Meski vaksinasi COVID-19 sudah berjalan, protokol kesehatan masih perlu diperketat. Hal ini dikarenakan suntikan vaksin tak menjadikan seseorang benar-benar 'kebal' dari COVID-19.
Umumnya vaksin Corona yang dikembangkan menjamin seseorang terhindar dari kondisi kritis akibat COVID-19. Lantas kapan hidup bisa kembali normal?
Sejumlah prediksi para ilmuwan pernah mencuat tahun lalu, disebutkan pandemi COVID-19 berakhir di rentang 2020-2021. Namun, kini ilmuwan ternama menyebut butuh waktu hingga bertahun-tahun agar hidup bisa kembali normal.
Pakar kesehatan dari London School of Economics Dr Clare Wenham menyebut pandemi COVID-19 selesai di tiga hingga empat tahun ke depan. Mengapa begitu?
"Kehidupan normal tidak akan kembali hingga 2024. Diperlukan tiga hingga empat tahun lagi bagi dunia untuk kembali normal," tegasnya, dikutip dari Daily Star.
Menurutnya, hingga saat ini pandemi Corona akan terus membuat banyak negara mencatat lonjakan kasus, seiring dengan vaksinasi yang sudah dimulai. Disebutkan, kondisi bebas virus Corona terjadi ketika vaksin COVID-19 sudah diterima seluruh dunia termasuk negara berkembang.
"Meskipun negara-negara seperti Inggris dan Israel telah membuat kemajuan dengan peluncuran vaksin, tidak semua negara berada pada posisi yang sama," jelasnya.
"Saat ini, data menunjukkan bahwa vaksin Corona setidaknya baru akan terdistribusi dengan baik tahun 2023/2024 pada semua orang di dunia," kata Dr Wenham kepada Sky News.
"Itu waktu yang lama. Dan membagikan beberapa sekarang mungkin bisa membawa kita kembali ke kehidupan normal lebih cepat," yakinnya.
Meski vaksinasi COVID-19 berjalan sukses, Dr Wenham mengingatkan protokol kesehatan harus tetap diperketat. Terlebih varian baru Corona sudah menyebar ke banyak negara, beberapa negara juga mulai mencatat klaster varian baru Corona.
"Pandemi ini tidak akan berakhir sampai kasus Corona di dunia benar-benar berakhir," tambah Dr Wenham.
Ia menekankan, vaksinasi COVID-19 menjadi salah satu cara mengakhiri pandemi jika masing-masing negara sudah menerima vaksin tersebut. Maka dari itu, ia mendesak pendistribusian vaksin Corona merata bagi setiap negara.
https://tendabiru21.net/movies/fools-gold/
Indonesia Jadi Negara dengan Kasus Aktif COVID-19 Terbanyak di Asia
Menurut data Worldometer pada Senin (1/2/2021) siang, total kasus aktif COVID-19 di Indonesia sudah mencapai 175.095 orang. Dengan jumlah tersebut, Indonesia menjadi negara dengan kasus aktif terbanyak di Asia per hari ini.
Berikutnya negara ke-2 dengan kasus aktif tertinggi di Asia adalah India sebanyak 169.208 orang. Kasus aktif sendiri merupakan orang-orang yang masih dianggap sakit atau masih dalam perawatan atau bisa juga disebut sebagai pasien COVID-19.
Dari data tersebut juga diketahui Indonesia berada di posisi ke-4 dengan jumlah kasus COVID-19 terbanyak di Asia, yakni 1.078.314 kasus. Posisi ini berada satu tingkat di bawah Iran dengan total kasus infeksi virus Corona sebanyak 1.417.999 kasus.
Jika dilihat dari total kasus kematian COVID-19, Indonesia berada di peringkat ke-3 dengan 29.998 orang. Sementara posisi ke-1 diduduki oleh India, yakni 154.428 orang meninggal akibat infeksi virus Corona.
Selanjutnya dari jumlah kasus sembuh COVID-19, Indonesia berada di urutan ke-4 dengan 873.221 pasien telah dinyatakan sembuh. Disusul oleh Iran di posisi ke-3 dengan total pasien sembuh sebanyak 1.210.051 orang.