Selasa, 02 Februari 2021

Switch Mobile Tumbang, Operator Digital Lain Gimana?

 Di saat operator digital sedang siap-siap melaju, Switch Mobile yang menggunakan jaringan Smartfren harus tumbang. Ironisnya umurnya belum genap satu tahun. Bagaimana kondisi operator digital lainnya?

Telkomsel bisa dibilang jadi pionir memperkenalkan produk operator digital. by.U pertama kali dirilis Telkomsel pada 2019 untuk menyasar kaum generasi muda yang mana kehidupannya tak terlepas dari dunia internet.


Di 2020, tercatat operator seluler saling melepas provider digital masing-masing. XL Axiata dengan Live.On, Smartfren lewat Power Up, dan Indosat Ooredoo dengan MPWR.


Sebagai informasi, operator digital hadir untuk mempermudah pelanggan dalam menikmati layanan telekomunikasi, mulai mengaktivasi SIM card yang nanti dikirim ke alamat pengguna, memilih nomor sendiri, paket internet, hingga customer service.


Ketika dunia operator digital lagi mulai tumbuh di tahun pertama mereka, Switch Mobile menyatakan diri untuk menghentikan layanan. Terkait alasannya, detikINET pernah meminta penjelasan ke perusahaan tersebut, tetapi Switch Mobile sampai saat ini belum menanggapinya.


by.U

Vice President by.U Trio Lumbantoruan mengatakan bahwa layanannya sedang mengalami peningkatan. Pertumbuhan jumlah yang mengunduh aplikasi by.U dari 200 ribu meroket jadi 4,6 juta dalam waktu rentang Februari hingga Desember 2020.


"Hal tersebut menjadi bukti nyata bahwa layanan seluler prabayar serba digital di Indonesia semakin diminati dan dibutuhkan oleh para pelanggan, khususnya segmen anak muda yang selalu terhubung dengan dunia digital," kata Trio.

https://indomovie28.net/movies/ju-on-the-final-curse/


Melihat hal tersebut, by.U berharap di 2021 membawa mereka tetap menjadi provider serba digital yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan, dengan secara aktif menghadirkan layanan dan solusi digital mobile yang melebihi ekspektasi pelanggan.


"Kami percaya persaingan terjadi karena adanya kebutuhan pasar yang semakin meningkat, sehingga kami dapat selalu berinovasi dan menciptakan layanan provider serba digital yang lebih baik bagi pelanggan," tuturnya.


Dikatakan Trio, by.U siap menjadi provider serba digital yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan, khususnya segmen anak muda yang diharapkan dapat mendorong terbukanya lebih banyak kesempatan bagi mereka untuk terus berkembang melalui pemanfaatan layanan digital yang tepat guna.


Live On

Sementara itu, XL mengatakan perkembangan provider digital andalannya, Live.On, yang diluncurkan sejak Agustus lalu, dinilai memberikan nilai positif.


Group Head Communications XL Axiata Tri Wahyuningsih menyebutkan bahwa misi utama perusahaannya dengan menghadirkan Live.On untuk mentransformasi masa depan layanan telekomunikasi dan mengembalikan kekuatan kepada pengguna.


"Selain melebihi ekspektasi pada akuisisi dan pendapatan pelanggan, kami juga berhasil memberikan pengalaman pelanggan yang lebih baik yang dibuktikan dengan 99% tingkat keberhasilan pengiriman dan 99% skor Kepuasan Pelanggan (CSAT), yang telah dicapai oleh tim dengan kerja keras. Kami juga akan terus bermitra dengan brand-brand yang beresonansi dengan pengguna cerdas digital untuk lebih mewujudkan misi kami di seluruh Indonesia," tuturnya.


Ayu menuturkan pengadopsian layanan telekomunikasi digital kian meningkat di seluruh dunia dan XL melihat peningkatan minat pada alternatif telekomunikasi digital.


"Kami melihat potensi pertumbuhan yang baik. Misi utama kami adalah menghadirkan layanan telekomunikasi masa depan kepada masyarakat Indonesia dan mengembalikan kekuatan kepada pengguna dan memenuhi permintaan pengguna yang cepat berubah dengan menghadirkan produk dan layanan tanpa kompromi dan pengalaman pengguna yang tak tertandingi," ungkapnya.

https://indomovie28.net/movies/joker-game-2/

Jangan Asal Import Pesan WhatsApp ke Telegram!

 Keamanan WhatsApp sering jadi diskusi dan dibandingkan dengan Signal atau Telegram. Fitur-fitur yang ada di antara ketiganya juga kerap dikomparasi.

