Baru-baru ini kasus pengeroyokan prajurit TNI oleh sejumlah anggota Harley Owners Group Siliwangi Bandung Chapter (HOG SBC) di Bukittinggi, Sumatera Barat, ramai diperbincangkan masyarakat.
Sebagian masyarakat menilai aksi anggota klub moge (motor gede) tersebut arogan. Namun, mengapa anggota klub moge bisa menjadi arogan saat di jalanan?
Dirangkum detikcom, berikut sejumlah faktor psikologis yang membuat anggota klub moge bisa menjadi arogan saat di jalanan.
1. Faktor individu
Psikolog klinis dari Personal Growth, Veronica Adesla, mengatakan sifat arogan seseorang bisa muncul ketika mereka memiliki power atau kuasa saat bergabung dalam suatu kelompok seperti klub moge.
"Power atau kuasa itu karena melebur dalam identitas kelompok, terlebih kalau di dalam kelompok tersebut rasa persaudaraannya tinggi antar sesama anggota kelompok," kata Vero saat dihubungi detikcom, Senin (2/11/2020).
Selain itu, arogansi seseorang juga bisa bertambah jika orang tersebut memiliki sifat pemarah dan agresif.
"Faktor individu yang bersangkutan juga ada, misalnya, ada orang yang reaktif, impulsif, punya sifat marah lebih tinggi dari yang lain itu juga berpengaruh," ucap Bonar Hutapea, SPsi, MPsi, psikolog sosial dari Universitas Tarumanagara, dalam wawancara terpisah.
2. Faktor kelompok
Selanjutnya, faktor kelompok juga bisa mempengaruhi munculnya sifat arogan pada seseorang. Menurut psikolog klinis dari Pro Help Center, Nuzulia Rahma, adanya ikatan psikologis yang kuat antar anggota kelompok bisa memicu suatu perilaku massa.
Maksudnya, jika ada beberapa orang dalam kelompok tersebut yang terpancing emosi, maka ini bisa menular ke anggota lainnya, yang pada akhirnya memunculkan perilaku massa.
"Jika emosinya baik, maka akan terbentuk kegiatan yang baik. Jika emosinya buruk, maka akan muncul perilaku buruk bahkan bisa brutal karena merasa mendapat dukungan penuh dari anggota yang lain," ujar Rahma.
3. Faktor situasi
Bonar menjelaskan, dalam psikologi sosial, faktor situasi atau lingkungan juga bisa menjadi penyebab seseorang bisa menjadi arogan. Misalnya, saat pengendara moge melakukan konvoi lalu ada kejadian yang memicu amarah mereka.
"Jadi dia tidak menganggap itu sebab di dirinya, tapi sebab di luar dirinya. Jadi menyalahkan orang, yang paling sering perilaku agresif dan arogan itu karena menyalahkan orang," jelas Bonar.
"Bukan karena dia sadar dia pemarah, tapi dia melakukan itu karena orang lain dan keadaan," tambahnya.
https://kamumovie28.com/convergence-2015/
Sebaran Virus Corona Indonesia 3 November: 2.973 Kasus Baru, 617 dari DKI
Pemerintah melaporkan 2.973 kasus baru COVID-19 yang terkonfirmasi pada hari Selasa (3/11/2020). Total kasus terkonfirmasi saat ini sudah mencapai 418.375 kasus semenjak virus Corona mewabah di Indonesia.
DKI Jakarta menjadi provinsi dengan penambahan kasus paling tinggi sebanyak 617 kasus, disusul Jawa Barat sebanyak 484 kasus baru per 3 November.
Dikutip dari laman covid19.go.id, pada hari ini ada sebanyak 3.931 kasus sembuh, sementara kasus kematian Corona sebanyak 102 orang.
Berikut detail sebaran 2.973 kasus baru virus Corona di Indonesia pada Selasa (3/11/2020):
DKI Jakarta: 617 kasus
Jawa Barat: 484 kasus
Jawa Tengah: 453 kasus
Jawa Timur: 272 kasus
Kalimantan Timur: 152 kasus
Riau: 106 kasus
Papua Barat: 91 kasus
Sumatera Utara: 78 kasus
Sumatera Barat: 73 kasus
Banten: 72 kasus
Kepulauan Riau: 63 kasus
Bali: 60 kasus
Lampung: 52 kasus
DI Yogyakarta: 49 kasus
Papua: 45 kasus
Kalimantan Barat: 35 kasus
Sumatera Selatan: 31 kasus
Sulawesi Selatan: 27 kasus
Aceh: 25 kasus
Sulawesi Utara: 24 kasus
Nusa Tenggara Timur: 24 kasus
Nusa Tenggara Barat: 18 kasus
Kalimantan Tengah: 17 kasus
Kalimantan Selatan: 16 kasus
Maluku: 14 kasus
Bengkulu: 12 kasus
Kalimantan Utara: 12 kasus
Bangka Belitung: 11 kasus
Sulawesi Tengah: 11 kasus
Gorontalo: 10 kasus
Jambi: 7 kasus
Sulawesi Tenggara: 7 kasus
Sulawesi Barat: 5 kasus