Selasa, 02 Februari 2021

Pakai Masker Rangkap Biar Lebih Aman dari COVID-19? Begini Aturannya

 Diyakini lebih aman dari penularan COVID-19, pemakaian masker rangkap alias dobel tengah jadi perbincangan belakangan ini. Ada plus-minus yang harus dipahami, dan tentu caranya tidak sembarangan jika ingin efektif.

Minusnya, sudah pasti tidak nyaman. Satu masker saja rasanya susah untuk bernapas, apalagi dirangkap. Kecenderungan untuk lepas-pasang akan lebih tinggi ketika masker yang dikenakan terasa tidak nyaman, yang akhirnya membuat perlindungan tidak maksimal.


Masker berlapis lebih efektif dibanding pakai dobel

Dikutip dari Bustle, Dr John A Sellick dari University of Buffalo menyebut penggunaan masker rangkap dua bisa meningkatkan perlindungan pada jenis masker yang kualitasnya tidak meyakinkan.


"Jika Anda punya masker kain 1-2 lapis, maka menggunakan rangkap akan memberikan perlindungan lebih dibanding hanya satu masker," katanya.


Pada dasarnya, makin banyak lapisan pelindung maka risiko penularan akan lebih kecil. Meski demikian, menggunakan satu masker yang memiliki 3 lapis kain diyakini memberikan perlindungan paling efektif dibanding pakai masker dobel.


Sesedikit mungkin celah

Salah satu yang perlu diperhatikan ketika menggunakan masker rangkap adalah memastikan agar masing-masing bisa saling menambal celah. Masker bedah misalnya, sering menyisakan celah di bagian samping wajah. Menggunakan masker rangkap bisa meminimalkan celah yang ada.


Tidak semua jenis masker bisa dirangkap

Jenis masker tertentu yang memiliki kemampuan filtrasi tinggi tidak perlu dirangkap. Misalnya masker N95 atau sejenisnya. Demikian juga masker dengan masker yang memiliki respirator ataupun exhaust fan, sebaiknya tidak dirangkap, atau bahkan tidak dipakai sama sekali.

https://indomovie28.net/movies/cold-war-3/


Ogah Kalau Harus Anal Swab, Netizen China Pilih Tak Mudik Saat Imlek


Pandemi COVID-19 membuat banyak warga China memilih diam di rumah saat liburan tahun baru Imlek. Terlebih, setelah otoritas setempat memperkenalkan anal swab sebagai pilihan metode mendeteksi virus Corona.

Sebuah jajak pendapat di Weibo, salah satu platform media sosial terpopuler di China, menunjukkan 80 persen netizen tidak bisa menerima anal swab sebagai metode tes Corona. Mereka memilih tidak liburan daripada harus menjalani tes tersebut.


"Semua orang yang terlibat akan merasa malu,"kata seorang pengguna Weibom dikutip dari Taiwanenglishnews.


"Tidak bahaya sih, tapi ini sangat melecehkan," tulis pengguna yang lain, seperti dilaporkan News Talk.


"Setelah melihat poster resmi, saya pilih tidak pulang kampung untuk tahun baru," tulis yang lain.


Tradisi pulang kampung saat tahun baru Imlek berpotensi memicu mobilitas manusia dalam jumlah besar. Beberapa kalangan menyebutnya migrasi tahunan terbesar di dunia.


Pemerintah China khawatir, satu saja kasus yang tidak terdeteksi akan memicu kasus 'super-spreader' atau penularan ke banyak orang dari satu sumber. Karenanya, pemerintah menyetujui penggunaan metode anal swab test untuk meningkatkan screening.


"Jika kita tambahkan anal swab test, ini bisa meningkatkan identifikasi pasien yang terinfeksi," kata Li Tongzeng dari You'an Hospital di Beijing, kepada China Central Television.


Anal swab test dilakukan dengan memasukkan stick sepanjang 3-5 cm dengan ujung kapas ke dalam dubur, lalu diputar beberapa kali untuk mendapatkan sampel. Hasil swab lalu dimasukkan dalam tempat khusus untuk diperiksa dengan metode PCR (Polymerase Chain Reaction).

https://indomovie28.net/movies/cold-war-2/

Alasan Napas Bau Jigong saat Bangun Tidur

 Bangun tidur pagi ini kok napas kaya bau jigong ya? Napas yang bau saat kamu bangun tidur kadang sangat mengganggu dan membuat tidak percaya diri lho.

