi cukup dekat dengan itu," lanjutnya.


Ia mengatakan, data tentang keamanan dan kemanjuran vaksin untuk anak-anak usia sekolah dasar hingga menengah masih terus dikumpulkan. Sehingga, secara realistis vaksin mungkin sebagian bisa didapatkannya di akhir 2021 atau awal 2022.


Jika dibandingkan dengan orang dewasa, kelompok anak-anak lebih jarang terinfeksi virus Corona. Pihak Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) pun mengeluarkan pedoman baru yang mendesak untuk membuka kembali sekolah secepat mungkin dengan aman.


Strategi yang bisa dilakukan untuk mendukungnya, yaitu dengan menekankan kebiasaan mencuci tangan, disinfeksi, serta melakukan pelacakan kontak.

https://cinemamovie28.com/movies/sarah-young-the-goddess-of-love-10/


Pinjam Meminjam Earphone Bisa Tularkan COVID-19? Ini Kata Para Ahli


 Jumlah orang terinfeksi COVID-19 terus bertambah seiring berjalannya waktu. Pasalnya, terdapat banyak medium yang bisa menularkan virus Corona. Apakah earphone dan headset termasuk di antaranya?

Selain menjaga kebersihan tangan dan handphone, menjaga kebersihan earphone ternyata juga tidak kalah pentingnya. Sebab, kebanyakan orang sering kali tidak bisa lepas dari penggunaannya, terutama di masa pandemi saat ini di mana aktivitas teleconference semakin populer.


Oleh sebab itu, penting untuk rutin membersihkan earphone yang kerap digunakan hampir setiap saat. Tak hanya membersihkannya, menghindari saling meminjam earphone dengan orang lain ternyata juga penting untuk dilakukan guna menghindari pindahnya bakteri ke telinga melalui earphone.


Dikutip dari Express, terdapat banyak studi yang telah menemukan bahwa earphone dan headset dapat meningkatkan jumlah bakteri pada telinga, serta memindahkan bakteri dari earphone ke telinga.


Sebuah studi pada Online Journal of Health and Allied Sciences menemukan bahwa sering menggunakan earphone dapat meningkatkan jumlah bakteri pada telinga secara signifikan. Meski tidak saling meminjamkan, menjaga kebersihan earphone dan headset tetap penting untuk dilakukan.


Jika tidak sedang dipakai, kamu bisa meletakkan earphone dan headset pada tempat khusus yang bersih. Sementara itu, untuk menjaga kebersihannya, kamu bisa membersihkan earphone secara rutin menggunakan tisu antibakteri.

https://cinemamovie28.com/movies/sarah-young-the-goddess-of-love-8/

COVID-19 Diprediksi Akan Jadi Endemik, Ini Bedanya dengan Pandemi

 Para pakar memprediksi COVID-19 besar kemungkinan akan menjadi endemik. Hal ini berdasarkan temuan dari penelitian yang melibatkan 100 ahli imunologi hingga para ahli virologi, 90 persen di antara mereka setuju COVID-19 akan menjadi endemik.

"Saya pikir itu akan menjadi 'budaya' baru bagi dokter menanyakan apakah seseorang terinfeksi bakteri atau terkena virus? Jika seseorang terkena virus, apakah itu flu biasa, atau virus Corona?" ujar profesor dari La Jolla Institute for Immunology, Erica Ollman Saphire, dikutip dari CNBC, Senin (1/3/2021).


Endemik jelas berbeda dengan pandemi. Penyakit endemik di Indonesia meliputi demam berdarah dengue (DBD), malaria, hingga kusta. Namun, apa sih bedanya dengan pandemi?


Pandemi

Dikutip dari Medical Xpress, dalam istilah epidemiologi, pandemi diartikan sebagai penyakit yang mewabah di sebagian besar dunia dalam waktu bersamaan. Sebelum COVID-19 merebak luas, ia dinyatakan sebagai epidemi.


Adapun penyakit yang sempat menjadi pandemi adalah:


- Flu Spanyol 1918

- Flu Asia 1956

-1958

- HIV-AIDS

- Flu Babi


Endemik

Sementara pakar penyakit menular Dr Pritish Tosh dari Mayo Clinic menyebut endemik hanya terjadi di beberapa wilayah dalam rentang waktu tertentu.

https://cinemamovie28.com/movies/aphrodite-goddess-of-love/


"Dalam istilah epidemiologi, wabah mengacu pada sejumlah kasus yang melebihi apa yang diharapkan. Pandemi adalah ketika ada wabah yang menyerang sebagian besar dunia. Kami menggunakan istilah endemik ketika ada infeksi dalam lokasi geografis yang ada selamanya," bebernya.


"Ketika kita berbicara tentang infeksi endemik, kita berbicara tentang virus, bakteri dan patogen yang ada di dalam suatu lokasi geografis," kata Dr Tosh.


Kepala Departemen Epidemiologi, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Dr dr Tri Yunis Miko Wahyono, ikut menanggapi hal ini. Ia menegaskan, mungkin saja COVID-19 akan menjadi endemik.


Pakar menyebut, sebuah penyakit memang tidak bisa langsung hilang begitu saja. Simak penjelasannya di halaman berikut.


Menurutnya, penyakit umumnya memang akan menjadi endemik dahulu, tidak benar-benar bisa hilang. "Penyakit itu kalau tadinya pandemi, nggak mungkin bisa langsung hilang, jadi akan endemik dulu kemudian menjadi poradis abis itu hilang," sebut Miko saat dihubungi detikcom Senin (1/3/2021).


"Semua penyakit yang sudah menjadi pandemi akan turun ke endemik, kemudian nggak bisa kemudian hilang begitu saja, kecuali kalau vaksinasinya 100 persen. Efikasinya 100 persen," jelas Miko.


Ia juga ikut menyoroti perhitungan matematis yang dilakukan sejumlah pakar soal COVID-19 akan usai di April 2021. Hal ini menurutnya sangat tidak mungkin jika tak ada perubahan besar terkait penanganan COVID-19.


Menurut Kepala Miko, umumnya, penyakit memang akan menjadi endemik lebih dulu sebelum kemudian akhirnya bisa hilang atau terkendali. Miko menyebut, COVID-19 akan menjadi endemik juga tergantung dengan penanganannya.


"Jadi menurut saya tidak masuk akal model matematis itu, COVID-19 akan hilang pada bulan April tanpa intervensi yang besar, vaksinasinya saja di seluruh dunia belum merata," pungkasnya.

https://cinemamovie28.com/movies/goddess-of-love-2/