Yang menarik pada awal-awal krisis mengguncang WhatsApp akibat kebijakan privasi baru, Telegram dengan terang-terangan mengajak pengguna WhatsApp untuk bermigrasi ke Telegram. Bahkan, Telegram menawarkan opsi untuk membawa serta history tukar pesan dari WhatsApp ke platformnya.


Tapi ada yang perlu jadi catatan nih, detikers. Zak Doffman CEO dari Digital Barriers menjelaskan bahwa tidak seperti WhatsApp dan Signal, Telegram adalah platform berbasis cloud.


"Dengan pengecualian niche 'obrolan rahasia', yang perlu diatur secara manual dan hanya berfungsi antara dua individu di satu perangkat, semua pesan Anda disimpan di cloud Telegram. Artinya, Anda dapat mengakses pesan tersebut dari banyak perangkat yang Anda inginkan, dan jika Anda kehilangan perangkat, Anda tidak kehilangan konten apa pun," jelasnya sebagaimana mengutip Forbes.


Tetapi itu juga berarti bahwa pertukaran pesan yang pengguna lakukan di Telegram tidak dienkripsi secara end-to-end. Ini adalah perbedaan penting untuk WhatsApp dan Signal, yang keduanya menawarkan keamanan itu. Telegram mengenkripsi pesan antara perangkat dan cloud-nya, serta antara cloud dan kontak. Tapi Telegram memegang kunci enkripsi ini.


"Dan meskipun ada kebijakan untuk mengamankan kunci-kunci tersebut, ini sama sekali tidak mendekati enkripsi end-to-end," sambung Doffman sebagaimana mengutip Forbes, Senin (1/2/2021).


Telegram berpendapat bahwa cloud-nya lebih aman daripada Apple atau Google. Itulah salah satu alasan mengapa Telegram tidak pernah mengandalkan cadangan cloud pihak ketiga, tutur Founder Telegram Pavel Durov. Tapi ada opsi memudahkan proses 'migrasi' itu ternyata memiliki celah keamanan untuk konten yang selama ini kamu lindungi.


"Dia juga menunjukkan bahwa 'Obrolan Rahasia tidak pernah dicadangkan di mana pun', karena dienkripsi secara menyeluruh. Akan tetapi, dalam mengekspor riwayat obrolan WhatsApp ke cloud Telegram, Anda melakukan persis apa yang Durov jamin tidak terjadi dengan obrolan terenkripsi end-to-end Telegram sendiri. Ini adalah kontradiksi yang berbahaya," ungkap Doffman.


Sementara itu, Signal tidak menawarkan bentuk cadangan cloud apa pun. iMessage Apple memiliki opsi paling cerdas dari semuanya, yakni memperluas enkripsi end-to-end di seluruh 'pesan di cloud'. WhatsApp memang menawarkan cadangan tersebut, tetapi untuk alasan keamanan, opsi itu harus dinonaktifkan dalam pengaturan Anda - meskipun Anda akan kehilangan riwayat obrolan jika perangkat Anda hilang.


"Jadi, Anda tidak seharusnya mengekspor riwayat obrolan WhatsApp Anda ke cloud pihak ketiga mana pun, termasuk Telegram, tanpa sepenuhnya memahami bahwa dengan melakukan itu Anda menghapus keamanan yang saat ini melindungi konten Anda," sarannya.

https://indomovie28.net/movies/joker-game/


Switch Mobile Tumbang, Operator Digital Lain Gimana?


Di saat operator digital sedang siap-siap melaju, Switch Mobile yang menggunakan jaringan Smartfren harus tumbang. Ironisnya umurnya belum genap satu tahun. Bagaimana kondisi operator digital lainnya?

Telkomsel bisa dibilang jadi pionir memperkenalkan produk operator digital. by.U pertama kali dirilis Telkomsel pada 2019 untuk menyasar kaum generasi muda yang mana kehidupannya tak terlepas dari dunia internet.


Di 2020, tercatat operator seluler saling melepas provider digital masing-masing. XL Axiata dengan Live.On, Smartfren lewat Power Up, dan Indosat Ooredoo dengan MPWR.


Sebagai informasi, operator digital hadir untuk mempermudah pelanggan dalam menikmati layanan telekomunikasi, mulai mengaktivasi SIM card yang nanti dikirim ke alamat pengguna, memilih nomor sendiri, paket internet, hingga customer service.


Ketika dunia operator digital lagi mulai tumbuh di tahun pertama mereka, Switch Mobile menyatakan diri untuk menghentikan layanan. Terkait alasannya, detikINET pernah meminta penjelasan ke perusahaan tersebut, tetapi Switch Mobile sampai saat ini belum menanggapinya.

https://indomovie28.net/movies/hunting-the-phantom/