Napas yang bau umumnya disebabkan karena produksi air liur saat tidur mengundang bakteri untuk datang. Kemudian volatile sulfur (VSC) bisa terbentuk dan menyebabkan bau yang tidak sedap.


Dikutip dari laman Everyday Health, ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan untuk mencegah dan mengusir bau mulut yang mampir setiap pagi.


1. Salah posisi tidur

Produksi air liur di dalam mulut secara alamiah melambat ketika kita tidur. Tapi, jika kamu mendengkur atau tidur dengan mulut yang terbuka, mulut bisa menjadi kering lho. Semakin kering mulut, maka semakin sulit untuk melawan bakteri penyebab bau.


Biasanya orang yang sering tidur tengkurap dan mendengkur, oleh karena itu temukan posisi tidur yang lebih baik dan nyaman agar tak ada lagi bau jigong, hihihi.


2. Sikat gigi nggak bersih

Bakteri bisa berkumpul setelah makan dan sebelum tidur. Oleh karena itu, napas bau jigong bisa muncul saat bangun tidur apabila kamu tidak menjaga kebersihan di mulut.


Saran untuk menyikat gigi dua kali sehari, di pagi hari dan malam hari sebelum tidur setidaknya selama dua menit. Menyikat gigi sudah rutin tapi masih bau mulut? Jangan lupa juga untuk menyikat lidahmu secara perlahan atau gunakan mouthwash antibakteri.


3. Cek makananmu

Jika kamu makan makanan berbau seperti bawang putih dan bawang-bawangan lainnya, itu bisa meninggalkan bau cukup lama di mulutmu. Namun sebenarnya hampir semua makanan bisa menyebabkan bau tidak sedap saat sisa-sisanya masih ada di dalam mulut.


4. Cek minumanmu juga

Bau jigong di pagi hari saat bangun tidur bisa dicegah lho dengan meminum air putih untuk tetap terhidrasi. Sehingga mulutmu tetap lembab dan bisa menyingkirkan makanan sisa dan bakteri.


Hindari untuk mengonsumsi kopi dan alkohol karena bisa mempercepat pertumbuhan bakteri yang bisa membuat napas semakin bau jigong. Selain itu, dua minuman tersebut juga bisa mengganggu tidurmu.

https://indomovie28.net/movies/cold-war/


Pakai Masker Rangkap Biar Lebih Aman dari COVID-19? Begini Aturannya


Diyakini lebih aman dari penularan COVID-19, pemakaian masker rangkap alias dobel tengah jadi perbincangan belakangan ini. Ada plus-minus yang harus dipahami, dan tentu caranya tidak sembarangan jika ingin efektif.

Minusnya, sudah pasti tidak nyaman. Satu masker saja rasanya susah untuk bernapas, apalagi dirangkap. Kecenderungan untuk lepas-pasang akan lebih tinggi ketika masker yang dikenakan terasa tidak nyaman, yang akhirnya membuat perlindungan tidak maksimal.


Masker berlapis lebih efektif dibanding pakai dobel

Dikutip dari Bustle, Dr John A Sellick dari University of Buffalo menyebut penggunaan masker rangkap dua bisa meningkatkan perlindungan pada jenis masker yang kualitasnya tidak meyakinkan.


"Jika Anda punya masker kain 1-2 lapis, maka menggunakan rangkap akan memberikan perlindungan lebih dibanding hanya satu masker," katanya.


Pada dasarnya, makin banyak lapisan pelindung maka risiko penularan akan lebih kecil. Meski demikian, menggunakan satu masker yang memiliki 3 lapis kain diyakini memberikan perlindungan paling efektif dibanding pakai masker dobel.


Sesedikit mungkin celah

Salah satu yang perlu diperhatikan ketika menggunakan masker rangkap adalah memastikan agar masing-masing bisa saling menambal celah. Masker bedah misalnya, sering menyisakan celah di bagian samping wajah. Menggunakan masker rangkap bisa meminimalkan celah yang ada.


Tidak semua jenis masker bisa dirangkap

Jenis masker tertentu yang memiliki kemampuan filtrasi tinggi tidak perlu dirangkap. Misalnya masker N95 atau sejenisnya. Demikian juga masker dengan masker yang memiliki respirator ataupun exhaust fan, sebaiknya tidak dirangkap, atau bahkan tidak dipakai sama sekali.

https://indomovie28.net/movies/cold-war-ii/